Nama : Tomy Arya Fiosa
NPM : 2315061110
A. Peran Pancasila sebagai paradigma ilmu bagi disiplin ilmu saya, yaitu iptek, adalah sebagai berikut:
- Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, memberikan landasan spiritual dan moral bagi pengembangan iptek. Pengembangan iptek harus didasarkan pada rasa syukur, tanggung jawab, dan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pengembangan iptek juga harus menghormati keragaman agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Pengembangan iptek harus bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, serta menjaga keseimbangan dan keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan.
- Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, memberikan landasan sosial dan budaya bagi pengembangan iptek. Pengembangan iptek harus mengutamakan kepentingan dan hak-hak dasar manusia, serta menghindari segala bentuk diskriminasi, eksploitasi, dan penindasan. Pengembangan iptek juga harus menghargai dan melestarikan keanekaragaman hayati dan budaya yang ada di Indonesia, serta mengembangkan kerjasama dan solidaritas antara bangsa-bangsa di dunia dalam mengatasi masalah-masalah global yang berkaitan dengan iptek.
- Sila ketiga, Persatuan Indonesia, memberikan landasan nasional dan politik bagi pengembangan iptek. Pengembangan iptek harus berkontribusi untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, serta menjaga kedaulatan dan integritas wilayah negara, khususnya di bidang iptek. Pengembangan iptek juga harus mengedepankan semangat nasionalisme dan patriotisme, serta menghormati dan mengimplementasikan Pancasila, UUD 1945, dan NKRI sebagai dasar negara.
- Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, memberikan landasan demokrasi dan partisipasi bagi pengembangan iptek. Pengembangan iptek harus melibatkan dan mengakomodasi aspirasi dan kepentingan rakyat, serta menghargai hak dan kewajiban setiap warga negara. Pengembangan iptek juga harus dilakukan dengan cara yang transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab, serta mengikuti mekanisme dan prosedur yang sah dan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
- Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, memberikan landasan ekonomi dan kesejahteraan bagi pengembangan iptek. Pengembangan iptek harus berorientasi pada pencapaian kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, serta mengurangi kesenjangan dan ketimpangan sosial dan ekonomi. Pengembangan iptek juga harus memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi dan sumber daya iptek yang ada di Indonesia, serta menjaga dan memelihara kualitas dan fungsi lingkungan.
Proses pengembangan iptek dengan menggunakan Pancasila sebagai paradigma ilmu dapat dilakukan dengan beberapa langkah, antara lain:
- Melakukan penelitian dan pengembangan iptek dengan menggunakan metode ilmiah yang sesuai dengan kaidah dan etika ilmu pengetahuan, serta berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.
- Menyebarkan dan mengaplikasikan hasil penelitian dan pengembangan iptek kepada masyarakat, pemerintah, dan dunia internasional, dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemandirian dalam bidang iptek, serta untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi di bidang iptek.
- Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pengembangan iptek, dengan menggunakan indikator dan kriteria yang sesuai dengan tujuan dan sasaran pengembangan iptek, serta dengan mengikutsertakan berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.
- Melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap pengembangan iptek, dengan berdasarkan pada hasil evaluasi dan pengawasan, serta dengan memperhatikan perkembangan dan tantangan global di bidang iptek.
Di tengah persaingan global seperti sekarang ini, pengembangan iptek dengan menggunakan Pancasila sebagai paradigma ilmu dapat memberikan keunggulan dan kekhasan bagi Indonesia, yaitu:
- Mampu menghasilkan iptek yang relevan dan bermanfaat bagi kepentingan nasional dan kemanusiaan, serta sesuai dengan karakteristik dan kondisi Indonesia yang beragam dan dinamis.
- Mampu mengembangkan iptek yang berwawasan dan berorientasi global, serta mampu beradaptasi dan berinovasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia.
- Mampu mengembangkan iptek yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila, yang mencerminkan identitas dan jati diri bangsa Indonesia, serta mampu menjalin kerjasama dan hubungan baik dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
B. Harapan saya mengenai model pemimpin, warganegara, dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia sekarang dan di masa mendatang adalah sebagai berikut:
Model pemimpin yang Pancasilais adalah pemimpin yang memiliki visi dan misi yang jelas dan berlandaskan pada Pancasila, serta mampu mewujudkannya dengan cara yang efektif dan efisien. Pemimpin yang Pancasilais juga memiliki integritas, kompetensi, dan kredibilitas yang tinggi, serta mampu menjadi teladan dan inspirasi bagi rakyat. Pemimpin yang Pancasilais juga memiliki jiwa kepemimpinan yang demokratis, inklusif, dan partisipatif, serta mampu mengayomi dan melayani rakyat dengan adil dan bijaksana.
Model warganegara yang Pancasilais adalah warganegara yang memiliki rasa cinta dan bangga terhadap tanah air, serta berkomitmen untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan dan integritas negara. Warganegara yang Pancasilais juga memiliki kesadaran dan tanggung jawab sebagai bagian dari masyarakat, bangsa, dan negara, serta berperan aktif dalam pembangunan nasional. Warganegara yang Pancasilais juga memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, serta mampu hidup rukun dan harmonis dengan sesama warga negara dan bangsa-bangsa lain di dunia.
