Posts made by Bela Indri Yani

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Video 1

by Bela Indri Yani -
Nama : Bela Indri Yani
NPM : 2313053183
Kelas : 3F

Analisis video 1

Hasil analisis saya berdasarkan Video yang berjudul “Sepenggal Cerita Pengajar Muda di Pelosok Kalimantan” adalah video yang menggambarkan pengalaman seorang pengajar yang tergabung dalam program Indonesia Mengajar, yang mengabdi di sebuah desa terpencil di Tanjung Matol, Nunukan, Kalimantan Utara. Dalam video ini, pendidikan digambarkan sebagai sebuah cahaya yang menerangi jalan hidup, dengan tujuan untuk memberikan harapan dan arah bagi masa depan anak-anak di daerah terpencil.
Pengalaman sang pengajar yang berasal dari luar daerah ini menunjukkan betapa pentingnya pendidikan dalam membentuk pola pikir dan memperluas wawasan anak-anak yang tinggal di wilayah yang jauh dari pusat peradaban.

Sang pengajar, yang juga pernah menjadi relawan di Papua, menunjukkan dedikasi luar biasa dalam menghadapi tantangan mengajar di daerah yang kurang perhatian terhadap pendidikan, terutama bagi anak perempuan. Tradisi pernikahan dini dan kurangnya minat untuk melanjutkan pendidikan setelah SD menjadi masalah besar yang harus dihadapi. Namun, meski sulit, ia berusaha keras untuk mengubah pola pikir orang tua dan masyarakat, dengan harapan anak-anak di sana bisa mendapatkan kesempatan yang lebih baik untuk masa depan mereka.

Selain itu, video ini juga menyoroti peran penting orang-orang sekitar yang mendukung misi pendidikan tersebut, termasuk kepala sekolah dan beberapa pemudi seperti Loli, yang turut membantu memberikan semangat dan arahan dalam kegiatan pendidikan. Ada juga cerita tentang keberagaman kehidupan sehari-hari di desa tersebut, seperti berburu dan meramu, yang menggambarkan betapa kerasnya kehidupan di daerah terpencil, tetapi juga penuh rasa syukur dan kebersamaan.

Keberadaan pengajar ini menjadi simbol dari semangat perjuangan untuk menciptakan perubahan, meskipun dengan sumber daya yang terbatas. Pengalaman yang dilalui tidak hanya mengajarkan tentang pendidikan, tetapi juga tentang kehidupan, kebersamaan, dan keteguhan hati untuk terus berjuang demi masa depan yang lebih baik. Pada akhirnya, meskipun pengajar ini akan meninggalkan desa tersebut, semangat dan harapan yang telah ia tanamkan akan terus hidup, membawa cahaya bagi generasi penerus di Tanjung Matol.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Video 2

by Bela Indri Yani -
Nama : Bela Indri Yani
NPM : 2313053183
Kelas : 3F

Hasil analisis saya berdasarkan Video berjudul “Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)" adalah membahas tentang penerapan pendidikan moral di sekolah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Dalam proses ini, guru memainkan peran penting dengan menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa melalui pembelajaran dan interaksi harian. Guru tidak hanya fokus pada pengajaran materi akademik, tetapi juga membantu membentuk karakter siswa dengan menegakkan kedisiplinan dan memberikan arahan. Contoh nyata terlihat ketika guru menunjukkan perhatian kepada siswa yang tidak memakai seragam sesuai aturan, menegaskan pentingnya tata tertib dan kedisiplinan di sekolah. Guru juga menanamkan nilai-nilai seperti tanggung jawab, kesopanan, dan kesadaran sosial. Misalnya, saat ada siswa yang bersikap kurang sopan di kelas, guru langsung memberikan teguran dan nasihat, menanamkan pentingnya menghormati orang lain. Sikap ini sejalan dengan nilai Pancasila, terutama sila kedua dan ketiga, yang menekankan perilaku yang berkeadilan, beradab, dan menjunjung persatuan.

Selain itu, video ini menyoroti dampak buruk lingkungan luar terhadap perilaku siswa. Dalam salah satu adegan, terlihat ada siswa yang terpengaruh untuk melakukan hal negatif seperti merokok dan mengonsumsi alkohol. Namun, di sisi lain, terdapat siswi yang melaporkan perilaku tersebut kepada guru, menunjukkan adanya siswa yang memiliki kesadaran sosial berkat pendidikan moral di sekolah. Guru tidak hanya memberikan teguran, tetapi juga memberikan pemahaman tentang dampak buruk dari perilaku tersebut. Mereka menekankan pentingnya nilai-nilai seperti tanggung jawab dan kesopanan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, membantu siswa memahami konsekuensi tindakan mereka dan mendorong perubahan ke arah yang lebih baik.

Secara keseluruhan, pendidikan moral berbasis nilai-nilai Pancasila memiliki peran strategis dalam membentuk karakter siswa di sekolah. Guru menjadi tokoh utama dalam membimbing siswa untuk mempraktikkan nilai-nilai seperti tanggung jawab, kedisiplinan, dan kesopanan. Meskipun demikian, pengaruh negatif dari lingkungan luar tetap menjadi tantangan. Oleh karena itu, kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan moral. Dengan bimbingan konsisten dari guru, siswa diharapkan dapat menginternalisasi dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Video 3

