ANALISIS SOAL 2
Pengaruh Kemajuan IPTEK Terhadap Indonesia
NAMA : YASMIN NURFATHONAH
NPM : 2218031050
PRODI : FARMASI
A. Peran Pancasila sebagai paradigma ilmu bagi disiplin ilmu diperinci ke dalam tiap sila Pancasila sebagai berikut.
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila Pertama ini menyiratkan adanya konsep tentang keberadaan Tuhan YME
yang terus menjalin hubungan dan kesatuan dengan manusia dan alam
semesta beserta isinya. Ilmu berparadigma Pancasila bersifat teistik.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila Kedua ini dengan jelas menyiratkan adanya konsep tentang manusia yang
utuh. Dalam keutuhannya, ada rohani dan ada jasmani. Sebagai kesatuan
rohaniah, keberadaan hati nurani (qalbu) tidak kalah penting daripada akal. Ilmu berparadigma Pancasila mengakui dan menghargai keberadaan akal
(rasio), namun bukan segala-galanya (ratio above else) sebagaimana kredo
“Cogito ergo sum.
3. Sila Persatuan Indonesia
Keharusan menempatkan Sila Pertama dan sila Kedua sebagai jiwa Persatuan
Indonesia, menunjukkan adanya keterpaduan antara karakter ilmu dengan faham kebangsaan Indonesia, sekaligus penolakan terhadap faham etnisisma
dan etnosentrisma.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
Sila ini menyiratkan adanya konsep bahwa rakyat atau wakil-wakil rakyat
dalam menjalankan kekuasaannya harus dipimpin oleh kebijaksanaan, dengan
penuh rasa tanggungjawab, baik secara vertikal kepada Tuhan YME maupun
secara horizontal kepada seluruh rakyat Indonesia, dan tidak sekali-kali atas
dasar kekuatan maupun legalitas formal. Semakin dekat manusia dengan
sumber kebenaran absolut yaitu Tuhan YME, maka dia akan semakin bijaksana.
5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan itu bukan keadilan formal, suatu keadilan yang lahir karena perundang-undangan, melainkan keadilan yang bertumpu pada habitat
sosialnya, yaitu masyarakat Indonesia, yang berkarakter komunalistik-religius.
Ilmu berparadigma Pancasila mendorong perburuan keadilan sosial, sekaligus menolak dominasi positivisme.
B. Harapan saya mengenai model pemimpin, warga negara dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia sekarang dan di masa mendatang adalah untuk pemimpin model pemimpin yang saya harapkan untuk masa depan adalah pemimpin yang bergerak berlandaskan kepentingan masyarakat dan negara, bukan kepentingan segelintir kelompok ataupun pribadi. Model ilmuwan yang saya harapkan untuk masa depan adalah ilmuwan yang berkeinginan untuk memunculkan atau menemukan segala sesuatu yang berdampak positif dan bersifat memudahkan kehidupan manusia. Dan model warga negara yang saya harapkan adalah warga negara yang taat pada Pancasila, UUD 1945 dan hukum.