Posts made by Fatria Irawan

MPPE B2025 -> Diskusi

by Fatria Irawan -
Nama : Fatria Irawan
NPM : 2313031036

Seorang peneliti perlu memahami masalah, variabel, dan paradigma penelitian karena ketiganya merupakan fondasi utama dalam melaksanakan penelitian yang ilmiah dan terarah. Pemahaman terhadap masalah penelitian penting karena masalah menjadi titik awal dan dasar bagi seluruh proses penelitian. Dengan memahami masalah secara mendalam, peneliti dapat menentukan fokus kajian, tujuan, serta metode yang tepat untuk mencari solusi.
Menurut Sugiyono (2019), masalah penelitian adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang perlu diselidiki secara ilmiah. Selanjutnya, pemahaman terhadap variabel penelitian juga sangat penting karena variabel merupakan objek yang diamati dalam penelitian, baik berupa variabel bebas, terikat, maupun kontrol.
Arikunto (2013) menjelaskan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari agar diperoleh informasi tentang hal tersebut. Tanpa pemahaman yang baik terhadap variabel, hasil penelitian bisa menjadi bias atau tidak valid. Selain itu, paradigma penelitian juga perlu dipahami karena paradigma mencerminkan cara pandang peneliti terhadap realitas dan proses memperoleh pengetahuan.
Kuhn (1970) menyatakan bahwa paradigma merupakan kerangka berpikir yang memandu ilmuwan dalam menafsirkan fenomena serta menentukan metode ilmiah yang digunakan. Dengan memahami paradigma, peneliti dapat menyesuaikan pendekatan, metode, dan strategi analisis yang konsisten dengan tujuan penelitiannya. Dengan demikian, pemahaman yang baik tentang masalah, variabel, dan paradigma akan menghasilkan penelitian yang sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

MPPE B2025 -> CASE STUDY

by Fatria Irawan -
Nama : Fatria Irawan
NPM : 2313031036

1. Penelitian ini paling sesuai menggunakan pendekatan kuantitatif. Alasannya karena peneliti ingin mengetahui pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa. Dengan pendekatan kuantitatif, data dapat diperoleh dalam bentuk angka melalui angket (kuesioner), lalu dianalisis menggunakan uji statistik. Hasil analisis ini dapat menjawab apakah ada pengaruh nyata dari perlakuan yang diberikan.

2. Menemukan masalah → mencari persoalan nyata yang terjadi di lapangan.
Merumuskan masalah → menuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian.
Mengkaji teori → membaca teori dan penelitian sebelumnya yang relevan.
Menyusun hipotesis → membuat dugaan sementara terhadap hasil penelitian.
Menentukan metode penelitian → memilih pendekatan, sampel, serta alat pengumpulan data.
Mengumpulkan data → memperoleh informasi dari angket, observasi, atau dokumentasi.
Menganalisis data → mengolah data dengan cara yang sesuai, bisa statistik atau deskriptif.
Membuat kesimpulan → menarik jawaban atas rumusan masalah.
Menyusun laporan penelitian → menuliskan hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah/skripsi.

3. Kesulitan pengumpulan data → disiasati dengan penyebaran angket secara online dan memberikan petunjuk pengisian yang jelas.
Instrumen tidak valid → diatasi dengan validasi isi oleh pakar dan melakukan uji coba awal (pilot test).
Jawaban responden tidak jujur → diminimalkan dengan menjamin anonimitas dan menggunakan pertanyaan netral.
Sampel tidak representatif → diatasi dengan teknik sampling yang tepat serta ukuran sampel yang memadai.

4. Instrumen penelitian berfungsi untuk mengumpulkan data agar hasil penelitian dapat dipercaya. Pada penelitian tentang pengaruh media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa, instrumen yang digunakan adalah angket skala Likert.
Instrumen disusun dengan menentukan variabel, lalu menurunkannya ke indikator seperti minat, semangat, dan ketekunan belajar. Dari indikator ini dibuat butir pernyataan, misalnya “Saya lebih bersemangat belajar dengan media digital interaktif.”

MPPE B2025 -> Summary

by Fatria Irawan -
Nama : Fatria Irawan
NPM : 2313031036

Permasalahan penelitian dipahami sebagai kesenjangan (discrepancy) antara kondisi ideal (harapan) dengan kenyataan yang ada. Kesenjangan ini bisa terjadi di berbagai bidang seperti pendidikan, sosial, ekonomi, budaya, politik, hingga teknologi. Peneliti dituntut untuk mampu mengidentifikasi kesenjangan tersebut agar dapat menemukan persoalan nyata yang layak diteliti. Rumusan masalah yang tajam akan mempermudah penentuan tujuan, hipotesis, metode, hingga analisis penelitian.

