Posts made by Dara Ayu Rahmadilla

PSTI C dan D MKU Pancasila -> Forum Analisis Soal

by Dara Ayu Rahmadilla -
Nama: Dara Ayu Rahmadilla
Npm: 2315061092

A.   Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, Jelaskan! 
Pendapat saya mengenai proses pendidikan dalam konteks pandemi COVID-19 adalah Pandemi COVID-19 telah memberikan tantangan besar terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Proses pendidikan berpindah dari lingkungan sekolah ke rumah, menjadikan pembelajaran online sebagai solusi utama. Meskipun berpotensi memperluas akses terhadap pendidikan, pembelajaran daring juga menciptakan kesenjangan akses terhadap pendidikan akibat keterbatasan teknologi dan akses internet. Kesenjangan sosial dan ekonomi semakin lebar, dan anak-anak dari keluarga kurang mampu kesulitan mengakses pendidikan yang optimal.. Situasi ini juga menimbulkan permasalahan lain seperti risiko angka putus sekolah yang tinggi, terutama di daerah yang akses teknologinya terbatas.

B. Bagaimanakah mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?
Cara yang efektif untuk menghadapi tantangan tersebut adalah penting untuk memastikan bahwa pendidikan Pendidikan tetap mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Solidaritas, gotong royong dan keadilan sosial merupakan prinsip Pancasila yang harus diwujudkan dalam pendidikan. Untuk meningkatkan efisiensi dan memaksimalkan proses pendidikan, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan swasta. Pemerintah harus memberikan dukungan teknologi dan pelatihan kepada siswa, guru, dan orang tua agar pembelajaran online dapat diakses dengan tepat. Masyarakat dan swasta juga dapat berkontribusi dengan memberikan dana atau bantuan pendidikan kepada mereka yang membutuhkan. Dalam konteks nilai-nilai Pancasila, gotong royong dan perlindungan sosial harus menjadi prioritas untuk memastikan pendidikan tetap inklusif dan adil bagi semua.

C.Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!
Contoh kasus terkait pengembangan karakter Pancasila dapat mencakup inisiatif lokal untuk mendukung pendidikan di masa pandemi. Misalnya, komunitas lokal bekerja sama untuk menyediakan alat pembelajaran bagi siswa yang kurang beruntung. Dalam hal ini tercermin nilai-nilai gotong royong dan perlindungan sosial, dimana masyarakat berupaya agar semua anak tetap dapat mengakses pendidikan, apapun kondisi ekonomi perekonomiannya. Dalam hal ini, penting untuk menciptakan lingkungan pembelajaran inklusif di mana semua siswa merasa didukung dan dihargai.

D. Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?
Pancasila adalah dasar ideologi negara Indonesia yang mengandung lima nilai yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan dan Peradaban Indonesia, Solidaritas, Demokrasi yang berpedoman pada kebijaksanaan dalam pertimbangan/ Keterwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai ini adalah bahwa mereka bukan hanya sekadar konsep tetapi harus menjadi panduan dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku bagi seluruh masyarakat. Dalam konteks pendidikan, hal ini berarti bahwa nilai-nilai Pancasila harus tercermin dalam metode pembelajaran, interaksi sosial di sekolah, dan pengambilan keputusan pendidikan.. Selain itu, nilai-nilai ini harus ditanamkan dalam pola pikir siswa untuk menciptakan generasi yang menghargai keberagaman, mengutamakan keadilan, dan bersatu dalam kebhinekaan. Semua pihak, mulai dari pemerintah, pendidik, orangtua, dan masyarakat, memiliki tanggung jawab untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan, terutama di masa sulit seperti pandemi COVID-19 ini. Dengan melibatkan semua elemen masyarakat dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan nyata, pendidikan di Indonesia dapat tetap berjalan efektif dan adil, bahkan di tengah kondisi darurat sekalipun.

