Nama : Filza nabila putri irwanda
Npm : 2313053211
Jurnal ini mengkaji pengembangan moral anak di TK PKK Sosrowijayan, Yogyakarta, yang berlokasi di lingkungan sosial yang sensitif. Penelitian bertujuan mengungkap proses dan aspek pengembangan moral anak dengan pendekatan kualitatif, melibatkan kepala sekolah, guru, dan siswa. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen.
pengembangan moral mencakup materi pembelajaran sesuai standar pendidikan, peran pendidik sebagai teladan, serta metode pengajaran seperti pembiasaan dan bercerita. Evaluasi dilakukan secara informal. Penelitian ini menekankan pentingnya pendidikan moral di lingkungan yang kompleks, dengan pendidik sebagai pemandu utama agar anak dapat memahami dan menghadapi situasi sosial di sekitar mereka.
pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) dalam mengembangkan aspek-aspek pertumbuhan anak, terutama moral. PAUD bertujuan untuk mendukung perkembangan intelektual, sosial, emosional, bahasa, dan fisik anak dari lahir hingga usia 8 tahun. Kebutuhan akan pendidikan moral di Indonesia diangkat, karena hasil pendidikan saat ini belum mencerminkan karakter moral yang diharapkan.
Pentingnya integrasi nilai-nilai moral dan agama dalam PAUD ditekankan untuk memperkuat dasar mental dan spiritual anak. Konsep moralitas dijelaskan melalui pandangan Poespoprodjo, Gibbs, dan teori Kohlberg tentang perkembangan moral, yang menguraikan tiga tingkat penalaran moral: prakonvensional, konvensional, dan postkonvensional.
mengintegrasikan pendidikan moral dalam PAUD sangat penting untuk membentuk individu yang utuh dan mempromosikan masyarakat yang lebih bermoral.
pendidikan moral anak usia dini berdasarkan teori Kohlberg, di mana moral anak pada tahap prakonvensional bergantung pada kejadian eksternal, sedangkan pada level postkonvensional, anak mengembangkan nilai universal. Materi pendidikan mencakup akhlak terhadap Tuhan, sesama, dan lingkungan. Pendidik harus menjadi teladan dengan metode efektif seperti bercerita, bernyanyi, pembiasaan, dan keteladanan. Pendekatan ini bertujuan membentuk karakter anak secara menyeluruh.metode pendidikan moral anak, termasuk inkulkasi nilai, keteladanan nilai, fasilitasi nilai, dan pengembangan kecakapan moral. Inkulasi nilai menekankan komunikasi dan penghargaan terhadap pandangan lain, sementara keteladanan nilai mengharuskan pendidik menjadi model yang baik. Fasilitasi nilai membantu anak mengatasi masalah dan memahami nilai, sedangkan kecakapan moral mendukung kemandirian dan pengambilan keputusan. Evaluasi pendidikan karakter dilakukan secara berkelanjutan, melibatkan orang tua dan teman sebaya untuk mengukur perkembangan moral anak.pendidikan moral di TK PKK Sosrowijayan, Yogyakarta, dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa pendidikan moral kurang optimal, lebih fokus pada pengembangan intelektual seperti calistung. Meskipun anak tidak berinteraksi langsung dengan lingkungan negatif, mereka tetap terpengaruh oleh fenomena di sekitarnya. Metode pembiasaan dan keteladanan guru diterapkan, tetapi kegiatan TPA yang tidak teratur menghambat pengembangan moral. Pendidikan moral di TK ini perlu ditingkatkan untuk efektivitas yang lebih baik.Penelitian di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta menilai pendidikan moral anak melalui materi, pendidik, dan metode. Materi sesuai standar pemerintah mencakup nilai-nilai seperti kejujuran dan tanggung jawab. Pendidik berinteraksi baik dengan anak dan orang tua, menggunakan keteladanan dalam pengembangan moral. Metode yang diterapkan meliputi pembiasaan, keteladanan, bercerita, dan menyanyi. Meskipun ada upaya, pengembangan moral masih memerlukan peningkatan untuk efektivitas yang lebih baik.
penanaman nilai moral di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta melalui kerja sama antara sekolah dan orang tua. Metode yang digunakan termasuk bercerita dan bernyanyi, yang efektif dalam mengajarkan nilai tolong-menolong dan kecintaan kepada Tuhan. Evaluasi perkembangan moral anak dilakukan secara berkelanjutan melalui observasi, melibatkan orang tua untuk penguatan di rumah, serta menggunakan sistem simbolik untuk menilai kemajuan anak.Evaluasi di TK PKK Sosrowijayan Yogyakarta lebih mengutamakan hasil daripada proses. Guru mengamati anak secara alami saat bermain dan makan, tetapi sering membantu anak yang kesulitan dalam kegiatan seperti origami dan menggunting. Penekanan pada pencapaian calistung menunjukkan fokus pada kemampuan akademis, mengabaikan perkembangan sosial dan emosional anak.