Nama : Zulfaa Salsabillah
NPM : 2313031038
1. Teori-teori yang relevan untuk penelitian ini mencakup: (1) Teori Kepemimpinan Situasional (Hersey & Blanchard) yang menjelaskan bahwa efektivitas kepemimpinan bergantung pada kesesuaian antara gaya pemimpin dengan tingkat kematangan karyawan, (2) Teori Transformational Leadership (Bass & Burns) yang berfokus pada bagaimana pemimpin menginspirasi dan memotivasi karyawan melampaui kepentingan diri melalui visi dan nilai bersama, (3) Teori Path-Goal Leadership (House) yang menjelaskan pemimpin membantu karyawan mencapai tujuan dengan menghilangkan hambatan dan meningkatkan peluang kepuasan, (4) Teori Kepemimpinan Kontigensi (Fiedler) yang menyatakan efektivitas kepemimpinan bergantung pada hubungan interpersonal, struktur tugas, dan kekuatan posisi pemimpin, (5) Teori Motivasi Dua Faktor (Herzberg) yang membedakan faktor higiene dan motivasi, dimana kepemimpinan yang baik dapat meningkatkan kedua faktor ini, dan (6) Teori Self-Determination (Deci & Ryan) yang menjelaskan motivasi intrinsik meningkat ketika pemimpin memenuhi kebutuhan otonomi, kompetensi, dan afiliasi karyawan.
2. Gaya kepemimpinan mempengaruhi kinerja karyawan melalui mekanisme motivasi dan keterlibatan kerja yang kompleks. Pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan transformasional, situasional yang sesuai, atau berorientasi pada tujuan (path-goal) akan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kebutuhan autonomy, competence, dan relatedness karyawan. Kondisi ini kemudian meningkatkan motivasi intrinsik karyawan, komitmen organisasi, dan kepuasan kerja yang akhirnya menghasilkan kinerja yang lebih tinggi (produktivitas, kualitas kerja, dan ketepatan waktu). Namun, hubungan ini tidak berlaku universal karena dimoderasi oleh karakteristik individual karyawan (usia, pengalaman, tingkat pendidikan) dan konteks organisasi (struktur perusahaan, budaya kerja, beban kerja), sehingga efektivitas gaya kepemimpinan akan berbeda-beda pada karyawan yang berbeda atau situasi yang berbeda.
3. HIPOTESIS PENELITIAN
H₀: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan di perusahaan startup.
H₁: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan, dengan pengaruh dimediasi oleh motivasi intrinsik, komitmen organisasi, dan kepuasan kerja karyawan.
H₂: Kesesuaian antara gaya kepemimpinan dan tingkat kematangan karyawan (situational fit) memperkuat pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja, sehingga pemimpin yang dapat menyesuaikan gayanya menghasilkan kinerja karyawan yang lebih baik dibanding pemimpin yang rigid.
NPM : 2313031038
1. Teori-teori yang relevan untuk penelitian ini mencakup: (1) Teori Kepemimpinan Situasional (Hersey & Blanchard) yang menjelaskan bahwa efektivitas kepemimpinan bergantung pada kesesuaian antara gaya pemimpin dengan tingkat kematangan karyawan, (2) Teori Transformational Leadership (Bass & Burns) yang berfokus pada bagaimana pemimpin menginspirasi dan memotivasi karyawan melampaui kepentingan diri melalui visi dan nilai bersama, (3) Teori Path-Goal Leadership (House) yang menjelaskan pemimpin membantu karyawan mencapai tujuan dengan menghilangkan hambatan dan meningkatkan peluang kepuasan, (4) Teori Kepemimpinan Kontigensi (Fiedler) yang menyatakan efektivitas kepemimpinan bergantung pada hubungan interpersonal, struktur tugas, dan kekuatan posisi pemimpin, (5) Teori Motivasi Dua Faktor (Herzberg) yang membedakan faktor higiene dan motivasi, dimana kepemimpinan yang baik dapat meningkatkan kedua faktor ini, dan (6) Teori Self-Determination (Deci & Ryan) yang menjelaskan motivasi intrinsik meningkat ketika pemimpin memenuhi kebutuhan otonomi, kompetensi, dan afiliasi karyawan.
2. Gaya kepemimpinan mempengaruhi kinerja karyawan melalui mekanisme motivasi dan keterlibatan kerja yang kompleks. Pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan transformasional, situasional yang sesuai, atau berorientasi pada tujuan (path-goal) akan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kebutuhan autonomy, competence, dan relatedness karyawan. Kondisi ini kemudian meningkatkan motivasi intrinsik karyawan, komitmen organisasi, dan kepuasan kerja yang akhirnya menghasilkan kinerja yang lebih tinggi (produktivitas, kualitas kerja, dan ketepatan waktu). Namun, hubungan ini tidak berlaku universal karena dimoderasi oleh karakteristik individual karyawan (usia, pengalaman, tingkat pendidikan) dan konteks organisasi (struktur perusahaan, budaya kerja, beban kerja), sehingga efektivitas gaya kepemimpinan akan berbeda-beda pada karyawan yang berbeda atau situasi yang berbeda.
3. HIPOTESIS PENELITIAN
H₀: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan di perusahaan startup.
H₁: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan, dengan pengaruh dimediasi oleh motivasi intrinsik, komitmen organisasi, dan kepuasan kerja karyawan.
H₂: Kesesuaian antara gaya kepemimpinan dan tingkat kematangan karyawan (situational fit) memperkuat pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja, sehingga pemimpin yang dapat menyesuaikan gayanya menghasilkan kinerja karyawan yang lebih baik dibanding pemimpin yang rigid.