Nama : Filza nabila putri irwanda
Npm : 2313053211
1. Identitas Jurnal
Judul Jurnal : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Penulis Jurnal : Hidayati
2. Hasil dan Pembahasan
Era informasi dan globalisasi sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah berdampak hampir kesemua aspek kehidupan masyarakat yang membawa dampak yang besar pada budaya, nilai, dan agama.
1) Pendidikan Nilai
Nilai merupakan segala sesuatu yang berharga. Nilai terbagi menjadi dua yaitu nilai ideal dan nilai aktual. nilai ideal adalah nilai yang menjadi cita-cita setiap orang, sedangkan nilai aktual adalah nilai yang diekspresikan dalam perilaku sehari-hari. Nilai memiliki fungsi untuk mendorong dan menuntun sikap dan perilaku. Orang yang memiliki nilai yang luhur berarti memiliki budi pekerti yang luhur.
Menurut Max Scheler terdapat empat kelompok nilai yang tersusun secata hierarkis (dari yang tertinggi sampai terendah), yaitu:
a. nilai-nilai religius-kerohanian (iman, kesucian, keutamaan moral, kejujuran, ketulusan)
b. nilai-nilai kejiwaan (keindahan, kebenaran ilmiah, ilmu pengetahuan)
c. nilai-nilai kehidupan (kedamaian, ketenangan, kesehatan, kecukupan, kesejahteraan, kerukunan)
d. nilai-nilai kenikmatan (terpenuhinya kebutuhan biologis/ragawi/indrawi)
Pendidikan nilai merupakan bagian integral kegiatan pendidikan, karena pada dasarnya pendidikan melibatkan pembentukan sikap, watak, dan kepribadian peserta didik.
2) Globalisasi dan Dampaknya Terhadap Nilai-nilai dan Moral
Kehadiran globalisasi tentu membawa pengaruh bagi seluruh kehidupan suatu negara termasuk indonesia. Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi ruang dan waktu. Globalisasi berlangsung di semua aspek kehidupan, dengan teknologi informasi dan komunikasi sebagai faktor pendukung utamanya. Globalisasi sendiri memiliki pengaruh negatif maupun positif.
3) Mengapa Pendidikan Nilai Gagal?
Pendidikan nilai gagal disebabkan oleh kegagalan pendidikan dalam melaksanakan pendidikan nilai. Nilai luhur yang ditanamkan disekolah tampaknya tidam masuk dan berkembanh dalam diri peserta didik. Pada kenyataannya, pendndikan tjdak diarahkan untuk memanusiakan manusia secara hthh dan sempurna, tetapi lebih diorientasikan pada hal-hal yang bersifat materialistis, ekonomis, dan teknokratis darj sentuhan nilai-nilai moral, kemanusiaan, dan budi pekerti. Pendidikan lebih mementingkan kecerdasan intelektual, akal dan penalaran, tanpa diimbangi dengan intensifnya oengembangan hati, perasaan, emosi, dan spiritual. Faktor-faktor penyebab gagalnya pendidikan nilai:
a. pendidikan disekolah hanyalah secara formal, proses dan isinya tidak dianggap penting.
b. Banyaknya materi yang dituntuk kurikulum setiap minggunya, yang tanpa disadari menanamkan sikap brutalisme, apreori, dan frustasi.
c. Dalam Proses pembelajaran tidak dilibatkan dalam pengalaman fisik dan mental.
4) Pentingnya Pendidikan Nilai dan Moral bagi Anak
Sasaran pendidikan nilai adalah agar peserta didik dapat mengalami dan menghayati nilai-nilai. Suatu pendidikan nilai akan efektif apabila melalui tahapan tahapan berupa preparasi atau persiapan, konsentrasi/integrasi (pemusatan perhatian), asimilasi/transformasi, dan tahap realisasi/aktualisasi (perwujudan). Sarana yang dapat menunjang proses pendidikan nilai berupa lagu, nasihat, cerita, doa, audiavisual, dan pertunjukan. Untuk mendukung kesadaran dan wawasan diperlukan tiga landasan yang kuat berupa nasionalisme, norma dan agama, serta nilai budaya bangsa.