Sumber-Sumber Masalah Penelitian
Modul menjelaskan bahwa masalah penelitian dapat muncul dari berbagai sumber, antara lain:
Pengalaman pribadi – Situasi sehari-hari yang dihadapi peneliti dapat memunculkan masalah untuk diteliti.
Kajian teori dan literatur – Membaca hasil penelitian terdahulu akan membuka ruang identifikasi masalah baru.
Fenomena sosial dan perkembangan ilmu – Perubahan sosial, teknologi, dan budaya dapat menimbulkan permasalahan yang menarik untuk dikaji.
Kebijakan dan program pemerintah – Implementasi kebijakan sering menghadapi kendala sehingga dapat menjadi masalah penelitian.

Kriteria Masalah yang Layak Diteliti
Tidak semua masalah bisa diangkat menjadi penelitian.
Modul menegaskan beberapa kriteria penting, yaitu:
Masalah harus nyata dan faktual, bukan imajinasi.
Masalah harus memiliki nilai penelitian, artinya penting untuk diselesaikan dan hasilnya memberi kontribusi.
Masalah harus spesifik, jelas, dan dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian.
Masalah harus dapat diteliti dengan metode ilmiah, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Masalah sebaiknya sesuai dengan kompetensi dan minat peneliti, serta mendukung pengembangan ilmu.

Proses Identifikasi dan Perumusan Masalah
Langkah-langkah dalam merumuskan masalah penelitian meliputi:
Mengamati gejala atau fenomena.
Mengidentifikasi adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
Menyusun masalah secara deskriptif.
Membatasi ruang lingkup masalah agar lebih fokus.
Merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian yang jelas.
Rumusan masalah dapat berbentuk pertanyaan deskriptif (bagaimana kondisi sesuatu), komparatif (perbandingan dua atau lebih variabel), maupun asosiatif (hubungan antarvariabel).

Kesalahan Umum dalam Merumuskan Masalah
Modul juga menyoroti beberapa kesalahan yang sering terjadi, misalnya:
Rumusan masalah terlalu luas atau terlalu sempit.
Masalah bersifat normatif (apa yang seharusnya), bukan faktual (apa yang terjadi).
Rumusan masalah tidak sesuai dengan teori yang mendukung.
Pertanyaan penelitian tidak dapat dijawab dengan data empiris.

Contoh dan Latihan
Untuk memperkuat pemahaman, modul menyertakan contoh perumusan masalah pada berbagai bidang seperti pendidikan dan sosial. Misalnya, masalah rendahnya prestasi siswa dapat dirumuskan ke dalam pertanyaan: “Apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi akademik siswa?” Dengan cara ini, masalah yang abstrak diterjemahkan ke dalam bentuk yang terukur.

Pentingnya Konsistensi
Penekanan terakhir adalah bahwa penelitian merupakan sebuah kesatuan. Rumusan masalah akan menentukan tujuan penelitian, hipotesis, metode pengumpulan data, teknik analisis, hingga kesimpulan. Jika rumusan masalah tidak jelas sejak awal, maka seluruh tahapan berikutnya akan terganggu. Oleh karena itu, seorang peneliti harus bersungguh-sungguh dalam mempelajari dan menyusun perumusan masalah.

MPPE B2025 -> Langkah-Langkah atau Prosedur Penelitian

by Fatria Irawan -
Nama : Fatria Irawan
NPM : 2313031036

Identifikasi Masalah – Menentukan dan merumuskan masalah yang akan diteliti.
Kajian Teori dan Studi Pustaka – Mempelajari teori, konsep, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan.
Perumusan Hipotesis (jika kuantitatif) – Menyusun dugaan sementara tentang hasil penelitian.
Penentuan Metode Penelitian – Menetapkan jenis penelitian, populasi, sampel, teknik pengumpulan data, serta instrumen penelitian.
Pengumpulan Data – Melaksanakan pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, observasi, atau dokumentasi.
Analisis Data – Mengolah dan menganalisis data dengan teknik statistik atau kualitatif sesuai metode.
Penarikan Kesimpulan – Membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis.
Penyusunan Laporan Penelitian – Menuliskan hasil penelitian dalam bentuk laporan/skripsi sesuai sistematika yang berlaku.

MPPE B2025 -> Diskusi

by Fatria Irawan -
Nama : Fatria Irawan
NPM : 2313031036

Identifikasi Masalah – Menentukan dan merumuskan masalah yang akan diteliti.
Kajian Teori dan Studi Pustaka – Mempelajari teori, konsep, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan.
Perumusan Hipotesis (jika kuantitatif) – Menyusun dugaan sementara tentang hasil penelitian.
Penentuan Metode Penelitian – Menetapkan jenis penelitian, populasi, sampel, teknik pengumpulan data, serta instrumen penelitian.
Pengumpulan Data – Melaksanakan pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, observasi, atau dokumentasi.
Analisis Data – Mengolah dan menganalisis data dengan teknik statistik atau kualitatif sesuai metode.
Penarikan Kesimpulan – Membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis.
Penyusunan Laporan Penelitian – Menuliskan hasil penelitian dalam bentuk laporan/skripsi sesuai sistematika yang berlaku.