Posts made by Zahra Aulia Nafisa

PSTI C dan D MKU Pancasila -> Forum Analisis Video -1

by Zahra Aulia Nafisa -
Nama : Zahra Aulia Nafisa
Kelas : TI D
Npm : 2315061028

Setelah saya menyimak dan memahami vidio tersebut, saya dapat menganalisis dari Pidato Ir. Soekarno tersebut menyampaikan bahwa Pancasila yang ia gali dari pikirannya, dipersembahkan kepada rakyat Indonesia, yang diharapkan dapat mewakili segenap rakyat Indonesia. Serta Ir. Soekarno juga ingin merevolusi bangsa Indonesia agar menjadi lebih baik.

PSTI C dan D MKU Pancasila -> Forum Analisis Video

by Zahra Aulia Nafisa -
Nama : Zahra Aulia Nafisa
Kelas : TI D
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA
Pancasila berasal dari bahasa sansekerta yaitu panca yang berarti lima, dan sila yang berarti dasar atau asas. Pancasila berarti lima asas.
Sejarah perumusan pancasila sebagai dasar negara melibatkan perjuangan fisik untuk mengusir penjajah tersebut terjadi hampir diseluruh wilayah Indonesia, tetapi belum terkoordinasikan dengan baik dan bersifat kedaerahan.
Pada tanggal 20 Mei 1908, dr. Suetomo mendirikan Boedi Utomo yang merupakan organisasi pelopor pergerakan nasional, oleh karna itu setiap tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Nasional.
Pada tanggal 28 Oktober 1928, diselenggarakan Kongres Pemuda Nasional yang menghasilkan Sumpah Pemuda.
Pada tanggal 29 April 1945, dibentuk BPUPKI [Dokuritsu Junbi Cosakai] yang diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat, yang beranggotakan 76 orang, dan terdapat 7 orang Jepang sebagai anggota istimewa. Setelah sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945, Muhammad Yamin, Suepomo, dan Ir. Soekarno memberikan pendapatnya tentang 5 asas dasar negara Imdonesia, dan Ir. Soekarno mengusulkan nama Pancasila, sehingga tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila.
Pada tanggal 22 Juni, dibentuk panitia sembilan yang menghasilkan piagam Jakarta.
Sehari setelah Proklamasi, sila pertama diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Pacasila sendiri memiliki dua pandangan, yaitu pandangan hidup dan dasar negara. Dan memiliki tiga fungsi yaitu, fungsi yuridis, fungsi sosiologi, fungsi etis dan fungsi filosofis.
Empat pokok pikiran yang merupakan suasana kebatinan dari UUD 1945 :
1. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia berdasarkan persatuan [sila ke 3].
2. Negara Indonesia mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia [sila ke 5]
3. Negara berkedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan [sila ke empat].
4. Negara berdasarkan ketuhanan yang maha esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradap [sila ke 1 dan sila ke 2].

PSTI C dan D MKU Pancasila -> Forum Analisis Soal

by Zahra Aulia Nafisa -
Nama : Zahra Aulia Nafisa
Kelas : TI D
NPM : 2315061028

1.) Sikap gotong royong yang dapat diwujudkan saat ini dalam rangka menghadapi berbagai persoalan yang melanda bangsa Indonesia yaitu bisa dengan :
-Menyumbang atau berpartisipasi dalam program-program bantuan sosial untuk membantu mereka yang membutuhkan, seperti bantuan makanan, pakaian, atau peralatan sekolah.
-Bergabung dengan kelompok relawan atau organisasi sosial yang aktif dalam membantu masyarakat, terutama dalam situasi darurat seperti bencana alam atau pandemi.
-Bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, seperti membersihkan sampah di lingkungan sekitar atau mengikuti program pembersihan sungai dan pantai.
-Mengedukasi diri sendiri dan masyarakat sekitar tentang pentingnya gotong royong, solidaritas, dan kepedulian terhadap sesama.
-Berpartisipasi dalam perencanaan dan persiapan menghadapi bencana alam, seperti menjadi bagian dari tim relawan bencana atau mendukung kampanye keselamatan.
-Kolaborasi Antar Lembaga: Mendorong kerjasama antara pemerintah, lembaga swasta, dan LSM dalam mengatasi masalah-masalah sosial dan ekonomi yang kompleks.
-Pendidikan dan Pelatihan: Memberikan pelatihan atau pembelajaran kepada masyarakat dalam berbagai keterampilan yang dapat membantu mereka meningkatkan penghasilan dan kualitas hidup mereka.

