Nama : Bela Indri Yani
NPM : 2313053183
Kelas : 3F
Hasil Analisis Jurnal 1
1. Identitas Jurnal
Judul : Pendidikan Moral di Sekolah
Penulis : Rukiyati
Sumber : Jurnal Humanika, Tahun XVII, No.1.
Institusi : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta
2. Tujuan Penelitian
Jurnal ini bertujuan mengkaji pentingnya pendidikan moral di sekolah untuk membentuk generasi muda yang bermoral baik dan unggul, dengan pendekatan yang komprehensif mencakup pendidik, materi, metode, dan evaluasi.
3. Kerangka Teoritis
Penulis menggunakan teori pendidikan moral dari berbagai ahli seperti Bronfenbrenner, Kirschenbaum, Thomas Lickona, dan Darmiyati Zuchdi. Salah satu teori kunci adalah pandangan Aristoteles tentang pendidikan yang mengutamakan pengembangan moral dan intelektual sebagai tujuan utama.
4. Metode Penelitian
Penelitian ini menggabungkan kajian teoretis dan penelitian lapangan. Data empiris diperoleh dari sebuah sekolah dasar Islam di Sleman yang memprioritaskan pendidikan moral siswa. Kajian teoretis disusun melalui interpretasi dan sintesis pemikiran para ahli pendidikan moral.
5. Hasil dan Pembahasan
Jurnal ini mengidentifikasi empat komponen utama pendidikan moral di sekolah:
a. Pendidik
Guru adalah aktor kunci, tetapi semua staf sekolah memiliki tanggung jawab dalam mendidik moral siswa. Guru harus bermoral baik untuk menjadi teladan efektif. Sekolah berperan sebagai ruang demokratis untuk mengembangkan tanggung jawab sosial siswa.
b. Materi Pendidikan Moral
Materi mencakup nilai moral yang berhubungan dengan diri sendiri (disiplin, keuletan), orang lain (kerja sama, kejujuran), alam (kelestarian lingkungan), dan Tuhan (keimanan). Nilai-nilai ini relevan dengan konteks pendidikan di Indonesia yang berbasis Pancasila.
c. Metode Pendidikan Moral
Penulis merangkum lima pendekatan utama dari Kirschenbaum:
Penanaman nilai,melalui cerita, literatur, dan identifikasi nilai target. Keteladanan,sebagai media penyampaian nilai moral secara nyata.Klarifikasi nilai,untuk membantu siswa memahami dan membangun sistem nilai mereka sendiri.Fasilitasi nilai,seperti menyediakan sarana ibadah, kegiatan luar ruangan, dan ruang diskusi. Keterampilan moral,melalui pembiasaan dan program seperti kantin kejujuran.
d. Evaluasi Pendidikan Moral
Evaluasi dilakukan secara menyeluruh pada tiga ranah:
1. Kognitif : Penalaran moral.
2. Afektif : Sikap dan perasaan moral.
3. Perilaku : Observasi jangka panjang terhadap perilaku siswa.Evaluasi perilaku moral lebih kompleks karena membutuhkan waktu dan observasi intensif untuk memastikan implementasi nilai.
6. Kelebihan Jurnal
Penulis berhasil menyusun kerangka konseptual pendidikan moral yang komprehensif.Metodologi menggabungkan teori dan data empiris, memperkuat relevansi pembahasan.Penekanan pada pentingnya kerja sama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat memberikan pendekatan holistik terhadap pendidikan moral.
7. Kekurangan Jurnal
Penelitian lapangan terbatas pada satu sekolah, sehingga generalisasi ke sekolah lain perlu kehati-hatian.Tidak banyak dibahas mengenai tantangan praktis dalam implementasi pendidikan moral di berbagai konteks budaya dan sosial.
8. Kesimpulan
Jurnal ini menekankan bahwa pendidikan moral di sekolah sangat penting untuk membentuk generasi muda yang berkualitas, baik secara intelektual maupun moral. Keberhasilan pendidikan moral membutuhkan perencanaan yang komprehensif melibatkan semua elemen sekolah serta evaluasi yang menyeluruh.
