Posts made by Fani Dimas Prasetyo 2313031047

ASP B2025 -> Diskusi

by Fani Dimas Prasetyo 2313031047 -
Nama : Fani Dimas Prasetyo
NPM : 2313031047

Proses pengembangan laporan audit kinerja sektor publik biasanya diawali dengan perencanaan audit, yaitu menentukan tujuan, batasan, dan kriteria penilaian. Setelah itu dilakukan pengumpulan bukti, baik melalui data dokumen maupun observasi lapangan.

Tahap selanjutnya adalah analisis bukti, di mana auditor menilai kesesuaian antara fakta yang ditemukan dengan standar atau indikator kinerja yang berlaku. Berdasarkan analisis tersebut, auditor menyusun temuan serta rekomendasi yang menjelaskan kekurangan dan langkah perbaikannya.

Tahap akhir adalah penulisan laporan audit, lengkap dengan metodologi, hasil analisis, dan rekomendasi. Laporan harus informatif, objektif, dan melalui proses reviu internal agar kredibel. Dengan langkah-langkah ini, audit kinerja dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi peningkatan pelayanan publik.

ASP B2025 -> Diskusi

by Fani Dimas Prasetyo 2313031047 -
Nama : Fani Dimas Prasetyo
NPM : 2313031047

Dalam sektor publik, value for money audit memiliki peran yang sangat signifikan karena audit ini membantu memastikan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan pemerintah memberikan nilai yang sepadan. Audit ini menilai aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, sehingga pengawasan tidak hanya berfokus pada apakah dana sudah digunakan, tetapi juga bagaimana dan sejauh mana penggunaannya memberikan hasil.

Contohnya pada program-program publik, audit ini dapat menunjukkan apakah harga pembelian sudah wajar, apakah proses pelaksanaan tidak boros, dan apakah tujuan program tercapai. Dengan demikian, value for money audit tidak hanya memeriksa data keuangan, tetapi juga kinerja dan kualitas layanan. Dampak akhirnya adalah meningkatnya akuntabilitas, transparansi, serta dorongan bagi instansi publik untuk menyediakan layanan yang lebih optimal.

ASP B2025 -> Diskusi

by Fani Dimas Prasetyo 2313031047 -
Nama : Fani Dimas Prasetyo
NPM : 2313031047

Dalam konteks sektor publik, laporan keuangan disusun untuk menunjukkan bagaimana pemerintah mengelola dana publik secara transparan. Laporan pertama yang penting adalah Laporan Realisasi Anggaran, yang memperlihatkan antara anggaran yang direncanakan dengan yang benar-benar digunakan. Selain itu terdapat Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, yang memberikan informasi mengenai perubahan SAL selama periode tertentu.
Neraca juga termasuk laporan utama karena memuat posisi aset, utang, dan ekuitas pemerintah. Kemudian terdapat Laporan Operasional, yang mencatat pendapatan dan beban berdasarkan basis akrual untuk menilai kinerja pemerintah. Tak kalah penting, Laporan Arus Kas menjelaskan pergerakan kas, sementara Laporan Perubahan Ekuitas menggambarkan perubahan hak bersih pemerintah.
Terakhir, seluruh laporan tersebut diperdalam melalui Catatan atas Laporan Keuangan, yang memberikan penjelasan lengkap tentang angka-angka yang disajikan. Secara keseluruhan, laporan-laporan ini mendukung akuntabilitas dan transparansi sektor publik.

ASP B2025 -> Diskusi

by Fani Dimas Prasetyo 2313031047 -
Nama : Fani Dimas Prasetyo
npm : 2313031047

Dalam menentukan teknik akuntansi sektor publik yang paling tepat, sejumlah aspek penting harus diperhitungkan secara matang. Hal pertama yang perlu dilihat adalah sifat dan tujuan organisasi pemerintah, karena setiap lembaga memiliki kebutuhan pertanggungjawaban yang berbeda sehingga teknik akuntansinya harus mampu mendukung transparansi dan akuntabilitas (Mardiasmo, 2018). Selain itu, jenis informasi yang ingin dihasilkan juga memengaruhi pilihan teknik, apakah laporan lebih difokuskan pada pengendalian anggaran, evaluasi kinerja, atau transparansi fiskal—yang masing-masing mungkin menuntut basis kas, basis akrual, atau pendekatan campuran (Mahmudi, 2019). Faktor berikutnya adalah kemampuan SDM serta kesiapan sistem, sebab teknik akuntansi yang rumit membutuhkan pelatihan dan teknologi yang memadai. Di samping itu, aturan dan standar resmi, seperti SAP dalam PP No. 71/2010, wajib dijadikan pedoman agar laporan keuangan sah secara hukum dan sesuai dengan ketentuan auditor. Pertimbangan terakhir adalah kebutuhan para pengguna laporan, baik internal maupun eksternal, sehingga informasi yang disajikan benar-benar membantu proses pengawasan dan pengambilan kebijakan (Gomes, 2013). Dengan memerhatikan aspek-aspek ini, organisasi publik dapat memilih teknik akuntansi yang paling relevan, efektif, dan mendukung tata kelola pemerintahan yang lebih akuntabel.

Referensi
Mardiasmo. (2018). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
Mahmudi. (2019). Akuntansi Sektor Publik. UII Press.
Gomes, R. (2013). Public Sector Accounting and Accountability. Routledge.
PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

ASP B2025 -> Summary

by Fani Dimas Prasetyo 2313031047 -
Nama : Fani Dimas Prasetyo
NPM : 2313031047

Pengukuran kinerja sektor publik merupakan proses sistematis untuk menilai sejauh mana organisasi pemerintah mencapai tujuan yang telah ditetapkan, terutama dalam memberikan pelayanan yang efektif, efisien, transparan, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. Tidak seperti sektor privat yang berfokus pada profit, sektor publik menghadapi tantangan kompleks karena kinerjanya tidak hanya dinilai dari aspek finansial, tetapi juga dari kualitas layanan, keadilan distribusi, akuntabilitas, serta dampaknya terhadap kesejahteraan sosial. Pengukuran kinerja biasanya melibatkan kombinasi indikator input, output, outcome, dan dampak jangka panjang, sehingga mampu menggambarkan proses, hasil langsung, serta manfaat luas suatu program. Instrumen seperti Balanced Scorecard, Key Performance Indicators (KPI), evaluasi berbasis hasil (result-based management), dan analisis efisiensi melalui metode seperti value for money menjadi alat penting dalam mengukur dan membandingkan kinerja antar unit kerja. Tantangan utama pengukuran kinerja sektor publik terletak pada sifat layanannya yang seringkali intangible dan sulit dikuantifikasi, adanya banyak pemangku kepentingan dengan kepentingan berbeda, serta pengaruh kuat faktor politik dalam proses pengambilan keputusan. Meskipun demikian, pengukuran kinerja tetap menjadi elemen kunci reformasi administrasi publik karena mampu meningkatkan akuntabilitas, mengurangi pemborosan, memperbaiki kualitas layanan, serta mendorong budaya kerja yang lebih profesional dan berbasis data. Dengan pengukuran kinerja yang baik, pemerintah dapat memastikan bahwa setiap program benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat serta mendukung pembangunan yang lebih adaptif dan berkelanjutan.