2.) -Salah satu langkah penting adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang keberagaman. Mengadakan seminar, lokakarya, atau diskusi terbuka tentang topik ini dapat membantu memahami dan menghargai perbedaan.
-Mengadakan acara-acara yang memungkinkan orang-orang dari latar belakang berbeda untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman, seperti pertukaran budaya atau kegiatan komunitas yang inklusif.
Membiasakan toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman sejak usia dini melalui pendidikan dan aktivitas yang mendidik.
Mendorong perkembangan empati dalam masyarakat untuk memahami pandangan dan pengalaman orang lain.
-Aktif dalam kegiatan komunitas dan berpartisipasi dalam program-program yang mendorong kerjasama antarwarga.
Bergabung dengan atau memberikan dukungan kepada organisasi-organisasi yang berkomitmen untuk mempromosikan toleransi dan harmoni antarkeberagaman.
Memahami dan mempromosikan hak asasi manusia bagi semua individu, tanpa memandang latar belakang mereka.

3.) bahwa setiap negara memiliki seperangkat prinsip, norma, dan keyakinan yang membentuk dasar bagi sistem sosial, politik, dan budaya mereka. Nilai-nilai dasar ini menjadi panduan dalam membentuk kebijakan, hukum, dan identitas nasional suatu negara.
•Identitas Nasional: Nilai-nilai dasar merupakan bagian integral dari identitas nasional suatu negara. Mereka mencerminkan karakteristik unik dan nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat dan pemerintah negara tersebut.
•Pandangan Dunia: Nilai-nilai dasar memengaruhi pandangan dunia negara tersebut terhadap berbagai masalah global dan nasional. Ini termasuk pandangan politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
•Budaya dan Tradisi: Nilai-nilai dasar sering kali tercermin dalam budaya, tradisi, dan adat istiadat negara. Ini bisa mencakup bahasa, agama, praktik sosial, seni, dan aspek-aspek lain dari kehidupan sehari-hari.
•Landasan Filosofis: Nilai-nilai dasar dapat mencakup prinsip-prinsip filosofis yang menjadi dasar bagi sistem hukum, kebijakan, dan norma-norma moral negara tersebut.
•Hukum dan Kebijakan: Nilai-nilai dasar memengaruhi pembentukan hukum dan kebijakan negara, serta cara negara tersebut berinteraksi dengan warga negara dan entitas asing.
nilai-nilai dasar ini membantu membentuk karakteristik khas suatu negara, mencerminkan prinsip-prinsip yang dijunjung tinggi oleh masyarakatnya, dan menjadi acuan untuk pengambilan keputusan dan tindakan pemerintah. Pemahaman nilai-nilai dasar ini adalah penting dalam memahami budaya dan identitas suatu negara.

4.) Sikap para pendiri bangsa Indonesia, terutama dalam konteks perbedaan rumusan Pancasila antara yang disahkan oleh PPKI dan yang termaktub dalam Piagam Jakarta, mencerminkan proses politik yang kompleks dan kompromi yang diperlukan dalam pembentukan negara baru pada saat itu. Meskipun terjadi perbedaan pandangan antara para pemimpin pada masa itu, akhirnya mereka mencapai kesepakatan yang memungkinkan penyatuan bangsa Indonesia.
Sikap para pendiri bangsa tersebut, yang mencakup semangat negosiasi, kompromi, dan kesediaan untuk bekerja sama meskipun ada perbedaan pendapat, adalah contoh positif dari bagaimana persatuan dan keberagaman dapat membentuk dasar negara Indonesia. Hal ini mengajarkan kita pentingnya dialog, keberagaman, dan persatuan dalam membangun negara yang kuat.
Sikap ini juga memiliki relevansi dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini. Indonesia adalah negara yang sangat beragam, baik dari segi budaya, agama, etnis, dan lainnya. Sikap yang mendorong dialog, pengertian, dan toleransi terhadap perbedaan merupakan kunci untuk menjaga kerukunan dan stabilitas dalam masyarakat yang beragam. Semangat untuk bekerja bersama-sama dalam membangun bangsa harus terus ditekankan. Pembangunan ekonomi, sosial, dan infrastruktur yang berkelanjutan memerlukan kerjasama dari semua sektor masyarakat. Mempertahankan prinsip demokrasi dan kebebasan berpendapat adalah bagian penting dari warisan para pendiri bangsa. Masyarakat harus menghormati prinsip-prinsip ini dan menggunakan hak pilih mereka untuk memilih pemimpin yang mewakili nilai-nilai Pancasila dan kepentingan nasional.
Sikap dan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh para pendiri bangsa Indonesia seharusnya tetap menjadi landasan bagi pembangunan dan kemajuan Indonesia di masa kini dan mendatang. Melalui dialog, kerjasama, dan penghormatan terhadap keberagaman, bangsa Indonesia dapat terus berkembang dan menghadapi berbagai tantangan yang ada.

