Posts made by Zulfaa Salsabillah

MPPE B2025 -> Membuat summary e journal

by Zulfaa Salsabillah -
Nama : Zulfaa Salsabillah
NPM : 2313031038

Paradigma penelitian adalah kerangka berpikir dasar yang membimbing cara peneliti melihat dan mempelajari fenomena dunia. Paradigma terdiri dari empat elemen fundamental: epistemologi (bagaimana kita mengetahui), ontologi (sifat realitas), metodologi (cara penelitian), dan aksiologi (pertimbangan etika).
Epistemologi berkaitan dengan pengetahuan dan cara kita memperolehnya, mencakup pengetahuan intuitif, otoritatif, logis, dan empiris. Ontologi meneliti hakikat realitas dan asumsi yang kita buat tentang apa yang real dan bermakna. Metodologi menguraikan proses sistematis penelitian, termasuk desain, metode, dan prosedur pengumpulan data. Aksiologi mempertimbangkan isu etika berdasarkan kriteria teleologi, deontologi, moralitas, dan keadilan.

Ada empat paradigma utama dalam penelitian pendidikan. Paradigma Positivist menggunakan metode ilmiah, penelitian kuantitatif, dan pengujian hipotesis dengan asumsi realitas objektif. Paradigma Interpretivist percaya realitas dibangun secara sosial dengan multiple realities, menggunakan metode kualitatif seperti fenomenologi dan studi kasus. Paradigma Kritis berfokus pada keadilan sosial, pemberdayaan, dan mengatasi struktur penindasan melalui action research dan metodologi partisipatif. Paradigma Pragmatis menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif sesuai kebutuhan penelitian.

Pemilihan paradigma menentukan metodologi yang digunakan. Paradigma Positivist cocok dengan metodologi eksperimental, quasi-eksperimental, dan survei. Paradigma Interpretivist menggunakan fenomenologi, grounded theory, etnografi, dan narrative inquiry. Untuk validasi, paradigma Positivist menggunakan validitas internal, eksternal, reliabilitas, dan objektivitas, sedangkan paradigma Interpretivist menggunakan kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, dan transferabilitas.

Pemahaman paradigma sangat penting karena memandu setiap aspek penelitian dari pertanyaan penelitian hingga interpretasi data. Peneliti harus memilih paradigma yang sesuai dengan pertanyaan dan konteks penelitian mereka.

MPPE B2025 -> Diskusi

by Zulfaa Salsabillah -

Nama : Zulfaa Salsabillah

NPM : 2313031038

Mengapa Peneliti Perlu Memahami Masalah Penelitian?

Masalah penelitian adalah fondasi awal yang penting. Pemahaman masalah yang baik membantu peneliti merumuskan pertanyaan penelitian yang jelas, mengidentifikasi gap antara teori dan praktik, serta merancang metodologi yang tepat dan efisien (Tarbiyah, 2022).

Mengapa Peneliti Perlu Memahami Variabel Penelitian

Variabel adalah elemen kunci yang diukur dalam penelitian. Peneliti harus membedakan variabel independen, dependen, dan kontrol dengan jelas. Keterkaitan antar variabel harus dipahami dengan baik dalam menyusun kerangka berpikir penelitian (Lentera, 2025). Pemahaman variabel memastikan data yang dikumpulkan relevan dan valid.

Mengapa Peneliti Perlu Memahami Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian adalah kerangka berpikir yang memandu peneliti melihat fenomena. Paradigma menentukan pendekatan metodologi (kualitatif, kuantitatif, atau mixed-method) dan mempengaruhi cara pengumpulan, analisis, dan interpretasi data (Tarbiyah, 2022). Dengan memahami paradigma, peneliti dapat membuat pilihan metodologi yang konsisten dan hasil penelitian lebih kredibel.

Rujukan :


MPPE B2025 -> CASE STUDY

by Zulfaa Salsabillah -

Nama : Zulfaa Salsabillah

NPM : 2313031038

KELAS : B

1. Pendekatan Terbaik

Menurut saya pendekatan terbaik untuk penelitian ini adalah Pendekatan Kuantitatif, karena penelitian ini mencari hubungan sebab-akibat antara dua variabel (media digital interaktif sebagai variabel independen dan motivasi belajar sebagai variabel dependen), yang memerlukan data numerik untuk analisis statistik.

