Posts made by M. Rafi Pradifa akbar

Nama : M. Rafi Pradifa Akbar
Npm : 2215011031
Kelas : Teknik Sipil B
Prodi : S1 teknik Sipil

Bela negara adalah kewajiban semua warga negara. Sebagaimana di masa pandemi, seluruh warga negara tetap berkewajiban untuk membela negaranya, karena pertahanan negara terletak pada undang-undang dan otoritas negara, yang menunjukkan kesetiaan dan kecintaannya pada negaranya. Memperjuangkan eksistensi negara di mata dunia. Bela negara adalah salah satu hak dan kewajiban warga negara, karena semua ini berimbang di depan hukum, sehingga kita memiliki kewajiban untuk membela negara ini bahkan dalam situasi yang sulit seperti Covid-19 saat ini, karena semua ini adalah masalah bersama , bukan hanya masalah satu pihak, jadi kita punya kewajiban misalnya melakukan bela negara, bela negara, yaitu diam di rumah dan tidak menyebarkan berita yang belum benar.

Bela negara adalah hal yang sangat positif karena tindakan apapun yang kita lakukan bermanfaat bagi diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Bela negara tidak bersifat memaksakan kehendak orang lain untuk melakukan apa yang bisa kita lakukan, kita tidak memaksakan apa yang tidak bisa kita lakukan. Dan mengandung beberapa unsur dasar negara. Bela negara tidak hanya bisa dilakukan dengan senjata, kita bisa melakukannya dengan mengikuti semua himbauan pemerintah dan tidak menyebarkan berita bohong. Dan sesuai dengan tujuan utama kewarganegaraan kita.
Nama : M.Rafi Pradifa Akbar
NPM : 2215011031
Kelas : Teknik Sipil B
Prodi : Teknik Sipil

Ketahanan merujuk pada hal-hal yang berkaitan dengan keteguhan hati untuk memperjuangkan kepentingan nasional. Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis suatu negara, yang mencakup keuletan dan semangat untuk menghadapi segala tantangan dan hambatan yang mengancam identitas, integritas, serta kehidupan berbangsa negara.
Ancaman dan rintangan terdiri dari beberapa sumber yang sifat atau kedatangannya:
-langsung
-luar
-dalam
-tidak langsung
Hal-hal tersebut merupakan ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan terhadapa integritas negara, identitas negara, kelangsungan hidup, dan perjuangan untuk mencapai tujuan nasional.

Unsur -unsur dari ancaman
1. Ancaman unsur tri gatra yang terdiri dari
- lokasi dan posisi geografis
- keadaan dan kekayaan alam
- serta kemampuan penduduk

2. Ancaman unsur panca gatra yang terdiri dari:
- ideologi
-politik
- ekonomi
- sosial-budaya
- pertahanan-keamanan

Kondisi dan situasi suatu negara selalu menghadapi berbagai perkembangan dan perubahan, sehingga Ketahanan Nasional harus dipertahankan dan dibangun agar dapat beradaptasi dengan keadaan. Jika dilihat secara luas, terdapat tiga “wajah” dari Ketahanan, yaitu:

-Sebagai kondisi dinamis yang merujuk pada situasi nyata yang ada di lingkungan masyarakat dan dapat diamati dengan pancaindra manusia.

-Sebagai konsep pengaturan dan penyelenggaraan negara, yang membutuhkan aspek kesejahteraan dan keamanan.

-Sebagai metode berpikir, yaitu pertahanan nasional dapat dijadikan pendekatan khas untuk membedakan dengan metode berpikir lainnya. Dalam hal ini, Ketahanan memandang gatra sebagai satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh.
Nama : M.Rafi Pradifa Akbar
NPM : 2215011031
Kelas : Teknik Sipil B
Prodi : Teknik Sipil

A. Terlepas dari beberapa perkembangan baik lainnya, tahun 2019 merupakan kemunduran hak asasi manusia bagi Indonesia. Padahal hak asasi manusia penting untuk melindungi dan menjamin hak setiap warga negara untuk merasa aman. Namun, sebagaimana terlihat dalam artikel tersebut, HAM di Indonesia menghadapi beberapa tantangan di tahun 2019. Dalam kasus kerusuhan di Papua akibat tindakan rasis aparat keamanan terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, terlihat jelas beberapa polisi melanggar HAM yang seharusnya mereka jamin dan lindungi. Mereka yang seharusnya melindungi malah melakukan tindakan destruktif yang melanggar hak asasi warga negara. Oleh karena itu, penting agar para pelanggar hukum ini dihukum seberat-beratnya agar para pelaku kenegaraan yang tidak profesional ini segera berhenti dan kehilangan kekuasaannya. Sebagai catatan positif, dapat dicatat bahwa kemajuan telah dicapai dalam arah reformasi ke arah perlindungan hak asasi manusia yang lebih baik, dukungan efektif terhadap supremasi hukum dan reformasi keamanan publik. Reformasi ini mencakup peningkatan sistem hukum yang lebih transparan dan adil, kapasitas lembaga penegak hukum yang lebih besar, dan pengawasan yang lebih ketat terhadap kekuasaan dan tindakan aparat keamanan. Selain itu, terdapat langkah-langkah konkrit untuk memperkuat HAM melalui aksi komunitas yang inklusif, pemberdayaan masyarakat dan pendidikan HAM.