PSTI C dan D MKU Pancasila -> Forum Analisis Soal

by Zahra Aulia Nafisa -
Nama : Zahra Aulia Nafisa
Kelas : TI D
NPM : 2315061028

1.) Pendidikan Pancasila memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia yang mengatur nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang menjadi landasan negara, seperti demokrasi, hak asasi manusia, persatuan, keadilan sosial, dan lainnya. Hubungannya dengan kehidupan berbangsa dan bernegara seperti berikut :
•Dasar Negara: Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, pemahaman dan pengamalan Pancasila adalah kewajiban bagi setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
•Panduan Moral: Pancasila juga berfungsi sebagai panduan moral bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai seperti gotong royong, persatuan, dan keadilan sosial yang terkandung dalam Pancasila memengaruhi perilaku dan interaksi sosial.
•Penentu Kebijakan: Nilai-nilai Pancasila memengaruhi pembuatan kebijakan oleh pemerintah, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, maupun budaya. Sebagai mahasiswa atau generasi muda, memahami Pancasila membantu dalam partisipasi dalam proses demokrasi dan pengambilan keputusan.
Urgensi Pendidikan Pancasila bagi mahasiswa atau generasi muda sangatlah penting, karena:
•Identitas Nasional: Pancasila adalah salah satu elemen kunci dalam identitas nasional Indonesia. Memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila membantu mempertahankan jati diri bangsa Indonesia.
•Membentuk Kepemimpinan: Pendidikan Pancasila dapat membentuk pemimpin yang memiliki nilai-nilai etika, keadilan, dan tanggung jawab sosial yang kuat, yang sangat diperlukan dalam memimpin dan mengelola bangsa ini.
•Penanggulangan Ekstremisme: Memahami nilai-nilai Pancasila dapat membantu mencegah penyebaran ekstremisme dan intoleransi, yang merupakan ancaman terhadap keberagaman dan kedamaian di Indonesia.
•Partisipasi dalam Demokrasi: Generasi muda adalah agen perubahan yang penting dalam masyarakat. Pemahaman Pancasila membantu mereka berpartisipasi secara aktif dalam proses demokrasi dan memengaruhi perubahan positif dalam negara.
Dengan demikian, Pendidikan Pancasila adalah landasan penting bagi mahasiswa dan generasi muda Indonesia untuk membantu membangun negara yang lebih baik, lebih adil, dan lebih bermartabat.

2.) Hal yang paling pokok untuk dipelajari dari pendidikan Pancasila dalam menghadapi perubahan dan manfaatnya dalam menghadapi masa depan adalah:
•Nilai-nilai Pancasila: Pemahaman mendalam tentang nilai-nilai dasar Pancasila, seperti gotong royong, persatuan, keadilan sosial, demokrasi, dan ketuhanan yang maha esa, adalah hal yang paling penting. Ini membantu dalam membentuk pandangan hidup dan moral yang kuat yang dapat membimbing tindakan dan keputusan dalam berbagai situasi.
•Toleransi dan Kebhinekaan: Pancasila mendorong toleransi terhadap perbedaan agama, budaya, dan etnis. Pelajaran ini penting untuk menghadapi perubahan global dan menjaga keharmonisan dalam masyarakat yang beragam. Ini juga memungkinkan individu untuk bersikap terbuka terhadap ide-ide baru dan beragam.
•Kepemimpinan yang Berkualitas: Pendidikan Pancasila membantu mengembangkan kepemimpinan yang berkualitas. Mahasiswa dan generasi muda yang memahami nilai-nilai Pancasila dapat menjadi pemimpin yang adil, bertanggung jawab, dan memiliki visi yang jelas untuk masa depan.
•Partisipasi Demokratis: Pemahaman tentang demokrasi dalam Pancasila membantu generasi muda berpartisipasi secara aktif dalam proses politik dan pembuatan kebijakan. Ini penting untuk menghadapi perubahan politik dan sosial yang dinamis.
•Tanggung Jawab Sosial: Pancasila mengajarkan tentang tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan negara. Hal ini penting dalam mengatasi masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dihadapi di masa depan.
Manfaat dari pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam menghadapi masa depan adalah menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, adil, dan demokratis. Ini juga membantu dalam mengatasi tantangan seperti globalisasi, perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan konflik. Dengan nilai-nilai Pancasila sebagai panduan, generasi muda dapat berperan aktif dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.

