Nama: Lilin Ratnasari
NPM: 2313031056
Jurnal ini membahas dua pokok utama, yaitu prinsip etika dalam penelitian dan kontroversi serta pemahaman paradigma penelitian, khususnya dalam konteks penelitian pendidikan. Pada bagian etika penelitian, jurnal menekankan tiga prinsip penting: accuracy, property, dan accessibility. Prinsip accuracy menuntut peneliti bertanggung jawab penuh atas keakuratan dan keaslian data yang dikumpulkan, termasuk memastikan data telah dicatat dengan benar melalui klarifikasi kepada partisipan. Selain itu, dijelaskan pula pentingnya kejelasan pihak yang bertanggung jawab jika terjadi kesalahan data serta mekanisme kompensasi apabila partisipan dirugikan. Prinsip property berkaitan dengan kepemilikan data, keadilan dalam pertukaran data, serta hak atas publikasi dan media penyebaran hasil penelitian. Sementara itu, prinsip accessibility menyoroti siapa saja yang berhak mengakses data, bagaimana data disimpan secara aman, dan ketentuan akses bagi peneliti maupun partisipan.
Selanjutnya, jurnal mengulas mengapa konsep paradigma penelitian sering menimbulkan kebingungan dan perdebatan di kalangan peneliti, terutama mahasiswa riset dan peneliti pemula. Kebingungan ini muncul karena perbedaan penggunaan istilah paradigma dalam kehidupan sehari-hari dan dalam konteks akademik, serta adanya perbedaan definisi di antara para ahli. Paradigma dapat dipahami sebagai pandangan dunia, posisi epistemologis, kumpulan keyakinan ilmiah, maupun model penelitian. Keragaman makna ini memicu kontroversi yang dikenal sebagai paradigm wars, terutama terkait siapa yang berwenang mendefinisikan dan menetapkan paradigma dalam ilmu sosial.
Jurnal kemudian menyimpulkan bahwa meskipun terdapat sejarah perdebatan yang panjang, penelitian pendidikan pada umumnya dapat dikelompokkan ke dalam paradigma utama, yaitu positivistik, interpretatif, kritis, dan pragmatis. Pemahaman paradigma menjadi penting agar peneliti mampu merancang penelitian yang konsisten secara filosofis, metodologis, dan etis.
NPM: 2313031056
Jurnal ini membahas dua pokok utama, yaitu prinsip etika dalam penelitian dan kontroversi serta pemahaman paradigma penelitian, khususnya dalam konteks penelitian pendidikan. Pada bagian etika penelitian, jurnal menekankan tiga prinsip penting: accuracy, property, dan accessibility. Prinsip accuracy menuntut peneliti bertanggung jawab penuh atas keakuratan dan keaslian data yang dikumpulkan, termasuk memastikan data telah dicatat dengan benar melalui klarifikasi kepada partisipan. Selain itu, dijelaskan pula pentingnya kejelasan pihak yang bertanggung jawab jika terjadi kesalahan data serta mekanisme kompensasi apabila partisipan dirugikan. Prinsip property berkaitan dengan kepemilikan data, keadilan dalam pertukaran data, serta hak atas publikasi dan media penyebaran hasil penelitian. Sementara itu, prinsip accessibility menyoroti siapa saja yang berhak mengakses data, bagaimana data disimpan secara aman, dan ketentuan akses bagi peneliti maupun partisipan.
Selanjutnya, jurnal mengulas mengapa konsep paradigma penelitian sering menimbulkan kebingungan dan perdebatan di kalangan peneliti, terutama mahasiswa riset dan peneliti pemula. Kebingungan ini muncul karena perbedaan penggunaan istilah paradigma dalam kehidupan sehari-hari dan dalam konteks akademik, serta adanya perbedaan definisi di antara para ahli. Paradigma dapat dipahami sebagai pandangan dunia, posisi epistemologis, kumpulan keyakinan ilmiah, maupun model penelitian. Keragaman makna ini memicu kontroversi yang dikenal sebagai paradigm wars, terutama terkait siapa yang berwenang mendefinisikan dan menetapkan paradigma dalam ilmu sosial.
Jurnal kemudian menyimpulkan bahwa meskipun terdapat sejarah perdebatan yang panjang, penelitian pendidikan pada umumnya dapat dikelompokkan ke dalam paradigma utama, yaitu positivistik, interpretatif, kritis, dan pragmatis. Pemahaman paradigma menjadi penting agar peneliti mampu merancang penelitian yang konsisten secara filosofis, metodologis, dan etis.