Posts made by Chery Andhika Basri

NAMA:CHERY ANDHIKA BASRI
NPM:2255012002
KELAS:B

Perkembangan Demokrasi di Indonesia
1. Perkembangan Demokrasi pada masa pemerintahan revolusi kemerdekaan sangat terbatas
2. Perkembangan Demokrasi parlementer (1945-1959).
Pada masa ini adalah masa kejayaan demokrasi di Indonesia,karena hampir semua elemen Demokrasi dapat ditemukan dalam perwujudan kehidupan politik di Indonesia.
Tetapi Demokrasi Parlementer gagal karena:
•dominannya politik aliran,sehingga membawa konsekuensi terhadap pengelolaan konflik contohnya:
-Partai Islam
-Partai Nasionalis
-Partai Non-Islam
-Partai dan jengkol
•Basis sosial ekonomi yang masih sangat lemah
•Persamaan kepentingan antara Presiden Soekarno dengan kalangan Angkatan Darat,yang sama-sama tidak senang dengan proses politik yang berjalan.
3. Perkembangan Demokrasi terpimpin (1959-1965).
Politik pada masa ini diwarnai oleh tolak ukur yang sangat kuat antara ketiga kekuatan politik yang utama pada waktu itu yaitu:
-ABRI
-Soekarno
-PKI
4. Perkembangan Demokrasi dalam pemerintahan orde baru.
3 tahun awal
Kekuasaan seolah-olah akan didistribusikan kepada kekuatan masyarakatnya.
Setelah tiga tahun jaminannya peranan ABRI.
-Birokritasi dan sentralisasi
-Pengambilan keputusan politik
-Pembatasan peran dan fungsi partai politik
-Campur tangan pemerintah dalam persoalan partai politik dan publik
-masa mengambang,monolitisasi,ideologi negara,dan inkorporasi lembaga non pemerintah.
Nama:CHERY ANDHIKA BASRI
NPM:2255012002
KELAS:B
PRODI:S1 ARSITEKTUR

Supremasi Hukum
Demokrasi dan Demokratisasi
Seiring dengan masa reformasi memberikan pekerjaan rumah yang besar kepada hukum,demokrasi tersebut tidak dapat dihadapi oleh dan dengan terhukum masalalu dibawah kekuasaan otoriter dan sentralistik.
Tuntutan partisipasi dan kontrol bagi masyarakat terhadap badan baik, Legislatif, Eksekutif, maupun Yudikatif.
Semboyan Bhineka Tunggal Ika juga menuntut untuk mewujudkan dengan sebaik-baiknya.
Dimasalalu sentralisme yang otoriter telah menenggelamkan ke bhinekaan tersebut,maka prualisme dalam berhukum muncul sebagai tantangan.
"Pertahanan kita bukanlah alat-alat perang, bukan sains, dan bukan pula bersembunyi diruang bawah tanah.
Pertahanan kita adalah keteraturan".
-Albert Enstein-