3.) Faktor penghambat dan penunjang diberlakukannya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi dapat mencakup hal-hal berikut:
Faktor Penghambat:
•Minimnya Pemahaman: Kurangnya pemahaman mahasiswa dan dosen terhadap nilai-nilai Pancasila dapat menjadi hambatan. Ini bisa disebabkan oleh pendekatan yang kurang tepat dalam penyampaian materi Pancasila.
•Prioritas Kurikulum: Prioritas pendidikan dalam kurikulum perguruan tinggi seringkali diberikan kepada mata pelajaran utama yang berhubungan langsung dengan bidang studi masing-masing, sehingga Pancasila sering dianggap sebagai mata kuliah tambahan yang kurang mendapatkan perhatian.
•Ketidakjelasan Implementasi: Terkadang, perguruan tinggi mungkin memiliki program pendidikan Pancasila tetapi tidak memiliki pedoman yang jelas tentang bagaimana materi tersebut harus diajarkan, mengakibatkan variasi yang besar dalam pendekatan pengajaran.
•Resistensi Terhadap Perubahan: Terdapat resistensi terhadap perubahan dalam pengajaran Pancasila dari beberapa pihak yang merasa bahwa pendidikan ini kurang relevan atau terlalu teoritis.
Faktor Penunjang:
•Pemerintah dan Kebijakan: Dukungan dari pemerintah dalam bentuk regulasi atau kebijakan pendidikan yang mewajibkan pendidikan Pancasila di perguruan tinggi dapat menjadi faktor penunjang.
•Kesadaran Mahasiswa: Mahasiswa yang memiliki kesadaran tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam mendorong implementasi pendidikan Pancasila.
•Peran Dosen: Dosen yang berkomitmen untuk menyampaikan materi Pancasila dengan baik dan menghubungkannya dengan bidang studi mereka dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa.
•Program Inovatif: Penggunaan metode pengajaran inovatif, seperti diskusi, proyek nyata, atau kajian kasus yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, dapat membuat materi Pancasila lebih menarik dan mudah dipahami.
•Peningkatan Kesadaran Nasionalisme: Ketika mahasiswa semakin menyadari pentingnya nasionalisme dan tanggung jawab sosial mereka, mereka lebih mungkin untuk menghargai pendidikan Pancasila dan mengintegrasikannya dalam pandangan hidup mereka.
Dalam rangka mempromosikan pendidikan Pancasila yang efektif di perguruan tinggi, perlu mengatasi faktor penghambat dan memanfaatkan faktor penunjang yang ada. Ini dapat melibatkan perubahan kurikulum, pelatihan dosen, dan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran mahasiswa tentang nilai-nilai Pancasila serta relevansinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

4.) Relasi antara pendidikan Pancasila dengan program studi Teknik Informatika dan tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pendidikan Pancasila sebagai Landasan Etika: Pendidikan Pancasila memberikan landasan etika yang penting bagi mahasiswa Program Studi Teknik Informatika. Saat menghadapi isu-isu etika dalam pengembangan dan penggunaan teknologi informasi, mahasiswa perlu memahami nilai-nilai Pancasila seperti keadilan, kebenaran, dan tanggung jawab sosial. Ini membantu mereka membuat keputusan yang bertanggung jawab dalam penggunaan teknologi informasi.
•Kesesuaian dengan Tujuan Negara: Salah satu tujuan negara Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Program Studi Teknik Informatika berperan dalam mencapai tujuan ini dengan mendidik generasi muda untuk mengembangkan teknologi informasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Pendidikan Pancasila membantu menjaga agar perkembangan teknologi informasi berjalan sejalan dengan nilai-nilai moral dan kesejahteraan masyarakat.
•Tanggung Jawab Sosial: Pendidikan Pancasila mengajarkan tentang tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan negara. Mahasiswa Teknik Informatika dapat menerapkan pemahaman ini dengan berkontribusi dalam proyek-proyek teknologi informasi yang mendukung pembangunan masyarakat dan pemecahan masalah sosial.
•Toleransi dan Kerjasama: Pancasila mendorong toleransi terhadap perbedaan. Dalam lingkungan teknologi informasi yang sangat beragam, pemahaman dan penghormatan terhadap perbedaan budaya dan pandangan dapat meningkatkan kerjasama dalam pengembangan solusi teknologi yang inklusif dan global.
Jadi, pendidikan Pancasila di program studi Teknik Informatika memiliki relasi penting dengan tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini membantu menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara teknis tetapi juga beretika, bertanggung jawab sosial, dan mampu berkontribusi positif dalam memajukan teknologi informasi demi kesejahteraan bangsa dan negara.