Kiriman dibuat oleh Selvidar Armalia

ASP A2025 -> CASE STUDY 2

oleh Selvidar Armalia -
Nama : Selvidar Armalia
NPM : 2313031014

Audit Kinerja Berbasis Risiko untuk Sistem “IzinCerdas”
1. Identifikasi Risiko Utama
Langkah pertama adalah memetakan risiko yang paling mempengaruhi kinerja layanan. Pada kasus ini terdapat tiga risiko utama:
• Risiko keterlambatan layanan, karena waktu proses izin jauh lebih lambat dari target.
• Risiko ketidakjelasan status izin, yang menunjukkan kelemahan pada alur proses dan integrasi data sistem.
• Risiko penyalahgunaan wewenang, yang masih terjadi meski sistem sudah digital.
2. Menentukan Fokus Audit
Audit akan difokuskan pada tiga area:
• Efisiensi proses digital, termasuk kecepatan input–verifikasi–persetujuan.
• Keandalan sistem informasi, terutama alur status izin, konsistensi data, dan bukti digital.
• Pengendalian internal, untuk menilai apakah jejak audit (audit trail) dan pembatasan akses sudah bekerja mencegah penyimpangan.
3. Pengumpulan dan Analisis Data
Audit berbasis data dilakukan dengan:
• Mengambil log system untuk menelusuri waktu proses dari setiap tahap.
• Menganalisis pola keterlambatan menggunakan data analytics untuk menemukan titik hambatan (bottleneck).
• Menganalisis anomali, misalnya izin yang disetujui terlalu cepat, perubahan status tanpa alasan, atau akses yang dilakukan di luar jam kerja.
4. Pemanfaatan Teknologi Digital
Untuk mendeteksi potensi penyimpangan:
• Tools analitik (misalnya Power BI atau Python) digunakan untuk memvisualkan pola kinerja dan anomali.
• Audit trail diteliti untuk memastikan tidak ada perubahan data tanpa otorisasi.
• Teknik text mining dapat digunakan untuk menilai pola keluhan publik dari kanal pengaduan.
• Dashboard real-time dapat dikembangkan untuk memantau status izin dan mendeteksi penyimpangan sejak dini.
5. Rekomendasi Perbaikan
• Menyederhanakan alur proses digital agar tidak banyak titik verifikasi manual.
• Memperketat pengendalian akses dengan autentikasi berlapis.
• Mengembangkan sistem notifikasi status izin secara otomatis kepada pemohon.
• Melakukan pelatihan bagi petugas agar penggunaan sistem seragam.

ASP A2025 -> CASE STUDY

oleh Selvidar Armalia -
Nama : Selvidar Armalia
NPM : 2313031014

# Analisis Penyebab Rendahnya Efektivitas Implementasi “SehatMandiri”
Efektivitas program digitalisasi rendah karena beberapa faktor utama.
1. Pertama, rendahnya tingkat adopsi: banyak Puskesmas belum memanfaatkan sistem secara penuh, kemungkinan akibat kurangnya pelatihan, resistensi perubahan, atau infrastruktur yang belum siap.
2. Kedua, kualitas dan integrasi data yang lemah. yang menyebabkan data antar fasilitas tidak sinkron sehingga proses layanan menjadi lambat dan membingungkan.
3. Ketiga, peningkatan pengaduan masyarakat menunjukkan bahwa alur pelayanan digital belum optimal, misalnya antrean tidak terkelola dengan baik, fitur tidak bekerja maksimal, atau komunikasi ke pasien kurang jelas.

# Pendekatan Audit Berbasis Data untuk Meningkatkan Kinerja “SehatMandiri”
1. Analisis Data Penggunaan Sistem
Mengukur tingkat pemakaian tiap Puskesmas: jumlah login, fitur yang digunakan, transaksi harian, dan keberlanjutan penggunaan.
2. Audit Kualitas Data
Memeriksa konsistensi, kelengkapan, dan ketepatan data pasien, rekam medis, dan hasil lab; mengidentifikasi sumber masalah sinkronisasi.
3. Evaluasi Kinerja Layanan
Mengolah data waktu tunggu, jumlah pengaduan, durasi proses pelayanan, dan tingkat kepuasan pasien.
4. Wawancara & Survei Terarah
Mengumpulkan umpan balik dari tenaga kesehatan dan pasien untuk mengetahui kendala teknis maupun non-teknis.
5. Benchmarking
Membandingkan kinerja dengan daerah lain yang sudah berhasil mengimplementasikan sistem serupa.
6. Rekomendasi Berbasis Temuan Data
Fokus pada peningkatan pelatihan, perbaikan integrasi sistem, penataan SOP layanan digital, dan peningkatan infrastruktur IT.
Pendekatan ini membantu menemukan akar masalah secara objektif dan memberi dasar kuat bagi perbaikan layanan digital kesehatan.

ASP A2025 -> Diskusi

oleh Selvidar Armalia -
Nama : Selvidar Armalia
NPM : 2313031014

Langkah-langkah dalam mengembangkan laporan audit kinerja sektor publik:
1. Menentukan tujuan dan ruang lingkup audit
Auditor menetapkan fokus audit, misalnya efisiensi, efektivitas, atau ekonomi suatu program, serta menentukan batasan kegiatan yang akan diperiksa.
2. Mengumpulkan informasi awal
Auditor mempelajari dokumen terkait program, seperti anggaran, laporan kegiatan, SOP, dan regulasi untuk memahami bagaimana program seharusnya berjalan.
3. Menyusun kriteria kinerja
Auditor menetapkan standar atau ukuran yang akan dipakai untuk menilai keberhasilan program, misalnya target output, indikator hasil, atau standar biaya.
4. Melakukan pengujian dan analisis
Auditor mengumpulkan data melalui wawancara, observasi lapangan, pemeriksaan dokumen, dan analisis data untuk menilai kesesuaian antara kinerja aktual dan kriteria.
5. Mengidentifikasi temuan audit
Auditor merumuskan temuan berupa penyimpangan, kelemahan sistem, tidak efisienan, atau tidak tepatan sasaran yang ditemukan selama proses pemeriksaan.
6. Merumuskan rekomendasi perbaikan
Auditor membuat saran yang jelas, praktis, dan dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kinerja, efisiensi, atau tata kelola program.
7. Menyusun dan menyampaikan laporan audit
Auditor menyusun laporan secara sistematis, memuat latar belakang, temuan, analisis, dan rekomendasi. Laporan kemudian disampaikan kepada manajemen agar dapat ditindaklanjuti.
8. Melakukan tindak lanjut
Auditor memantau apakah rekomendasi telah dilaksanakan dan menilai dampak perbaikan pada kinerja program.
Langkah-langkah ini membantu memastikan audit kinerja memberikan informasi yang objektif, berguna, dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik.