Posts made by Chery Andhika Basri

Nama:Chery Andhika Basri
NPM:2255012002
KELAS:B
Pada dasarnya demokrasi adalah tempat orang-orang menyatakan pendapat secara berisik dan ribut, tetapi masih dalam konteks koridor demokrasi yang prosedural dan tidak menimbulkan kegaduhan. Walaupun sistem demokrasi ini berisik, tetapi menurut pendapat parah ahli bahwa negara yang sistem demokrasinya baik akan mampu mempertahankan keamanan dan kemakmuran dalam jangka jangka panjang, hal ini yang menjadikan para negara menggunakan sistem pemerintahan yang demokrasi. Menurut para ahli warga negara yang menganut sistem demokrasi cenderung mempunyai angka harapan hidup yang tinggi, dilihat dari perbedaannya dengan negara non-demokrasi, dimana negara demokrasi secara umum lebih kaya, mempunyai tingkat perkembangan manusia yang lebih tinggi, memiliki angka korupsi yang lebih rendah, warga negaranya lebih bahagia dan sehat, serta dapat menikmati banyak jaminan atas HAM dibandingkan dengan negara yang non-demokrasi. Tetapi pada abad sekarang ini demokrasi sedang dilanda krisis, hal ini dapat dilihat dari :
1.) Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan politikus;
2.) Penurunan jumlah anggota partai politik;
3.) Regulasi pemerintahan yang dianggap tidak transparan.
Jadi, pada dasarnya demokrasi adalah sistem pemerintahan yang berisik, tetapi demokrasi tidak berarti memiliki sistem pemerintahan yang sempurna.
Nama:Chery Andhika Basri
NPM:2255012002
Demokrasi secara sederhana dapat dimaknai sebagai ‘pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat’. Pendalaman demokrasi juga dapat dipandang sebagai upaya untuk merealisasikan pemerintahan yang efektif. Menurut Migdal (1988), negara dan masyarakat seharusnya saling bersinergi sehingga bisa saling memperkuat perannya masing-masing. Dengan kapasitasnya tersebut negara diharapkan mampu melakukan penetrasi ke dalam masyarakat, mengatur relasi sosial, mengambil sumber daya dan mengelolanya. Dalam konteks Indonesia, proses demokrasi yang berlangsung dipengaruhi beberapa faktor,misalnya budaya politik, perilaku aktor dan kekuatan-kekuatan politik. Proses demokrasi (demokratisasi) tersebut berlangsung relatif dinamis, khususnya sejak Pemilu 1999.

Pada saat pilpres 2019 menjadi salah satu hal yang paling menonjol dalam masa kampanye. Uniknya, kedua belah pihak mengklaim paling mewakili suara umat Islam. Penggunaan politisasi agama yang padahal negara indonesia ini memiliki semboyan bhineka tunggal ika. Dalam kampanye semakin mempertajam ketegangan sosial yang berdampak pada munculnya rasa saling tak percaya dan saling tak menghargai antarsesama anak bangsa. Dampaknya, demokrasi yang terbangun menafikan nilai-nilai budaya positif, seperti saling menghargai/menghormati, saling mempercayai dan saling berempati.