NAMA : MIA AUDINA
NPM : 2207051034
KELAS : D3 MI
1.Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
Tanggapan saya terhadap isi artikel adalah bahwa konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste merupakan sebuah masalah serius yang memerlukan penanganan dan solusi yang tepat. Artikel ini memberikan gambaran kronologi konflik, faktor-faktor penyebab, dan menggambarkan pentingnya konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah konflik semacam ini.
Hal positif yang bisa diambil dari artikel ini adalah kesadaran akan pentingnya pemahaman dan penyelesaian perbatasan yang jelas antara negara-negara, serta pentingnya penanganan masalah sosial dan budaya yang dapat memicu konflik komunal.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
Menurut pendapat saya, wawasan nusantara memiliki peran penting dalam menjaga wilayah dan bangsa Indonesia. Tanpa konsepsi wawasan nusantara, Indonesia mungkin akan menghadapi masalah serius terkait perbatasan, baik dengan negara tetangga maupun di wilayah perbatasan dalam negeri. Tanpa konsepsi wawasan nusantara, Indonesia mungkin akan mengalami kesulitan dalam mengelola dan mengamankan wilayahnya secara efektif.
Selain itu, konsepsi wawasan nusantara juga penting dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa. Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan memiliki keragaman etnis, budaya, dan agama. Wawasan nusantara memandang Indonesia sebagai satu kesatuan yang saling terkait dan mempromosikan nilai-nilai persatuan, seperti Bhinneka Tunggal Ika.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
a. Penyelesaian perbatasan yang jelas: Konsepsi wawasan nusantara mendorong penyelesaian delimitasi dan demarkasi perbatasan yang tuntas antara Indonesia dan negara tetangga. Hal ini dapat mengurangi ketegangan dan sengketa yang berpotensi memicu konflik di perbatasan.
b. Diplomasi dan dialog antarwarga: Wawasan nusantara mengedepankan diplomasi dan dialog sebagai sarana penyelesaian konflik. Dalam konteks perbatasan, ini dapat dilakukan melalui pertemuan antarwarga, dialog lintas budaya, dan membangun saling pengertian serta kerjasama untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul.
c. Pendidikan dan pemahaman: Pendidikan dan pemahaman tentang wawasan nusantara dapat ditanamkan dalam masyarakat, khususnya di wilayah perbatasan.