NPM : 2313053183
Kelas : 3F
Hasil Analisis Jurnal 1
1. Identitas Jurnal
Judul : Pendidikan Moral di Sekolah
Penulis : Rukiyati
Sumber : Jurnal Humanika, Tahun XVII, No.1.
Institusi : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta
2. Tujuan Penelitian
Jurnal ini bertujuan mengkaji pentingnya pendidikan moral di sekolah untuk membentuk generasi muda yang bermoral baik dan unggul, dengan pendekatan yang komprehensif mencakup pendidik, materi, metode, dan evaluasi.
3. Kerangka Teoritis
Penulis menggunakan teori pendidikan moral dari berbagai ahli seperti Bronfenbrenner, Kirschenbaum, Thomas Lickona, dan Darmiyati Zuchdi. Salah satu teori kunci adalah pandangan Aristoteles tentang pendidikan yang mengutamakan pengembangan moral dan intelektual sebagai tujuan utama.
4. Metode Penelitian
Penelitian ini menggabungkan kajian teoretis dan penelitian lapangan. Data empiris diperoleh dari sebuah sekolah dasar Islam di Sleman yang memprioritaskan pendidikan moral siswa. Kajian teoretis disusun melalui interpretasi dan sintesis pemikiran para ahli pendidikan moral.
5. Hasil dan Pembahasan
Jurnal ini mengidentifikasi empat komponen utama pendidikan moral di sekolah:
a. Pendidik
Guru adalah aktor kunci, tetapi semua staf sekolah memiliki tanggung jawab dalam mendidik moral siswa. Guru harus bermoral baik untuk menjadi teladan efektif. Sekolah berperan sebagai ruang demokratis untuk mengembangkan tanggung jawab sosial siswa.
b. Materi Pendidikan Moral
Materi mencakup nilai moral yang berhubungan dengan diri sendiri (disiplin, keuletan), orang lain (kerja sama, kejujuran), alam (kelestarian lingkungan), dan Tuhan (keimanan). Nilai-nilai ini relevan dengan konteks pendidikan di Indonesia yang berbasis Pancasila.
c. Metode Pendidikan Moral
Penulis merangkum lima pendekatan utama dari Kirschenbaum:
Penanaman nilai,melalui cerita, literatur, dan identifikasi nilai target. Keteladanan,sebagai media penyampaian nilai moral secara nyata.Klarifikasi nilai,untuk membantu siswa memahami dan membangun sistem nilai mereka sendiri.Fasilitasi nilai,seperti menyediakan sarana ibadah, kegiatan luar ruangan, dan ruang diskusi. Keterampilan moral,melalui pembiasaan dan program seperti kantin kejujuran.
d. Evaluasi Pendidikan Moral
Evaluasi dilakukan secara menyeluruh pada tiga ranah:
1. Kognitif : Penalaran moral.
2. Afektif : Sikap dan perasaan moral.
3. Perilaku : Observasi jangka panjang terhadap perilaku siswa.Evaluasi perilaku moral lebih kompleks karena membutuhkan waktu dan observasi intensif untuk memastikan implementasi nilai.
6. Kelebihan Jurnal
Penulis berhasil menyusun kerangka konseptual pendidikan moral yang komprehensif.Metodologi menggabungkan teori dan data empiris, memperkuat relevansi pembahasan.Penekanan pada pentingnya kerja sama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat memberikan pendekatan holistik terhadap pendidikan moral.
7. Kekurangan Jurnal
Penelitian lapangan terbatas pada satu sekolah, sehingga generalisasi ke sekolah lain perlu kehati-hatian.Tidak banyak dibahas mengenai tantangan praktis dalam implementasi pendidikan moral di berbagai konteks budaya dan sosial.
8. Kesimpulan
Jurnal ini menekankan bahwa pendidikan moral di sekolah sangat penting untuk membentuk generasi muda yang berkualitas, baik secara intelektual maupun moral. Keberhasilan pendidikan moral membutuhkan perencanaan yang komprehensif melibatkan semua elemen sekolah serta evaluasi yang menyeluruh.