Nama : Salsa Widia Prasasti
NPM : 2313053215
Kelas : 4/G

Pembelajaran tematik di sekolah dasar (SD) diterapkan karena sejumlah alasan, utamanya untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan relevan bagi siswa. Berikut adalah beberapa alasan serta pandangan mengenai keunggulan dan kekurangan dari model pembelajaran tematik:

Alasan Penerapan Pembelajaran Tematik di SD:

1. Sesuaikan dengan Tahap Perkembangan Anak:Anak usia SD cenderung memiliki cara berpikir yang holistik dan terintegrasi. Pembelajaran tematik memberi mereka kesempatan untuk melihat keterkaitan antar mata pelajaran, serta menerapkan pengetahuan dalam konteks yang lebih luas.
2. Meningkatkan Motivasi Belajar:Tema-tema yang menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari dapat menumbuhkan minat siswa serta memotivasi mereka untuk belajar lebih giat.
3. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif:Melalui pembelajaran tematik, siswa didorong untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengembangkan kreativitas melalui berbagai kegiatan yang terintegrasi.
4. Menciptakan Pembelajaran yang Bermakna:Dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran dalam satu tema, siswa dapat memahami konsep secara lebih mendalam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Keunggulan Pembelajaran Tematik:

1. Pembelajaran yang Lebih Bermakna:Siswa belajar dalam konteks yang lebih nyata dan relevan dengan kehidupan mereka.
2. Pengembangan Keterampilan Komprehensif:Dengan mengintegrasikan berbagai mata pelajaran, siswa mampu mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.
3. Meningkatkan Minat dan Motivasi:Tema-tema yang menarik dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
4. Fleksibilitas:Pembelajaran tematik memberikan keleluasaan bagi guru untuk menyesuaikan materi dengan minat serta kebutuhan siswa.

Kekurangan Pembelajaran Tematik:

1.  Persiapan yang Lebih Rumit:Guru perlu merancang pembelajaran yang terintegrasi serta memastikan semua mata pelajaran tercakup dalam tema yang dipilih.
2. Penilaian yang Kompleks:Menilai pencapaian siswa dalam pembelajaran tematik memerlukan pendekatan yang lebih holistik dan beragam.
3.  Membutuhkan Guru yang Kreatif:Guru harus mampu mengaitkan berbagai materi pelajaran ke dalam satu tema dan menciptakan kegiatan belajar yang menarik.
4. Potensi Ketidakseimbangan:Ada risiko bahwa beberapa mata pelajaran mungkin kurang mendapat perhatian dibandingkan yang lain dalam tema tertentu.

Salsa Widia Prasasti
2313053215
Saya siap mengerjakan tugas yang telah diberikan

Salsa Widia Prasasti
2313053215
Metro

Nama : Salsa Widia Prasasti
NPM : 2313053215

Kurikulum 2013 menekankan pentingnya pendekatan saintifik dan tematik-integratif. Menurut saya, Metode pembelajaran yang tepat digunakan unuk kurikulum 2013 adalah:
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning):
- Siswa diundang untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan nilai-nilai PKN dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning):
- Siswa belajar dalam kelompok, bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.
Bermain Peran (Role Playing):
- Siswa berperan sebagai tokoh atau berada dalam situasi tertentu untuk memahami nilai-nilai PKN.
Diskusi:
- Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengemukakan pendapat serta belajar saling menghargai pandangan orang lain.
Cerita:
Guru menceritakan tentang tokoh-tokoh pahlawan atau kisah yang mengandung nilai-nilai Pancasila.
Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning):
- Model ini menuntut guru untuk menautkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa, sehingga siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami.
Inquiry Based Learning:
- Metode ini mendorong siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran, mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.