B. Ketuhanan Yang Maha Esa, yang diberikan Pancasila sebagai perintah pertama, sangat penting dalam membangun masyarakat yang bebas dan berhak memilih sendiri agama atau kepercayaan apapun tanpa merendahkan/menghina agama lain. Prinsip ini membantu merancang kehidupan yang beragama dan harmonis, yang dituangkan dalam “Bhinneka Tunggal Ika”. Dalam masyarakat yang menjunjung prinsip ini, individu bebas menjalankan keyakinan dan praktik keagamaannya dengan tetap menjaga kerukunan antar umat beragama dan saling menghormati perbedaan. Dengan demikian, keragaman tercipta, yang menjadi kekuatan bersama untuk membangun negara yang inklusif dan harmonis.

C. Meskipun Indonesia berpedoman dengan dasar Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalankan negara, ironisnya masih terjadi pelanggaran HAM yang terjadi secara menyimpang dari pedoman dasar.

D. Maraknya kecurangan publik yang terjadi tentunya akan merusak kepercayaan publik terhadap penegak hukum. Anggota parlemen memiliki tugas mulia untuk mewakili rakyat dan negara. Merupakan tanggung jawab mereka untuk mendengarkan keinginan dan pendapat orang agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

E. Pihak yang terlibat dalam perilaku tersebut dapat dikategorikan sebagai individu dengan sifat egois. Mereka secara sadar menginstruksikan bawahan mereka dan publik untuk mengikuti kehendak dan keinginan mereka terlepas dari keadaan. Akibatnya, masyarakat hanya menghadapi peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah atau kelompok elit, yang membatasi pilihan dan kebebasan mereka. Akibatnya, masyarakat merasa suara dan pendapatnya tidak dihargai atau didengar oleh penguasa, serta kurang termotivasi untuk menyampaikan pendapat dan berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi.
NAMA: M.Rafi Pradifa Akbar
NPM : 2215011031
KELAS : Teknik Sipil B
PRODI : Teknik Sipil

Dalam mencapai tujuan nasional, Indonesia dapat mewujudkan kesatuan politiknya melalui penerapan konsep wawasan nusantara. Konsep wawasan nusantara sendiri terbentuk dan tercermin dalam geopolitik Indonesia. Secara umum, geopolitik adalah studi tentang politik dalam konteks geografi. Selain faktor geografis, kepulauan Indonesia juga disatukan oleh aspek-aspek lain seperti ideologi, sosial budaya, dan sejarah. Aspek-aspek ini menjadi dasar pengembangan wawasan nusantara sebagai bagian dari geopolitik Indonesia.

Pancasila sebagai ideologi negara dan falsafah hidup menjadi panduan bagi kelangsungan hidup dan pencapaian tujuan bangsa dan negara Indonesia. Pancasila juga memberikan arah dan bimbingan dalam mencapai tujuan tersebut. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi faktor yang mempengaruhi pengembangan wawasan nusantara.

Kondisi geografi Indonesia yang strategis menjadi faktor penting dalam pengembangan wawasan nusantara. Indonesia memiliki beragam kekayaan alam dan potensi yang berasal dari kondisi geografisnya. Hal ini menjadi latar belakang pengembangan wawasan nusantara.

Sebagai bangsa, Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Rasa persatuan dan kesetiakawanan yang dimiliki bangsa Indonesia secara psikologis harus dikembangkan menjadi semangat yang positif. Semangat kebangsaan yang dibangun oleh generasi sebelumnya harus tetap dijaga dan dipertahankan oleh generasi saat ini. Wawasan nusantara dikembangkan berdasarkan aspek sejarah untuk mencegah perpecahan dalam masyarakat Indonesia.

Wawasan nusantara juga dikembangkan berdasarkan keberagaman sosial budaya bangsa Indonesia, termasuk suku, budaya, adat istiadat, agama, bahasa, dan sistem masyarakat. Dengan populasi yang besar dan beragam suku bangsa, wawasan nusantara menjadi faktor yang tak terpisahkan dalam geopolitik Indonesia.