PSTI C dan D MKU Pancasila -> Forum Analisis Jurnal

by Dara Ayu Rahmadilla -
Nama: Dara Ayu Rahmadilla
2315061092
TI D

Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan umat manusia. Filsafat ilmu merupakan satu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu. Secara filsafati, Pancasila merupakan sistem nilai-nilai ideologis yang berderajat. Artinya di dalamnya terkandung nilai luhur, nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis, dan nilai teknis. Agar pancasila dapat menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia yang lestari tetapi juga dinamis berkembang, nilai luhur dan nilai dasarnya harus dapat bersifat tetap, sementara nilai instrumentalnya harus semakin dapat direformasi dengan perkembangan tuntutan zaman. Di samping itu, Pancasila mampu dijadikan pangkal sudut pandang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (science of knowledge) yang dalam karya-karya berikutnya ditunjukkan segisegi ontologik, epistemologi, dan aksiologinya sebagai raison d’etre bagi Pancasila sebagai suatu faham atau aliran filsafati. Pancasila disebut sebagai pandangan hidup. Hal itu menunjukkan bahwa Pancasila merupakan gagasan vital bangsa, sistem nilai dasar yang derivasinya terbangun ke dalam sistem moral dan sistem hukum negara bangsa, negara kesatuan Republik Indonesia. Sebagai pandangan hidup, Pancasila mengandung sistem normatif preskreptif bagi kehidupan manusia. Pancasila mengandung prinsip-prinsip mulia. Gagasan-gagasan yang terkandung di dalamnya merangkum kebijaksanaan bangsa Indonesia atas konteks budaya dan agama yang berabad lamanya disimpan sebagai norma etis. Unsur-unsur kebaikan tercantum dan menjadi pedoman masyarakat Indonesia.

Akan tetapi, masih banyak permasalahan terkait penerapan nilai nilai filsafat yang dikandung Pancasila, salah satunya adalah persoalan-persoalan dalam kehidupan masyarakat, jika masalah itu disampaikan secara ilmiah, harus meliputi komponen-komponen sikap, metode, tindakan, kesimpulan dan pemaknaan. Sikap ilmiah berdasarkan filsafat nilai pancasila diperlukan dalam menyelesaikan masalah kehidupan manusia. Sikap ilmiah ini sangat penting dalam memperoleh ilmu pengetahuan. Untuk memperoleh ilmu pengetahuan harus memiliki beberapa syarat, yakni harus memiliki rasa ingin tahu, bersifat spekulatif dan objektif, membuka wawasan pengetahuan baru atau inovatif serta mampu memberikan penilaian, dan bersifat tentatif. Pengetahuan ilmiah itu dibangun dengan tujuan untuk memecahkan masalah-masalah ilmiah. Pengaplikasian filsafat ilmu itu sendiri perlu sebuah pemahaman akan makna dan tujuan dari ilmu itu. Kemudian perlu konsistensi agar terus berlanjut.

Nilai-nilai Pancasila memiliki sumbangan berarti bagi kehidupan umat manusia, nilai-nilai luhur untuk saling membantu dan memberikan rasa keadilan sosial harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk pengembangan Pancasila dapat dilakukan dengan filsafat ilmu.
Nama: Dara Ayu Rahmadilla
2315061092
TI D

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

I. Pengertian Filsafat Pancasila
Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu Philosophia, yang diambil dari kata Phile dan Sophia. Phile yang berarti cinta dan sophia yang berarti kebijaksanaan. Cinta yang dimaksud adalah hasrat yang besar, berkobar-kobar dan sungguh sungguh. Sedangkan kebijaksanaan berarti kebenaran yang sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatlan pokok pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Filsafat Pancasila secara sederhana merujuk pada pemahaman mengenai nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar negara Indonesia, yang terdiri dari lima prinsip utama yaitu Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial. Filsafat Pancasila mencerminkan pandangan hidup yang menghargai keberagaman, keadilan, dan juga persatuan dalam masyarakat Indonesia.

II. Aliran-aliran Filsafat
Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia yang mengandung lima prinsip utama. Namun, dalam konteks filosofi atau pandangan hidup individu, prinsip-prinsip Pancasila dapat diartikan atau dipahami dengan berbagai sudut pandang filsafat, yaitu rationalisme, materialisme, individualisme, dan hedonisme.
1. Berfilsafat Rationalisme, artinya filsafat yang mengagungkan akal, atau secara sederhana adalah aliran filsafat yang menekankan penggunaan akal dan logika sebagai sumber pengetahuan dan kebenaran.
2. Filsafat Materialisme, filsafat yang mengagungkan materi, atau dengan kata lain adalah aliran filsafat yang memandang bahwa realitas hanya dapat dijelaskan melalui materi dan fenomena fisik.
3. Berfilsafat Individualisme, yaitu berarti filsafat mengagungkan sebuah individualitas, atau merupakan sebuah pandangan yang menekankan hak dan kebebasan individu sebagai nilai utama.
4. Berfilsafat Hedonisme, berarti filsafat mengagungkan sebuah kesenangan, atau bisa juga diartikan sebagai pandangan yang menekankan pencarian kebahagiaan dan kenikmatan sebagai tujuan utama hidup.