Model ilmuwan yang Pancasilais adalah ilmuwan yang memiliki semangat dan dedikasi yang tinggi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mampu memberikan kontribusi yang positif bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan umat manusia. Ilmuwan yang Pancasilais juga memiliki kemampuan dan keterampilan yang unggul dan profesional, serta mampu bersaing dan berkolaborasi dengan ilmuwan lain di dunia. Ilmuwan yang Pancasilais juga memiliki etika dan moral yang baik, serta mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
NPM : 2315061110
A. Peran Pancasila sebagai paradigma ilmu bagi disiplin ilmu saya, yaitu iptek, adalah sebagai berikut:
- Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, memberikan landasan spiritual dan moral bagi pengembangan iptek. Pengembangan iptek harus didasarkan pada rasa syukur, tanggung jawab, dan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pengembangan iptek juga harus menghormati keragaman agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Pengembangan iptek harus bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, serta menjaga keseimbangan dan keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan.
- Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, memberikan landasan sosial dan budaya bagi pengembangan iptek. Pengembangan iptek harus mengutamakan kepentingan dan hak-hak dasar manusia, serta menghindari segala bentuk diskriminasi, eksploitasi, dan penindasan. Pengembangan iptek juga harus menghargai dan melestarikan keanekaragaman hayati dan budaya yang ada di Indonesia, serta mengembangkan kerjasama dan solidaritas antara bangsa-bangsa di dunia dalam mengatasi masalah-masalah global yang berkaitan dengan iptek.
- Sila ketiga, Persatuan Indonesia, memberikan landasan nasional dan politik bagi pengembangan iptek. Pengembangan iptek harus berkontribusi untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, serta menjaga kedaulatan dan integritas wilayah negara, khususnya di bidang iptek. Pengembangan iptek juga harus mengedepankan semangat nasionalisme dan patriotisme, serta menghormati dan mengimplementasikan Pancasila, UUD 1945, dan NKRI sebagai dasar negara.
- Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, memberikan landasan demokrasi dan partisipasi bagi pengembangan iptek. Pengembangan iptek harus melibatkan dan mengakomodasi aspirasi dan kepentingan rakyat, serta menghargai hak dan kewajiban setiap warga negara. Pengembangan iptek juga harus dilakukan dengan cara yang transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab, serta mengikuti mekanisme dan prosedur yang sah dan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
- Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, memberikan landasan ekonomi dan kesejahteraan bagi pengembangan iptek. Pengembangan iptek harus berorientasi pada pencapaian kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, serta mengurangi kesenjangan dan ketimpangan sosial dan ekonomi. Pengembangan iptek juga harus memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi dan sumber daya iptek yang ada di Indonesia, serta menjaga dan memelihara kualitas dan fungsi lingkungan.
Proses pengembangan iptek dengan menggunakan Pancasila sebagai paradigma ilmu dapat dilakukan dengan beberapa langkah, antara lain:
- Melakukan penelitian dan pengembangan iptek dengan menggunakan metode ilmiah yang sesuai dengan kaidah dan etika ilmu pengetahuan, serta berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.
- Menyebarkan dan mengaplikasikan hasil penelitian dan pengembangan iptek kepada masyarakat, pemerintah, dan dunia internasional, dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemandirian dalam bidang iptek, serta untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi di bidang iptek.
- Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pengembangan iptek, dengan menggunakan indikator dan kriteria yang sesuai dengan tujuan dan sasaran pengembangan iptek, serta dengan mengikutsertakan berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.
- Melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap pengembangan iptek, dengan berdasarkan pada hasil evaluasi dan pengawasan, serta dengan memperhatikan perkembangan dan tantangan global di bidang iptek.
Di tengah persaingan global seperti sekarang ini, pengembangan iptek dengan menggunakan Pancasila sebagai paradigma ilmu dapat memberikan keunggulan dan kekhasan bagi Indonesia, yaitu:
- Mampu menghasilkan iptek yang relevan dan bermanfaat bagi kepentingan nasional dan kemanusiaan, serta sesuai dengan karakteristik dan kondisi Indonesia yang beragam dan dinamis.
- Mampu mengembangkan iptek yang berwawasan dan berorientasi global, serta mampu beradaptasi dan berinovasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia.
- Mampu mengembangkan iptek yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila, yang mencerminkan identitas dan jati diri bangsa Indonesia, serta mampu menjalin kerjasama dan hubungan baik dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
B. Harapan saya mengenai model pemimpin, warganegara, dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia sekarang dan di masa mendatang adalah sebagai berikut:
Model pemimpin yang Pancasilais adalah pemimpin yang memiliki visi dan misi yang jelas dan berlandaskan pada Pancasila, serta mampu mewujudkannya dengan cara yang efektif dan efisien. Pemimpin yang Pancasilais juga memiliki integritas, kompetensi, dan kredibilitas yang tinggi, serta mampu menjadi teladan dan inspirasi bagi rakyat. Pemimpin yang Pancasilais juga memiliki jiwa kepemimpinan yang demokratis, inklusif, dan partisipatif, serta mampu mengayomi dan melayani rakyat dengan adil dan bijaksana.
Model warganegara yang Pancasilais adalah warganegara yang memiliki rasa cinta dan bangga terhadap tanah air, serta berkomitmen untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan dan integritas negara. Warganegara yang Pancasilais juga memiliki kesadaran dan tanggung jawab sebagai bagian dari masyarakat, bangsa, dan negara, serta berperan aktif dalam pembangunan nasional. Warganegara yang Pancasilais juga memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, serta mampu hidup rukun dan harmonis dengan sesama warga negara dan bangsa-bangsa lain di dunia.
Model ilmuwan yang Pancasilais adalah ilmuwan yang memiliki semangat dan dedikasi yang tinggi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mampu memberikan kontribusi yang positif bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan umat manusia. Ilmuwan yang Pancasilais juga memiliki kemampuan dan keterampilan yang unggul dan profesional, serta mampu bersaing dan berkolaborasi dengan ilmuwan lain di dunia. Ilmuwan yang Pancasilais juga memiliki etika dan moral yang baik, serta mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.