by Bela Indri Yani -
Nama : Bela Indri Yani
NPM : 2313053183
Kelas :3 F

Analisis Video 3: MENERAPKAN DAN MENANAMKAN NILAI-NILAI MORAL MELALUI 8 FUNGSI KELUARGA

1. Nilai Agama terdiri dari: Nilai Keimanan, Ketaqwaan, Kejujuran, Bersyukur, Kepeduliaan, Tenggang Rasa, Kerajinan, Kesalehan, Ketaatan, Suka Menolong, Disiplin, Kasih Sayang, Kesabaran.
2. ⁠Fungsi Sosial Budaya terdiri dari: Nilai Gotong Royong, Sopan Santun, Kerukunan, Kepedulian, Kebersamaan, Toleransi, Kebangsaan.
3. ⁠Fungsi Cinta Kasih terdiri dari: Nilai Empati(Peka), Keakraban, Keadilan, Pemaaf, Suka Menolong, Kesetiaan, Pengorbanan, Bertanggung Jawab.
4. ⁠Fungsi Perlindungan terdiri dari: Nilai Pemaaf, Tanggap, Ketabahan.
5. ⁠Fungsi Reproduksi terdiri dari: Nilai Tanggung Jawab, Kesehatan, Keteguhan.
6. ⁠Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan terdiri dari: Nilai Percaya Diri, Keluwesan, Kebanggaan, Kerajinan, Kreativitas, Bertanggung Jawab, Bekerja Sama.
7. ⁠Fungsi Ekonomi terdiri dari: Nilai Hemat, Ketelitian, Disiplin, Kepedulian, Keuletan.
8. ⁠Fungsi Pemeliharaan Lingkungan terdiri dari: Nilai Kebersihan dan Kedisiplinan.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> FORUM pertanyaan

by Bela Indri Yani -
Nama : Bela Indri Yani
NPM : 2313053183
Kelas : 3F

Menurut saya, Hardskill dan softskill memiliki perbedaan yang mendasar dari segi sifat dan fokus penilaiannya. Hardskill adalah kemampuan teknis yang dapat diukur secara jelas dan spesifik. Kemampuan ini biasanya terkait dengan tugas tertentu, seperti mengoperasikan alat, menggunakan perangkat lunak, atau menyelesaikan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Penilaian hardskill sering dilakukan melalui ujian tertulis, tes praktik, atau portofolio kerja, yang hasilnya dapat dinilai secara objektif.Sebaliknya, softskill lebih mengacu pada kemampuan interpersonal dan kualitas pribadi seseorang. Softskill meliputi keterampilan seperti komunikasi, kepemimpinan, kerja sama tim, dan kemampuan beradaptasi. Penilaian softskill lebih subjektif dan sering didasarkan pada pengamatan atau pengalaman langsung, misalnya dalam interaksi sehari-hari, wawancara, atau simulasi situasi tertentu. Berbeda dengan hardskill, softskill tidak selalu mudah diukur dengan alat atau metode kuantitatif.

Intinya, hardskill berfokus pada keahlian teknis yang konkret dan dapat diuji secara langsung, sementara softskill menilai aspek personal yang memengaruhi cara seseorang berinteraksi dan berkolaborasi dalam lingkungan sosial atau profesional. Keduanya sama-sama penting dan saling melengkapi dalam membentuk individu yang kompeten dan sukses di berbagai bidang.

Nilai dan Moral PGSD 2024 -> Forum Analisis Jurnal 2

by Bela Indri Yani -
Nama : Bela Indri Yani
NPM : 2313053183
Kelas : 3F

Hasil Analisis Jurnal 2

1. Identitas Jurnal
Judul: Proses Pendidikan Nilai Moral di Lingkungan Keluarga sebagai Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja
Penulis: Fahrudin
Sumber: Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim, Vol. 12 No. 1, 2014
Fokus Kajian: Proses pendidikan nilai moral dalam keluarga sebagai strategi mengatasi kenakalan remaja.

2.Tujuan Penelitian
Artikel ini bertujuan mengkaji proses pendidikan nilai moral dalam keluarga untuk membentuk kepribadian anak yang bermoral baik, sekaligus mencegah penyimpangan perilaku atau kenakalan remaja.

3.Metode Penelitian
Artikel ini berbasis kajian literatur dengan pendekatan deskriptif. Penulis menganalisis konsep pendidikan moral melalui perspektif agama Islam serta mengaitkannya dengan peran keluarga sebagai institusi pendidikan informal.

4.Hasil dan Pembahasan
pendidikan moral dalam keluarga meliputi beberapa langkah utama, yaitu penanaman nilai keimanan, pembentukan sifat baik, dan penciptaan suasana keluarga yang harmonis. Penanaman nilai keimanan dimulai sejak anak lahir, misalnya melalui pengenalan kalimat tauhid, pembiasaan ibadah, dan pengajaran nilai-nilai agama seperti halal dan haram. Pembentukan sifat baik dilakukan dengan menanamkan pada anak nilai kejujuran, kesederhanaan, dan kesabaran melalui keteladanan dari orang tua. Selain itu, keharmonisan hubungan antaranggota keluarga juga menjadi elemen penting dalam membangun moral anak, karena lingkungan keluarga yang kondusif memberikan pengalaman langsung tentang nilai-nilai moral.

5.Kesimpulan
Pendidikan nilai moral dalam keluarga merupakan dasar penting untuk mencegah kenakalan remaja. Sinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat diperlukan untuk memastikan keberhasilan pendidikan moral. Orang tua perlu menjadi teladan dalam membimbing anak melalui nilai-nilai agama dan moral yang kuat.

6.Kelebihan Jurnal
Kelebihan jurnal ini terletak pada pembahasannya yang mendalam mengenai peran keluarga dalam pendidikan moral, khususnya dari perspektif agama Islam, serta mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kenakalan remaja yang cukup komprehensif

7.Kekurangan Jurnal
jurnal ini memiliki kelemahan, yakni tidak membahas secara spesifik tantangan modern seperti pengaruh teknologi dan media sosial terhadap pembentukan moral anak. Selain itu, jurnal ini tidak memuat data empiris atau studi kasus untuk memperkuat argumentasi yang disampaikan.