Nama : Khoirun Nisa
Npm : 2313031005
Berdasarkan beberapa referensi yang telah saya pelajari, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang mencakup obyek atau subjek yang memiliki ciri, kualitas, dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Dari populasi inilah peneliti dapat menarik kesimpulan. Populasi tidak hanya terbatas pada manusia, tetapi juga bisa mencakup benda atau objek alam lainnya. Yang dimaksud dengan populasi bukan hanya jumlah subjek atau objek yang ada, tetapi juga seluruh karakteristik, sifat, dan atribut yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut. Dengan demikian, populasi memberikan gambaran menyeluruh mengenai objek yang menjadi fokus penelitian.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk diteliti. Pengambilan sampel dilakukan karena tidak selalu memungkinkan bagi peneliti untuk meneliti seluruh anggota populasi, misalnya karena keterbatasan waktu, tenaga, atau biaya. Sampel yang diambil dari populasi yang representatif memungkinkan hasil penelitian untuk digeneralisasikan ke seluruh populasi. Sebaliknya, jika sampel yang dipilih tidak representatif, maka hasil penelitian tidak akan mencerminkan kondisi sebenarnya. Oleh karena itu, pemilihan sampel harus dilakukan dengan cermat agar dapat mewakili karakteristik populasi secara akurat.
c. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan prosedur yang digunakan untuk menentukan sampel dari populasi. Teknik ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu probability sampling dan non-probability sampling.
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Beberapa jenis probability sampling meliputi:
• Simple Random Sampling: Sampel dipilih secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi.
• Proportionate Stratified Random Sampling: Digunakan jika populasi memiliki anggota yang berstrata dan tidak homogen, sehingga jumlah sampel dari setiap strata ditentukan secara proporsional. Contohnya, jika satu perusahaan memiliki pegawai S1 sebanyak 100 orang, SMA 60 orang, dan SMK 70 orang, jumlah sampel akan dibagi sesuai proporsi tiap strata.
• Disproportionate Stratified Random Sampling: Digunakan bila populasi berstrata tetapi proporsi anggota tiap strata tidak seimbang.
• Cluster Sampling: Digunakan ketika populasi sangat luas, misalnya penduduk dalam satu negara, provinsi, atau kabupaten.
2. Non-Probability Sampling
Non-probability sampling adalah teknik di mana setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Jenis-jenisnya meliputi:
• Sampling Sistematis: Sampel diambil berdasarkan urutan tertentu dari populasi yang sudah diberi nomor.
• Sampling Kuota: Sampel diambil dari populasi dengan ciri-ciri tertentu hingga kuota terpenuhi.
• Sampling Insidental: Sampel diambil dari individu yang kebetulan ditemui peneliti dan memenuhi kriteria penelitian.
• Sampling Purposive: Sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai tujuan penelitian.
• Sampling Jenuh: Digunakan bila seluruh anggota populasi dijadikan sampel, biasanya untuk populasi yang relatif kecil.
• Snowball Sampling: Sampel awal sedikit, kemudian bertambah seiring rekomendasi dari anggota sampel sebelumnya.
Dalam menentukan ukuran sampel, peneliti dapat menggunakan tabel Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan 1%, 5%, dan 10%, dengan asumsi populasi berdistribusi normal.
Saran ukuran sampel dalam penelitian:
1. Ukuran sampel yang layak berkisar antara 30–500 orang.
2. Jika sampel dibagi ke dalam kategori, masing-masing kategori minimal 30 anggota.
3. Dalam penelitian multivariat, jumlah sampel minimal 10 kali jumlah variabel yang diteliti.
4. Untuk penelitian eksperimen sederhana, setiap kelompok sampel disarankan berjumlah 10–20 orang.
d. Penentuan Ukuran Sampel
Semakin besar jumlah sampel mendekati jumlah populasi, semakin kecil kemungkinan terjadi kesalahan generalisasi. Sebaliknya, jika jumlah sampel kecil dibanding populasi, kesalahan generalisasi akan semakin besar. Penentuan ukuran sampel biasanya disesuaikan dengan tingkat ketelitian yang diinginkan, serta mempertimbangkan keterbatasan dana, waktu, dan tenaga peneliti.
Dalam jurnal yang saya baca, populasi penelitian adalah siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Singaraja sebanyak 160 orang, dengan sampel sebanyak 116 orang. Data dikumpulkan melalui angket, dokumentasi, dan observasi, kemudian dianalisis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa. Motivasi belajar juga memengaruhi hasil belajar secara langsung. Aktivitas belajar juga berpengaruh terhadap hasil belajar. Selain itu, motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar secara tidak langsung melalui aktivitas belajar akuntansi.
Sumber Referensi:
1. Amirullah. 2015. Metode Penelitian Manajemen: Populasi dan Sampel (Pemahaman, Jenis, dan Teknik). Malang: Bayumedia Publishing.
2. Nurmala, D. A., Tripalupi, L. E., Suharsono, N., & Ekonomi, J. P. 2014. Pengaruh motivasi belajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar akuntansi. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 4(1), 1–10.
3. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alphabeta.