Posts made by Nadiva Aulia Putri

PGSD_PIPSSD_F_2024/2025 -> FORUM DISKUSI KELOMPOK 7

by Nadiva Aulia Putri -
Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, baik terima kasih saudari Ummu Hafifah atas pertanyaannya. Saya Nadiva Aulia Putri dengan npm 2313053191 izin menjawab.
Model pembelajaran inkuiri dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis di bidang IPS dengan mendorong mereka untuk terlibat aktif dalam proses penemuan pengetahuan. Dalam inkuiri, siswa diajak untuk mengajukan pertanyaan, menyelidiki masalah, mengumpulkan data, serta menganalisis dan mengevaluasi informasi secara mandiri. Proses ini memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi isu-isu sosial secara mendalam, mengidentifikasi hubungan sebab-akibat, dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang.

Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya menerima informasi secara pasif, melainkan belajar untuk merumuskan pertanyaan penting yang memandu proses penyelidikan mereka. Mereka dilatih untuk berpikir kritis dalam memahami fenomena sosial, mengevaluasi sumber informasi, dan mempertanyakan asumsi-asumsi yang ada. Proses reflektif yang melekat pada inkuiri juga memungkinkan siswa untuk menguji hipotesis dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti yang mereka kumpulkan. Ini mempersiapkan mereka untuk menghadapi isu-isu kompleks di dunia nyata dengan pemahaman yang lebih mendalam dan analitis.

Keuntungan dari penggunaan model pembelajaran inkuiri adalah siswa menjadi lebih mandiri dalam belajar, meningkatkan keterlibatan dan rasa ingin tahu mereka. Mereka belajar dengan memecahkan masalah nyata dan relevan, yang meningkatkan keterampilan berpikir analitis dan kritis. Selain itu, inkuiri mempromosikan kolaborasi, komunikasi, dan keterampilan pemecahan masalah, yang penting dalam memahami isu-isu sosial. Model ini juga membuat pembelajaran lebih bermakna karena siswa merasa terlibat langsung dalam proses eksplorasi dan penemuan, sehingga meningkatkan motivasi dan minat mereka dalam mempelajari IPS.

PGSD_PIPSSD_F_2024/2025 -> FORUM DISKUSI KELOMPOK 7

by Nadiva Aulia Putri -
Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, baik terima kasih saudari Dita Fadila Aida Fitri atas pertanyaannya. Saya Nadiva Aulia Putri dengan npm 2313053191 izin menjawab.
Model pembelajaran dalam IPS memiliki peran penting dalam membangun keterampilan berpikir kritis siswa, terutama terkait isu-isu sosial dan lingkungan. Pendekatan-pendekatan seperti Discovery Learning, Inquiry Learning, dan Problem-Based Learning (PBL) dapat membantu siswa lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan berpikir kritis.

Melalui Discovery Learning, siswa diajak untuk menemukan konsep dan solusi dari permasalahan sosial atau lingkungan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mencari sendiri informasi dan data, siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk menganalisis situasi dan mengambil keputusan yang didasarkan pada pengetahuan yang telah mereka kumpulkan.

Inquiry Learning mendorong siswa untuk bertanya, menyelidiki, dan mengeksplorasi isu-isu sosial secara mendalam. Dengan proses penyelidikan yang sistematis, siswa belajar bagaimana memahami masalah dari berbagai sudut pandang, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti. Ini mendorong mereka untuk tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga untuk mengkritisi dan mempertanyakan hal-hal yang terjadi di sekitar mereka.

Problem-Based Learning (PBL) mengarahkan siswa untuk memecahkan masalah nyata yang ada di masyarakat, seperti masalah lingkungan atau ketidakadilan sosial. Dalam prosesnya, siswa bekerja secara kolaboratif untuk menganalisis masalah, mengevaluasi berbagai solusi, dan memilih tindakan yang paling tepat. Proses ini melatih siswa untuk berpikir secara kritis dalam menghadapi masalah kompleks dan menilai dampak dari berbagai pilihan solusi.

Dengan model-model pembelajaran ini, siswa tidak hanya belajar memahami materi, tetapi juga terlatih untuk berpikir kritis terhadap masalah yang mereka hadapi di dunia nyata. Mereka diajak untuk melihat isu sosial dan lingkungan dari berbagai perspektif, menganalisis penyebab dan dampaknya, serta merumuskan solusi yang relevan. Pada akhirnya, pembelajaran IPS yang interaktif dan berbasis masalah membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang esensial untuk kehidupan di masyarakat.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Jurnal 2

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
NPM : 2313053191
Kelas : 3F

Judul jurnal : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Penulis: Hidayati
Tahun : 2008

Jurnal ini membahas tentang nilai dan pentingnya pendidikan nilai dalam konteks globalisasi yang memengaruhi masyarakat Indonesia. Pada pendahuluan dikatakan krisis multidimensi yang dihadapi Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan, yang dinyatakan gagal dalam membentuk karakter dan moral peserta didik. Berbagai rujukan dari para ahli menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia lebih fokus pada pengembangan kognitif dan konatif, sementara nilai-nilai moral justru terabaikan. Penekanan pada korupsi sebagai indikator kegagalan sistem pendidikan menggambarkan betapa pentingnya pendidikan nilai untuk membentuk masyarakat yang berakhlak. Penulis mengawali dengan mendefinisikan nilai sebagai sesuatu yang berharga, yang terbagi menjadi nilai ideal dan nilai aktual. Nilai memiliki fungsi penting dalam mengarahkan sikap dan perilaku individu, dan seharusnya menjadi inti dari pendidikan untuk membentuk karakter dan moral peserta didik.

