Nama: Nurti Laban Ponjot
NPM: 2213031067
Setelah membaca jurnal tersebut, dapat disimpulkan bahwa perkembangan e-commerce di Indonesia menunjukkan dinamika yang sangat beragam dan menarik untuk dikaji. Penulis menekankan bahwa internet telah menjadi bagian penting dalam aktivitas bisnis modern karena mampu memperluas jangkauan pasar sekaligus memodernisasi pola transaksi yang sebelumnya bersifat konvensional. E-commerce tidak hanya dipahami sebagai kegiatan jual beli secara elektronik, tetapi juga mencakup berbagai bentuk interaksi bisnis, mulai dari listing, marketplace, shopping mall, toko online mandiri, toko berbasis media sosial, hingga platform crowdsourcing dan crowdfunding.
Kajian ini menunjukkan bahwa klasifikasi e-commerce penting untuk memahami bagaimana setiap model dapat menjawab kebutuhan konsumen sekaligus menciptakan nilai tambah bagi pelaku usaha. Hal tersebut sejalan dengan kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki kecenderungan kolektif dan sangat bergantung pada interaksi sosial. Dengan adanya platform digital, interaksi tersebut kemudian bertransformasi menjadi kegiatan ekonomi yang lebih luas dan fleksibel.
Jurnal ini juga menegaskan bahwa e-commerce mampu meningkatkan efisiensi biaya, mempercepat distribusi, serta membuka peluang bisnis baru. Namun, pada saat yang sama masih terdapat tantangan seperti kesesuaian strategi lokal dengan pasar, kebutuhan regulasi yang jelas, serta risiko kehilangan konsumen jika inovasi tidak dilakukan secara tepat. Oleh karena itu, penelitian ini dapat menjadi pijakan awal untuk studi lebih lanjut yang bersifat empiris guna menilai model e-commerce yang paling efektif dan relevan dengan konteks Indonesia.
NPM: 2213031067
Setelah membaca jurnal tersebut, dapat disimpulkan bahwa perkembangan e-commerce di Indonesia menunjukkan dinamika yang sangat beragam dan menarik untuk dikaji. Penulis menekankan bahwa internet telah menjadi bagian penting dalam aktivitas bisnis modern karena mampu memperluas jangkauan pasar sekaligus memodernisasi pola transaksi yang sebelumnya bersifat konvensional. E-commerce tidak hanya dipahami sebagai kegiatan jual beli secara elektronik, tetapi juga mencakup berbagai bentuk interaksi bisnis, mulai dari listing, marketplace, shopping mall, toko online mandiri, toko berbasis media sosial, hingga platform crowdsourcing dan crowdfunding.
Kajian ini menunjukkan bahwa klasifikasi e-commerce penting untuk memahami bagaimana setiap model dapat menjawab kebutuhan konsumen sekaligus menciptakan nilai tambah bagi pelaku usaha. Hal tersebut sejalan dengan kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki kecenderungan kolektif dan sangat bergantung pada interaksi sosial. Dengan adanya platform digital, interaksi tersebut kemudian bertransformasi menjadi kegiatan ekonomi yang lebih luas dan fleksibel.
Jurnal ini juga menegaskan bahwa e-commerce mampu meningkatkan efisiensi biaya, mempercepat distribusi, serta membuka peluang bisnis baru. Namun, pada saat yang sama masih terdapat tantangan seperti kesesuaian strategi lokal dengan pasar, kebutuhan regulasi yang jelas, serta risiko kehilangan konsumen jika inovasi tidak dilakukan secara tepat. Oleh karena itu, penelitian ini dapat menjadi pijakan awal untuk studi lebih lanjut yang bersifat empiris guna menilai model e-commerce yang paling efektif dan relevan dengan konteks Indonesia.