Posts made by Ni Wayan Vara Wulandari

ASP A2025 -> Diskusi

by Ni Wayan Vara Wulandari -
Nama : Ni Wayan Vara Wulandari
NPM: 2313031017

Sistem manajemen sektor publik di era digital saat ini ditandai oleh adanya pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan kefektivitasan dan efisiensi memberikan layanan kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk mencetuskan pemerintahan digital yang lebih transparan, akuntabel dan responsif. Penerapan teknologi dalam manajemen sektor publik sangat memberikan manfaat yaitu akses layanan menjadi lebih mudah dan cepat, data dapat dikelola dengan baik dan memungkinkan minim terjadi resiko kesalahan serta lebih transaparansi karena masyarakat akan bebas akses layanan. Tetapi, penerapan ini juga dapat terhambat apabila kurangnya literasi digital bagi masyarakat dan perlu adanya pelatihan.

ASP A2025 -> Diskusi

by Ni Wayan Vara Wulandari -

Nama: Ni Wayan Vara Wulandari

NPM: 2313031017

1. Paradigma Anggaran Tradisional dan Anggaran Berbasis NPM, Paradigma anggaran tradisional fokus pada input atau belanja yang dianggarkan, seperti gaji dan biaya operasional. Paradigma ini bersifat inkremental yang artinya anggaran tahun ini dibuat dengan menambahkan atau mengurangi persentase tertentu dari anggaran tahun sebelumnya tanpa adanya evaluasi sebelumnya. Tujuan utama paradigma ini adalah lebih kepada pengendalian dan tanggung jawab kas bukan pada pengeluaran. Sedangkan paradigma anggaran berbasis NPM (New Public Management) adalah penekanan pada kinerja, hasil dan dampaknya. Paradigma ini mengadopsi prinsip-prinsip manajemen sektor swasta untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sektor publik. Tujuan utamanya adalah pada pencapaian tujuan strategi organisasi dan penyediaan kebutuhan masyarakat, bukan sekadar menghabiskan anggaran. 

2. Implementasi ZBB dalam mengatasi kesenjangan, Zero-Based Budgeting (ZBB)berperan sebagai alat penting yang menjembatani kesenjangan antara kedua paradigma tersebut. Ada beberapa proses implementasi yang harus dilakukan oleh ZBB adalah: ZBB mengharuskan setiap pengeluaran dapat dibenarkan dari "nol" tanpa mengacu pada anggaran sebelumnya, evaluasi kritis dan prioritas  dan berfokus pada efisiensi dan akuntabilitas.