III. Manfaat Mempelajari Filsafat
Saat kita mempelajari sebuah filsafat, tentu saja ada banyak manfaat yang kita dapatkan, yaitu:
1. Memperoleh kebenaran yang hakiki
2. Memperoleh kemampuan berfikir logis
3. Melatih berpikir dan bertindak bijaksana
4. Melatih berpikir rasional dan kompherensif
5. Menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup serta menghasilkan tindakan yang bijaksana

IV. Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem falsafat mengandung arti bahwa Pancasila adalah sebuah kerangka konseptual yang mencakup nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan pandangan hidup yang menjadi dasar bagi negara Indonesia. Sebuah "sistem" memiliki ciri ciri sebagai berikut:
1. Suatu kesatuan bagian bagian/unsur/elemen/komponen
2. Bagian bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri sendiri
3. Saling berhubungan dan ketergantungan
4. Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu (tujuan sistem)
5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks

V. Wawasan Filsafat
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan yaitu Ontologis Epistemologis, dan Aksiologis.
1. Ontologis: menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan, atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika.
2. Epistemologis: cabang filsafat yang menyelidiki asal syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan
3. Aksiologis: Istilah aksiologis berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat. Logod yang berarti pikiran, ilmu, atau teori.
Nama: Dara Ayu Rahmadilla
Kelas: TI D
2315061092

Yang dapat saya pahami dari jurnal tersebut adalah jurnal tersebut menjelaskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional menjadikan Pancasila sebagai landasan pokok dan fundamental bagi penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila membuat negara Indonesia tumbuh menjadi negara yang melindungi dan mengembangkan martabat dan hak hak semua warga negara Indonesia agar semua rakyat dapat hidup layak sebagai manusia untuk menggembangkan dirinya dan mewujudkan kesejahteraannya sebaik mungkin, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pancasila sendiri memiliki makna sangat dalam bagi bangsa Indonesia, selain sebagai cita cita bangsa, pancasila juga berfungsi sebagai pemersatu antar umat bangsa dan sebagai pedoman rakyatnya dalam menjalankan aktivitas sehari hari diberbagai bidang. Secara singkatnya, Pancasila sebagai dasar negara merupakan landasan dalam suatu negara guna menjalankan dan melaksanakan kehidupan bermasyarakat di berbagai bidang. Pancasila sebagai dasar negara juga bermakna sebagai pedoman dasar dan cita cita bangsa dalam mengatur kehidupan ketatanegaraan yang mencakup segala kehidupan bermasyarakat.

Saya juga mengetahui bahwa Pancasila bukan hanya sebagai dasar negara tetapi juga memiliki makna lain yaitu sebagai pandangan hidup. Pancasila merupakan sebuah landasan fundamental sebagai suatu petunjuk yang digunakan masyarakat Indonesia dalam melaksanakan berbagai bidang aktifitas dengan mencakup nilai- nilai moral, religius dan kebudayaan untuk menyelesaikan segala permasalahan secara tepat. Selain itu, nilai dari sila-sila Pancasila memiliki fungsinya masing-masing, yaitu:
1. Fungsi dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu kehidupan bernegara bangsa Indonesia berdasarkan pada ketuhanan yang maha esa. Itu berarti negara Indonesia menjamin setiap warganya untuk memeluk agama dan beribadah sesuai agamanya masing-masing, serta memberikan toleransi dari setiap umat beragama. Dan negara juga memberikan kebabasan untuk setiap agama yang dianut oleh warga negaranya.
2. Fungsi dari sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, yaitu pengakuan oleh negara terhadap hak bagi setiap bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri, negara Indonesia menghendaki agar warga negara indonesia tidak melakukan tindakan yang sewenangnya kepada sesama manusia sebagai manisfestasi sifat bangsa yang berbudaya tinggi. Jaminan kedudukan sama dalam hukum dan pemerintahan serta berkewajiban untuk menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan yang ada bagi setiap warga negaranya.
3. Fungsi dari sila Persatuan Indonesia, yaitu perlindungan negara terhadap segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, negara mengatasi segala paham golongan dan segala paham perseorangan, serta pengakuan negara terhadap kebhineka tunggal ika-an dari bangsa Indonesia.
4. Fungsi dari sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, yaitu penerapan kedaulatan dalam bernegara yang berada di tangan rakyat dan dilakukan oleh MPR, penerapan asas musyawarah untuk mufakat dalam pengambilan segala keputusan dalam negara indonesia, dan baru bisa menggunakan pungutan suara terbanyak bila hal tersebut tidak dapat dilakukan dan dilaksanakan.
5. Fungsi dari sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yaitu negara menghendaki agar perekonomian indonesia dan kekayaan alam yang ada dalam Indonesia bisa digunakan untuk kemakmuran semua rakyatnya. Negara Indonesia juga mengkehendaki agar setiap warga negaranya mendapatkan perlakuan yang sangat adil di segala kehidupan, baik itu secara material maupun spiritual.
Nama: Dara Ayu Rahmadilla
Kelas: TI D
2315061092