Selanjutnya, jurnal ini juga menjelaskan dampak globalisasi yang membawa pengaruh positif dan negatif terhadap nilai-nilai dan moral masyarakat. Di satu sisi, globalisasi dapat membuka akses terhadap pemerintahan yang lebih demokratis, meningkatkan perekonomian, dan memungkinkan adopsi etos kerja yang baik. Namun, di sisi lain, globalisasi juga berpotensi mengikis identitas nasional, menimbulkan kesenjangan sosial, dan memunculkan individualisme di kalangan masyarakat, khususnya di kalangan generasi muda. Analisis terhadap penyebab kegagalan pendidikan nilai menjadi fokus penting dalam jurnal ini. Penulis menyatakan bahwa pendidikan di Indonesia cenderung lebih materialistis dan teknokratis, mengabaikan aspek moral dan kemanusiaan. Ini menciptakan individu yang kehilangan hati nurani, cenderung egois, dan berperilaku tidak etis. Pentingnya pendidikan nilai ditekankan dalam jurnal ini, dengan menggarisbawahi bahwa pendidikan harus menciptakan individu yang utuh dan bermoral. Proses pendidikan nilai harus melibatkan pengalaman nyata yang memungkinkan siswa untuk menghayati dan menginternalisasi nilai-nilai luhur. Penulis menjelaskan tahapan pendidikan nilai yang efektif, mulai dari persiapan hingga aktualisasi, yang harus dilalui oleh peserta didik agar nilai-nilai dapat terinternalisasi dengan baik.

Di akhir, jurnal ini menekankan perlunya penguatan kesadaran dan wawasan nasional untuk menghadapi tantangan globalisasi. Ditekankan pentingnya nasionalisme, norma agama, dan nilai budaya sebagai pilar untuk melindungi masyarakat dari pengaruh negatif. Melalui pendekatan yang holistik dalam pendidikan nilai, diharapkan generasi mendatang dapat menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bermoral dan beradab dalam menghadapi dinamika dunia yang semakin kompleks.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Video 2

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
NPM :2313053191
Kelas : 3F

Judul video: Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah
Pencipta: CNN Indonesia

Video mirisnya kekerasan di lingkungan sekolah, membahas banyak kasus kekerasan di lingkungan sekolah dan menciptakan kekhawatiran mendalam mengenai keselamatan anak-anak. Kasus-kasus tragis yang terjadi, seperti kematian siswa akibat perkelahian yang tidak terawasi, menunjukkan bahwa lingkungan yang seharusnya menjadi tempat aman untuk belajar dan berkembang malah menjadi sumber ancaman. Kurangnya pengawasan dari guru atau dari pihak sekolah memperburuk situasi, membuat anak-anak rentan terhadap kekerasan yang dapat berakibat fatal.

Dalam video ini juga mencatat fenomena yang lebih luas, seperti perdagangan senjata tajam di kalangan anak-anak dan dampak negatif dari media sosial. Anak-anak yang seharusnya dilindungi oleh orang tua dan sistem pendidikan, malah terpapar pada pengaruh yang merugikan dan perilaku kekerasan. Hal ini menunjukkan bahwa masalah ini bukan hanya berkaitan dengan individu, tetapi juga sistemik, memerlukan perhatian dari semua pihak, termasuk sekolah, orang tua, dan masyarakat.

Minindak lanjuti dari kasus-kasus yang sudah ada harus melibatkan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan pengawasan dan perlindungan anak di sekolah. Pihak sekolah dan dinas pendidikan perlu mengimplementasikan kebijakan yang lebih ketat dalam hal pengawasan, menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung. Selain itu, edukasi mengenai nilai-nilai moral dan sosial harus diperkuat, serta penanganan isu-isu kekerasan harus dilakukan secara holistik, melibatkan psikolog, konselor, dan orang tua. Dengan cara ini, diharapkan lingkungan sekolah bisa kembali menjadi tempat yang aman bagi anak-anak untuk belajar dan berkembang tanpa takut akan kekerasan.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Video 1

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
Kelas : 3F
NPM : 2313053191

Judul video : Apakah Moral? ~The Trollet Problem
Pencipta : Rianto Astono

Video yang berjudul Apakah Moral? ~ The Trollet Problem ini menyoroti dilema moral yang dihadapi individu dalam situasi ekstrem, seperti yang dijelaskan melalui "Trollet Problem." Melalui dua skenario, dalam skenario pertama, penonton diminta untuk menarik tuas agar kereta berbelok dan hanya menabrak satu orang, sementara di skenario kedua, mereka dihadapkan pada pilihan untuk mendorong orang bertubuh besar agar kereta berhenti, tetapi mengorbankan orang itu. Dalam analisis ini, video menyoroti perbedaan reaksi orang terhadap dua skenario tersebut. Meskipun banyak yang memilih untuk menarik tuas di skenario pertama, mereka cenderung enggan untuk melakukan tindakan aktif seperti mendorong orang di skenario kedua. Hal ini menunjukkan bahwa moralitas tidak hanya tentang hasil akhir, tetapi juga tentang tindakan yang diambil. Video ini mengajak penonton untuk mempertanyakan pemahaman mereka tentang moralitas, mengingat bahwa keputusan moral sering kali dipengaruhi oleh konteks dan perspektif pribadi.

Video ini juga mengajak penonton untuk merenungkan bagaimana moralitas sering digunakan sebagai alat pembenaran oleh pihak-pihak tertentu, terutama dalam situasi di mana mereka merasa diuntungkan. Dengan menempatkan penonton dalam perspektif yang berbeda, video ini menantang keyakinan mereka tentang apa yang dianggap bermoral, terutama ketika melibatkan hubungan pribadi dan emosi. Secara keseluruhan, video ini mengajak kita untuk berpikir lebih dalam tentang tanggung jawab individu, nilai moral, dan bagaimana keputusan kita dapat memiliki dampak yang luas.