Posts made by Reza Arliantari 2211031112

Akuntansi B Pancasila -> Forum Analisis Soal-2

by Reza Arliantari 2211031112 -
Nama : Reza Arliantari
NPM : 2211031112
Kelas : Akuntansi C

a. Bagaimanakah peran Pancasila sebagai paradigma ilmu bagi disiplin ilmu dengan merinci setiap sila ke dalam kebijakan ilmu dan landasan etika yang ada?
Jawaban :
Pentingnya peran Pancasila sebagai paradigma ilmu. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila memuat tujuan dan cita-cita bangsa. Sebagai contoh, pada sila pertama berisi “Ketuhanan yang Maha Esa” mengajarkan kita bahwa hal yang paling utama adalah hubungan kita dengan Tuhan, bagaimana kita beribadah, bagaimana kita berbuat baik, bagaimana kita saling menghargai dan menghormati keyakinan orang lain, yang akan membantu kita menjadi manusia yang Pancasilais.
Pada sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” mengajarkan kita untuk memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya tanpa memilah-milih dan membedakan satu sama lain. Pada sila ketiga “Persatuan Indonesia” lebih menekankan pada pentingnya rasa kebersamaan, kekeluargaan, kesatuan yang harus kita bangun bersama. Sila keempat “Kerakyatan dan Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan” mengajarkan kita pentingnya musyawarah dan mufakat dalam pengambilan keputusan, tidak boleh mementingkan urusan pribadi dan mengambaikan kepentingan orang lain. Terakhir, sila kelima yang berisi “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” menyatakan bahwa kedudukan semua orang sama, tidak menerima deferensiasi atas status sosial karena semua orang dianggap memiliki hak da kewajiban masing-masing sehingga terciptalah keadilan yang diinginkan.

b. Bagaimanakah harapanmu mengenai model pemimpin, warganegara, dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia sekarang dan di masa mendatang?
Jawaban :
Harapan saya terhadap pemimpin, warganegara, dan ilmuwan di Indonesia adalah tetap memegang teguh ideologi Pancasila, jangan sampai nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila lama-kelamaan memudar dan menghilangkan ciri manusia yang Pancasilais. Segala hal yang kita lakukan haruslah mengutamakan nilai-nilai Pancasila yang ada. Apakah yang kita lakukan sudah benar? Semua itu tergantung dengan bagaimana kita mengimplemetasikan nilai-nilai- Pancasila. Dengan pengimplementaisan yang baik diharapkan segala tujuan dan cita-cita yang ingin diraih dapat terlaksana.

Akuntansi B Pancasila -> Forum Analisis Video-2

by Reza Arliantari 2211031112 -
Nama: Reza Arliantari
NPM : 2211031112
Kelas : Akuntansi C

Akibat dari pengeboman negara sekutu terhadap Jepang memicu kekosongan kekuasaan di Indonesia. Dengan kekosongan itu, Indonesia memgambil kesempatan untuk memerdekakan diri dari penjajahan. Akhir dari semua itu, yaitu dibacakannya Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.
Dari video tersebut, dapat kita ketahui pentingnya peran iptek terhadap perkembangan bangsa dan negara. Dengan adanya iptek segala informasi yang ingin kita dapatkan terasa lebih mudah diakses. Peristiwa Hiroshima dan Nagasaki bukanlah hal baru lagi, namun dengan adanya iptek kita dapat mengetahui dan mengakses kejadian atau peristiwa di masa lampau sehingga menambah pengetahuan dan wawasan generasi muda.

Akuntansi B Pancasila -> Forum Analisis Video-1

by Reza Arliantari 2211031112 -
Nama: Reza Arliantari
NPM : 2211031112
Kelas : Akuntansi C

Dari video tersebut terlihat ratusan warga desa Pegaden Tengah di Pekalongan berbondong-bondong menuju lokasi pabrik yang membuang limbah olahan ke sungai. Di lokasi pabrik, warga langsung melakukan penutupan terhadap saluran pembuangan limbah yang berasal dari 6 pabrik pakaian. Selain mencemari lingkungan sungai, warga pun merasa tidak nyaman atas bau busuk yang ditimbulkan dari limbah pabrik tersebut. Warga meminta aparat desa untuk segera menutup saluran sungai yang dijadikan tempat pembuangan limbah. Dianulir pencemarahan limbah sudah terjadi sekitar 25 tahun yang lalu. Pemilik pabrik ngaku tidak tahu bagaimana mengolah limbah pabrik secara benar.

Rasanya sangat aneh bila pemilik pabrik mengaku tidak mengetahui cara mengelolah limbah dengan baik. Padahal, ditengah pesatnya kemajuan iptek yang terjadi saat ini sangat memungkinkan pemilik pabrik untuk menggali informasi yang ada di internet tentang bagaimana dan hal apa yang harus ia lakukan untuk menghindari pencemaran lingkungan. Selain kurang memaksimalkan iptek yang ada, pemilik pabrik juga dirasa lalai akan tanggungjawabnya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Ia lupa akan pentingannya sila kedua Pancasila yang berbunyi "Kemanusian yang adil dan beradab". Hendaknya, ia mikirkan tentang akibat dan gampak buruknya terhadap orang lain bukan malah mementingan ego dan keinginan pribadi.

