menurut saya prinsip-prinsip ecopedagogy tidak sekadar mempelajari tentang pengetahuan ekologis, melainkan sebuah pendekatan pendidikan yang menekankan kesadaran kritis, keadilan sosial, dan tanggung jawab manusia sebagai warga planet. Dalam konteks Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), prinsip ini menjadi penting untuk membentuk generasi yang tidak hanya paham masalah sosial, ekonomi, dan politik, tetapi juga peduli pada keberlanjutan kehidupan di bumi.
Adapun beberapa prinsip ecopedagogy diantaranya
1. kritis dan emansipatoris. Ecopedagogy mengajak peserta didik untuk mempertanyakan realitas sosial dan lingkungan yang ada di sekelilingnya. Dalam IPS, guru tidak hanya menyampaikan fakta, tetapi juga mengajak siswa menganalisis mengapa terjadi kerusakan lingkungan, ketidakadilan sosial, atau kesenjangan ekonomi, serta bagaimana struktur global berperan di dalamnya. Dengan demikian, siswa dilatih untuk berani mengkritisi dan mencari jalan keluar.
2. kesadaran sebagai warga planet (planetary citizenship). IPS dengan pendekatan ecopedagogy menekankan bahwa siswa adalah bagian dari komunitas global. Mereka bukan hanya warga suatu negara, tetapi juga warga bumi yang memiliki tanggung jawab menjaga keberlangsungan hidup bersama. Kesadaran ini ditumbuhkan terkait isu-isu global seperti perubahan iklim, perdagangan internasional, atau migrasi dengan pengalaman lokal di lingkungan sekitar siswa.
3. nilai keberlanjutan dan etika ekologis. Ecopedagogy mengajarkan bahwa setiap keputusan sosial, politik, dan ekonomi harus mempertimbangkan keberlanjutan ekologi. Dalam IPS, siswa didorong untuk memahami keterkaitan antara aktivitas manusia dengan dampaknya terhadap bumi. Misalnya, pembahasan mengenai industrialisasi yang menyoroti pertumbuhan ekonomi, yang dikaitan juga dampak lingkungan dan solusi yang lebih berkeadilan.
4. partisipatif dan kolaboratif. Sejalan dengan model pembelajaran berbasis kelompok dan inkuiri, ecopedagogy menekankan pentingnya kerja sama dalam memecahkan persoalan. Siswa diajak untuk berdiskusi, berdebat secara sehat, melakukan penelitian kecil di lingkungan, serta mengajukan solusi yang dapat dilakukan bersama. Proses ini memperkuat nilai demokrasi, solidaritas, dan tanggung jawab sosial.
5. integratif dan transformatif. Ecopedagogy tidak berdiri sendiri, tetapi terintegrasi dengan desain pembelajaran yang sistematis. Melalui perencanaan yang matang, guru IPS dapat menyusun tujuan, strategi, dan evaluasi pembelajaran yang mengukur aspek kognitif, sekaligus mengukur aspek sikap dan keterampilan aksi sosial. Transformasi yang diharapkan adalah lahirnya peserta didik yang sadar, peduli, dan mau bertindak untuk menjaga kelestarian lingkungan serta memperjuangkan keadilan sosial.
Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ecopedagogy dalam pembelajaran IPS, proses pendidikan tidak lagi sekadar memindahkan pengetahuan, melainkan menjadi sarana membangun kesadaran kritis, etika ekologis, dan kepedulian kemanusiaan yang berkelanjutan. Pada akhirnya, tujuan besar ecopedagogy adalah membentuk generasi yang mampu berpikir global, bertindak lokal, dan menjaga bumi sebagai rumah bersama.
Adapun beberapa prinsip ecopedagogy diantaranya
1. kritis dan emansipatoris. Ecopedagogy mengajak peserta didik untuk mempertanyakan realitas sosial dan lingkungan yang ada di sekelilingnya. Dalam IPS, guru tidak hanya menyampaikan fakta, tetapi juga mengajak siswa menganalisis mengapa terjadi kerusakan lingkungan, ketidakadilan sosial, atau kesenjangan ekonomi, serta bagaimana struktur global berperan di dalamnya. Dengan demikian, siswa dilatih untuk berani mengkritisi dan mencari jalan keluar.
2. kesadaran sebagai warga planet (planetary citizenship). IPS dengan pendekatan ecopedagogy menekankan bahwa siswa adalah bagian dari komunitas global. Mereka bukan hanya warga suatu negara, tetapi juga warga bumi yang memiliki tanggung jawab menjaga keberlangsungan hidup bersama. Kesadaran ini ditumbuhkan terkait isu-isu global seperti perubahan iklim, perdagangan internasional, atau migrasi dengan pengalaman lokal di lingkungan sekitar siswa.
3. nilai keberlanjutan dan etika ekologis. Ecopedagogy mengajarkan bahwa setiap keputusan sosial, politik, dan ekonomi harus mempertimbangkan keberlanjutan ekologi. Dalam IPS, siswa didorong untuk memahami keterkaitan antara aktivitas manusia dengan dampaknya terhadap bumi. Misalnya, pembahasan mengenai industrialisasi yang menyoroti pertumbuhan ekonomi, yang dikaitan juga dampak lingkungan dan solusi yang lebih berkeadilan.
4. partisipatif dan kolaboratif. Sejalan dengan model pembelajaran berbasis kelompok dan inkuiri, ecopedagogy menekankan pentingnya kerja sama dalam memecahkan persoalan. Siswa diajak untuk berdiskusi, berdebat secara sehat, melakukan penelitian kecil di lingkungan, serta mengajukan solusi yang dapat dilakukan bersama. Proses ini memperkuat nilai demokrasi, solidaritas, dan tanggung jawab sosial.
5. integratif dan transformatif. Ecopedagogy tidak berdiri sendiri, tetapi terintegrasi dengan desain pembelajaran yang sistematis. Melalui perencanaan yang matang, guru IPS dapat menyusun tujuan, strategi, dan evaluasi pembelajaran yang mengukur aspek kognitif, sekaligus mengukur aspek sikap dan keterampilan aksi sosial. Transformasi yang diharapkan adalah lahirnya peserta didik yang sadar, peduli, dan mau bertindak untuk menjaga kelestarian lingkungan serta memperjuangkan keadilan sosial.
Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ecopedagogy dalam pembelajaran IPS, proses pendidikan tidak lagi sekadar memindahkan pengetahuan, melainkan menjadi sarana membangun kesadaran kritis, etika ekologis, dan kepedulian kemanusiaan yang berkelanjutan. Pada akhirnya, tujuan besar ecopedagogy adalah membentuk generasi yang mampu berpikir global, bertindak lokal, dan menjaga bumi sebagai rumah bersama.