NAMA: RINA SUSANTI
NPM: 2315012072
KELAS: B
PRODI: S1 ARSITEKTUR
Analisis Kasus II
A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
Beberapa lembaga mencatat bahwa kinerja Indonesia terkait HAM selama 2019 masih buruk. Komisi Nasional (Komnas) HAM mencatat masih banyak yang perlu dilakukan pemerintah, terutama soal pelanggaran HAM. Namun, ada hal positif yang bisa di dapat yaitu: Indonesia telah meratifikasi hampir semua perjanjian HAM internasional, dan masih terus terlihat berkomitmen untuk meratifikasi konvensi lainnya meski belum terwujud. Salah satunya adalah konvensi PBB untuk perlindungan semua orang dari penghilangan paksa, juga terlihat dari kembalinya gerakan mahasiswa sebagai kontrol sosial atas jalannya kekuasaan negara.
B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?
Demokrasi Indonesia memiliki akar yang kuat dalam nilai-nilai adat istiadat dan budaya masyarakatnya. Prinsip berke-Tuhanan yang Maha Esa mencerminkan pengakuan akan keberagaman agama dan kepercayaan di Indonesia, yang menjadi dasar bagi penghormatan terhadap pluralisme dan kebebasan beragama. Nilai-nilai seperti musyawarah untuk mufakat juga tercermin dalam praktek demokrasi lokal, menunjukkan pentingnya dialog dan kesepakatan dalam pengambilan keputusan. secara keseluruhan, prinsip-prinsip ini membantu menciptakan kerangka kerja yang inklusif dan menghormati hak asasi manusia dalam konteks demokrasi Indonesia.
C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
Praktik demokrasi di Indonesia saat ini mencerminkan upaya untuk berpegang teguh pada prinsip-prinsip Pancasila dan UUD 1945 serta menghormati hak asasi manusia. Meskipun masih ada tantangan dan permasalahan yang perlu diatasi, seperti korupsi, ketimpangan, dan perlindungan terhadap hak minoritas, upaya terus dilakukan untuk memperbaiki sistem politik dan mewujudkan masyarakat yang lebih demokratis dan inklusif.
D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
Situasi di mana anggota parlemen bertindak atas nama rakyat tetapi melaksanakan agenda politik pribadi atau kelompok menunjukkan ketidaksetaraan antara kepentingan masyarakat dan para pemimpin mereka, serta merusak kepercayaan publik terhadap institusi politik. Oleh karena itu, transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik yang lebih besar perlu didorong untuk memastikan bahwa para pemimpin politik benar-benar mewakili suara rakyat.
E. Bagaimana pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
Penggunaan kekuasaan kharismatik yang memanipulasi loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas adalah tindakan yang merugikan demokrasi dan hak asasi manusia. Hal ini merupakan penyalahgunaan kekuasaan, pengabaian terhadap prinsip-prinsip demokrasi, dan pelanggaran hak asasi manusia. Oleh karena itu, penting untuk membangun lembaga-lembaga yang kuat untuk mengawasi dan menyeimbangkan kekuasaan, serta mendorong partisipasi masyarakat sipil yang aktif untuk memastikan bahwa pemimpin bertanggung jawab dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai demokratis yang mendasar.