Kiriman dibuat oleh RIZKY AMAR MAKRUF (2315031119)

Nama : Rizky Amar Makruf
NPM : 2315031119

Peristiwa penting dalam sejarah sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia, terutama tragedi pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, serta penyerahan Jepang kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945, menciptakan situasi yang memaksa bangsa Indonesia untuk berupaya mempercepat proklamasi kemerdekaannya. Namun, ketika merespons peristiwa tersebut, saya menyadari bahwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki adalah suatu dilema moral yang kompleks.

Meskipun diakui bahwa penggunaan bom atom pada saat itu dianggap sebagai upaya untuk mengakhiri perang dengan cepat dan mencegah korban lebih lanjut, dampak kemanusiaan yang mengerikan dari peristiwa tersebut tidak bisa diabaikan. Dalam menghadapi dilema moral ini, saya mempertanyakan batas kemanusiaan dalam konflik berskala besar dan menyadari bahwa keputusan untuk menggunakan senjata nuklir menimbulkan pertanyaan etika yang mendalam.

Sebagai individu, sulit untuk tidak terguncang oleh tingkat penderitaan dan kerugian manusia yang ditimbulkan oleh penggunaan senjata nuklir. Refleksi mendalam tentang tindakan yang diambil dalam konteks konflik internasional menjadi semakin penting, dengan harapan bahwa pelajaran berharga dapat diambil untuk mencegah pengulangan sejarah yang tragis. Sebagai manusia, kita harus terus berupaya memahami dan mengevaluasi konsekuensi etis dari keputusan-keputusan dalam konteks sejarah, guna membangun dunia yang lebih aman dan adil bagi generasi mendatang.
Nama : Rizky Amar Makruf
NPM : 2315031119

Dari berita di atas menyatakan bahwasanya masyarakat di kabupaten pekalongan merasa di rugikan dengan adanya limbah pabrik pakaian yang di buang ke sungai sehingga mencemari lingkungan yang dapat membuat warga masyarakat tidak nyaman, hal ini di sebabakan karena pemilik pabrik tidak mengetahui cara untuk mengelola limbah pabrik yang di hasilkan dari pabriknya sehingga terjadilah kejadian tersebut, untuk itu warga setempat terus menuntuk agar pabrik pabrik tersebut di tutup oleh pemerintah, dengan adanya kejadian ini dapat di simpulkan bahwasnya masalah di kabupaten pekalongan tidak akan terjadi apabila pemilik pabrik tersebut mengamalkan nilai pancasila dalam menjalankan usahanya yaitu sila ke 4, seandainya pemilik pabrik bermusyawarah dengan masyarakat setempat tentang akan di buatnya pabrik pakaian tersebut bisa jadi masalah di atas tidak akan terjadi.
Nama : Rizky Amar Makruf 
NPM   : 2315031119
Analisis Jurnal "Peran Pancasila dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia" 

1. Pentingnya Pancasila Sebagai Ideologi Negara: Jurnal menekankan peran Pancasila sebagai ideologi negara yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan agama Bangsa Indonesia. Ini menggarisbawahi kepercayaan bahwa Pancasila bukan hanya sekadar seperangkat aturan formal, tetapi juga mewakili nilai-nilai yang melekat dalam identitas nasional.

2. Landasan untuk Seluruh Aktivitas Masyarakat: Pemahaman bahwa Pancasila menjadi landasan untuk mengakomodasi seluruh aktivitas kehidupan masyarakat, termasuk dalam ranah ilmiah, mencerminkan pandangan bahwa nilai-nilai Pancasila melibatkan berbagai aspek kehidupan, tidak hanya yang bersifat formal.

3. Pedoman dalam Pengembangan IPTEK: Jurnal menyoroti peran kelima sila dalam Pancasila sebagai pedoman dan pegangan dalam pengembangan IPTEK di Indonesia. Ini memberikan gambaran tentang bagaimana nilai-nilai Pancasila diintegrasikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai dasar normatif.

4. Pengembangan IPTEK Berdasarkan Nilai Pancasila: Jurnal menekankan bahwa pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Hal ini mencerminkan hubungan erat antara ideologi negara dan perkembangan ilmu pengetahuan, menunjukkan bahwa Pancasila bukan hanya simbolis tetapi memiliki dampak substansial.

5. Pentingnya Memahami dan Menginternalisasi Nilai Pancasila: Jurnal menyoroti pentingnya memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini menekankan bahwa pemahaman mendalam dan penghayatan terhadap nilai-nilai tersebut menjadi bagian integral dari upaya membangun bangsa.

6. Rambu Normatif untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan: Jurnal berusaha mengaitkan Pancasila sebagai dasar normatif untuk pengembangan IPTEK dengan harapan agar menjadi panduan yang kuat. Ini mencerminkan upaya untuk mengarahkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan perspektif yang menyeluruh tentang peran Pancasila dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, menyoroti keterkaitan erat antara ideologi negara dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Pancasila Elektro D 23 -> video pembelajaran

oleh RIZKY AMAR MAKRUF (2315031119) -
Nama : Rizky Amar Makruf
NPM : 2315031119

Etika merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Etika Pancasila merupakan cabang filsafat yang dijelaskan dari prinsip-prinsip dasar Pancasila, yang bertujuan untuk mengatur perilaku masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Beberapa nilai yang terkandung dalam Etika Pancasila mencakup:

1. Sila Ketuhanan:
Memuat dimensi moral berupa nilai spiritual yang mendekatkan diri kepada sang pencipta.
2. Sila Kemanusiaan:
Mengandung dimensi humanus, yang menekankan pada usaha meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam interaksi sosial.
3. Sila Persatuan:
Memuat dimensi nilai solidaritas, rasa kebersamaan, dan cinta tanah air.
4. Sila Kerakyatan:
Mengandung nilai sikap menghargai dan mendengar pendapat orang lain sebagai bagian dari prinsip demokrasi.
5. Sikap Keadilan:
Memuat dimensi nilai kepedulian terhadap orang lain dan kesiapan membantu sesama.
Adapun urgensi Pancasila dalam sistem etika mencakup:

Sumber Moral dan Inspirasi:

1. Menempatkan sila Pancasila sebagai etika berarti menjadikannya sebagai sumber moral dan inspirasi bagi mereka yang menentukan sikap, tindakan, dan keputusan.
2.Pedoman Bagi Warga Negara:
Pancasila sebagai sistem etika memberikan pedoman yang jelas bagi setiap warga negara, membantu mereka memiliki orientasi moral dalam berinteraksi.
3. Dasar Analisis Kebijakan:
Menggunakan Pancasila sebagai dasar analisis kebijakan agar kebijakan yang diambil tetap sejalan dengan semangat negara kebangsaan yang berakar pada nilai-nilai Pancasila.