2. Langkah-Langkah Sistematis

  1. Identifikasi masalah dan rumuskan hipotesis
  2. Tinjauan pustaka teori motivasi dan media digital
  3. Tentukan desain: Quasi-Experimental atau Correlational
  4. Tentukan populasi dan sampel (100-200 siswa)
  5. Susun instrumen (kuesioner motivasi, observasi penggunaan media)
  6. Uji validitas-reliabilitas instrumen
  7. Implementasi penelitian (1-2 semester)
  8. Analisis data (t-test, ANOVA, atau regresi)
  9. Interpretasi dan laporan akhir

3. Potensi Masalah & Solusi

Masalah pertama adalah siswa yang berhenti ikut penelitian, solusinya berikan hadiah atau nilai tambah dan hubungi mereka secara rutin. Masalah kedua, siswa menjawab asal-asalan, bisa diatasi dengan menjamin jawaban mereka rahasia dan memberikan instruksi yang jelas. Ketiga, tidak semua siswa punya akses internet, catat masalahnya dan sediakan alternatif lain. Keempat, siswa bisa berubah perilaku karena diawasi, maka lakukan penelitian lebih lama dan amati secara alami. Terakhir, ada faktor lain yang mempengaruhi motivasi, oleh karena itu buat kelompok pembanding dan kontrol faktor-faktor lain.

4. Penyusunan & Validitas Instrumen

Untuk membuat instrumen, buat 20-30 pertanyaan tentang motivasi belajar dengan skala 1-5, kemudian tanyakan kepada ahli apakah pertanyaannya jelas dan tepat, dan pastikan semua aspek motivasi tercakup. Untuk menguji instrumen, lakukan uji coba dengan memberikannya ke 50 siswa dulu (bukan sampel utama), cek konsistensi dengan melihat apakah jawaban siswa konsisten, perbaiki pertanyaan yang membingungkan berdasarkan hasilnya, dan baru kemudian gunakan di penelitian sebenarnya 

MPPE B2025 -> Diskusi

by Zulfaa Salsabillah -
NAMA : ZULFAA SALSABILLAH
NPM  : 2313031038
KELAS : B

1. Identifikasi dan Perumusan Masalah Penelitian

Langkah pertama dalam melakukan penelitian ialah menemukan serta merumuskan permasalahan yang layak untuk dijadikan objek penelitian. Pada fase ini, peneliti wajib melaksanakan kajian di lapangan guna memahami realitas yang ada dan menentukan isu spesifik yang akan menjadi fokus penelitian di masa mendatang.

2. Tinjauan Pustaka dan Literature Review

Setelah permasalahan penelitian telah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah mengkaji literatur yang ada, termasuk teori-teori, konsep-konsep, dan temuan dari penelitian-penelitian sebelumnya. Proses ini memiliki beberapa kegunaan penting, yaitu memperkaya fondasi teoritis penelitian, mencegah terjadinya pengulangan penelitian yang sama, serta mengidentifikasi celah (gap) dalam penelitian yang dapat diisi dengan studi baru.

3. Penetapan Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian perlu dirumuskan dengan cermat sehingga penelitian memiliki arahan yang tepat dan terukur. Penetapan tujuan ini akan mempengaruhi pemilihan jenis data dan strategi analisis yang akan digunakan nantinya.

4. Pengumpulan Data Penelitian

Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan metode yang disesuaikan dengan pendekatan penelitian yang dipilih : penelitian dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode seperti penyebaran kuesioner, survei, atau eksperimen atau penelitian dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode seperti wawancara mendalam, observasi partisipatif, atau studi dokumentasi

5. Pengolahan, Analisis, dan Interpretasi Data

Data yang sudah terkumpul kemudian diproses dan dianalisis dengan teknik yang sesuai dengan jenis data. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengidentifikasi pola-pola yang muncul, menemukan relasi antar variabel, dan memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

6. Penyusunan Laporan dan Evaluasi Penelitian

Tahap terakhir dari proses penelitian adalah menyusun hasil penelitian dengan mengikuti standar penulisan yang berlaku. Setelah laporan selesai, hasil penelitian dapat disubmisikan untuk dievaluasi, menerima masukan kritis dari berbagai pihak, dipublikasikan di media ilmiah, sehingga penelitian dapat memberikan kontribusi yang bermakna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan manfaat praktis bagi masyarakat luas