Dari jurnal tersebut, saya dapat menganalisis dan mengetahui bahwa Pancasila dibuat dengan memikirkan matang-matang konsep dan gagasannya. Para pendiri negara kita dengan sangat bijak dan jenius mampu menyepakati pilihan yang pas tentang dasar negara sesuai dengan karakter bangsa yaitu menjadi sebuah negara modern yang berkarakter religius. Rumusan konsep pancasila benar-benar diorientaskan sesuai dengan karakter bangsa. Mereka bukan hanya mampu menyingkirkan pengaruh gagasan negara patrimonial (warisan) yang mawarnai sepanjang sejarah nusantara prakolonial, tetapi juga telah berhasil merumuskan berbagai ide politik yang berkembang ketika itu secara kreatif berdasarkan kebutuhan anak bangsa di masa kedepannya.

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang perlu mendapatkan perhatian, terutama fungsinya yang tidak hanya berhenti menjadi komitmen bersama, melainkan harus dipahami sebagai visi bangsa yang senantiasa diupayakan untuk diwujudkan. Namun, pada Reformasi 1998, Pancasila mulai dipersoalkan oleh sejumlah anak bangsa saat terjadinya krisis yang mengakibatkan keterpurukan dihampir semua bidang kehidupan. Menurut mereka, hanya liberalisme dan kapitalisme yang terbukti memenangkan perang ideologi dunia yang bisa menyelamatkan Indonesia. Pengetahuan masyarakat mengenai Pancasila seperti sedang memasuki masa surut pada saat itu. Untuk menghindari paham paham yang seperti itu, sangat diperlukan penyegaran kembali tentang Pancasila baik dari aspek pengetahuan, pemahaman dan pengamalan nilai-nilai filosofis yang terkandung didalamnya.

Selain itu, dapat diketahui juga bahwa lahirnya Pancasila di era modern berawal dari pemberian janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, yaitu Kuniaki Koiso pada tanggal 7 September 1944. Dari janji tersebut, Pemerintah Jepang kemudian membentuk organisasi yang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai atau dalam istilah Indonesia adalah BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan) pada tanggal 29 April 1945. Dan pada tanggal 1 Maret 1945 BPUPK diresmikan oleh pemerintah Jepang dan diketuai oleh Dr. KRT. Radjiman Wedyodiningrat. Pembentukan BPUPKI bertujuan menjalankan tugas menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan usaha pembentukan Indonesia merdeka yang berhubungan dengan segi politik, ekonomi, hukum serta tata pemerintahan. BPUPKI mengadakan sidang umum sebanyak dua kali, yaitu sidang umum pertama diselenggarakan pada tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945. Dan sidang umum kedua diselenggarakan pada tanggal 10 Juli 1945 – 11 Juli 1945. Pada sidang umum pertama membahas mengenai hal yang berkaitan dengan persiapan kemerdekaan, salah satunya adalah mengenai dasar negara Indonesia Merdeka. Ada tiga tokoh yang mengemukakan pandangannya tentang dasar negara, yaitu Muhammad Yamin, Soepomo dan Soekarno. Ketiga usulan dari M. Yamin, Soepomo dan Soekarno tersebut dilakukan pembahasan lebih lanjut dalam sidang BPUPKI yang kemudian membentuk panitia kecil yang berjumlah sembilan orang yang diketuai oleh Soekarno. Lalu, pada tanggal 18 agustus 1945, telah disahkannya UUD 1945 oleh PPKI yang sekaligus membuat Pancasila menjadi sah dan resmi dijadikan sebagai dasar negara.

Saya juga menganalisis beberapa fungsi Pancasila sebagai ideologi bernegara, yaitu:
1. Pancasila sebagai ideologi negara, mengandung pengertian bahwa Pancasila merupakan ajaran, gagasan, doktrin, teori atau ilmu yang diyakini kebenarannya dan dijadikan pandangan hidup bangsa Indonesia serta menjadi pentunjuk dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.
2. Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti bahwa Pancasila dipergunakan sebagai dasar (fundamen) untuk mengatur pemerintah negara atau sebagai dasar untuk mengatur penyelengaraan negara.
3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, mengandung arti bahwa Pancasila sebagai petunjuk hidup berbangsa dan bernegara merupakan pedoman bagi setiap arah dan kegiatan bangsa Indonesia di segala bidang.