Akuntansi B Pancasila -> Forum Analisis Soal-1

by Reza Arliantari 2211031112 -
Nama : Reza Arliantari
NPM : 2211031112
Kelas : Akuntansi C

‘Kombinasi Maut’ Hoaks & Media Sosial Perluas Dampak Negatif
Jawaban:
a. Dari berita tersebut, dapat terlihat bahwasanya latar belakang tidak menjamin seseorang kebal akan hoax. Kebanyakan orang lebih mengutamakan konten yang ia suka ketimbang konten yang valid. Sehingga, tidak memperdulikan kebenaran dan keabsahan berita yang disebarkan. Hal yang dapat saya lakukan untuk mengantisipasi penyebaran hoax adalah dengan menyaring terlebih dahulu informasi yang saya dapat dan mencari tahu kebenarannya sebelum saya menyebarluaskan ke khalayak ramai. Dengan begitu, akan meminimalisir terjadinya penyebaran hoax karena informasi yang saya sebarkan sudah terbukti kebenarannya.

b. Pengaruh pengembangkan iptek yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila di media sosial pastinya akan mempengaruhi kemurnian nilai-nilai yang ada. Ketidaksesuaian tersebut akan mengganggu kestabilitan dan pengimplementasian nilai-nilai Pancasila. Solusi yang harus diterapkan adalah lebih mengedepankan nilai dan norma yang berlaku, bijak dalam bermedia sosial dan tetap berpegang teguh pada ideologi Pancasila yang dianut.

c. Sebagai negara yang memiliki tingkat konsumsi teknologi yang tinggi kita harus bijak sebagai konsumen. Dalam segala hal, sesuatu yang berlebihan dianggap kurang baik salah satunya sifat terlalu konsumtif. Di jurusan Akuntansi kita mengenal istilah konsumen yang komsumtif, menjadi konsumtif tidak selalu berdampak positif, terlalu konsumtif juga dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi antara masyarakat. Solusi yang dapat diterapkan adalah dengan membatasi diri dan tidak terlena atas perkembangan iptek yang ditawarkan negara lain, alih-alih begitu kita seharusnya mendukung dan menggunakan iptek yang dihasilakan negara sendiri.

Akuntansi B Pancasila -> Forum Diskusi

by Reza Arliantari 2211031112 -
Nama : Reza Arliantari
NPM : 2211031112
Kelas : Akuntansi C

Analisis Jurnal : Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK

PENDAHULUAN
Indonesia kini telah memasuki zaman modern dimana kemajuan pesat terjadi dalam ilmu pengetahuan dan juga teknologi hal ini menyebabkan peradaban manusia mengalami perubahan yang sangat signifikan (Tjandrawinata,2016).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif (Sulaswati, Anny,2009). Oleh karena itu, IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Jika IPTEK dianggap tidak berhubungan dengan nilai budaya ataupun agama hal ini akan menyebabkan tidak adanya nilai human-religius.

TINJAUAN PUSTAKA
a.) Perkembangan IPTEK di Indonesia
IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya.

b.) Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Iptek
Dampak positif bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu :
• Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak.
• Memudahkan komunikasi dengan orang lain, contohnya yaitu dengan adanya handphone dan berbagai sosial media kita semua bisa berkomunikasi dengan siapa saja dengan mudah
• Memudahkan proses pembelajaran, dimana guru dan siswa dapat mencari lebih banyak informasi dan materi pembelajaran di internet.

Selanjutnya yaitu dampak negatif bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu :
• Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu, penipuan melalui pesan singat, pembajakan akun dan masih banyak lagi.
• Membuat ketergantungan dan rasa malas, karena terlalu nyaman dan dimudahkan oleh teknologi orang-orang bisa saja timbul rasa malas dan bertergantungan
• Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi, yaitu dari tayangan yang ada di internet yang bisa diakses siapa saja dan hal ini dapat merusak karakter anak bangsa

c.) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Adapun kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah sebagai berikut :
a. Pancasila sebagai sumber solusi penyelesaian masalah.
b. Pancasila sebagai pembangun karakter.
c. Pancasila memiliki kedudukan sebagai alat pemersatu bangsa.

d.) Makna Tiap Sila Pancasila
Makna Pancasila dan lambangnya akan dijelaskan sebagai berikut :
• Sila Pertama : Ketuhanan yang Maha Esa, menunjukkan bahwa Tuhan menjadi pedoman yang utama bagi setiap manusia dalam menjalankan kehidupan dengan ini manusia harus senantiasa berperilaku sesuai ajaran agama mereka, menjalankan apa yang diperintahkan agama serta hal-hal baik yang diajarkan agama dan menghindari perbuatan yang menyimpang dari ajaran agama.
• Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dapat diterapkan dengan mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya serta gotong royong.
• Sila Ketiga: Persatuan Indonesia, walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan unsur latar belakang yang berbeda namun tetap bisa bersatu untuk negara.
• Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, menjadikan musyawarah sebagai solusi untuk setiap perbedaan atau pertentangan yang terjadi di kehidupan.
• Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, suatu keadilan sosial yang berhak didapatkan oleh setiap masyarakat tanpa melihat status maupun kedudukannya serta negara ini menjamin kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.


e.) Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Pelaksanaan dalam perilaku sehari-hari ini lebih berkaitan dengan norma-norma moral. Jika aktualisasi dari Pancasila benar-benar dilakukan maka akan tercapailah warga negara yang Pancasilais.


HASIL DAN PEMBAHASAN
a.) Alasan Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Perkembangan IPTEK
Nilai-nilai pancasila harus senantiasa ditanamkan dalam diri tiap warga negara agar mereka tetap memiliki pribadi yang baik sesuai dengan kepribadian bangsanya.

b.) Substansi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK
Berikut adalah penjabaran sila-sila pancasila dalam pedoman pengembangan IPTEK
• Pertama, Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta yang diimbangi antara cara berfikir yang rasional dan irrasional antara rasa, akal dan juga kehendak.
• Kedua, Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, manusia dalam mengembangkan dan menggunakan IPTEK haruslah dengan bijak dan beradab yang dapat meningkatkan kesejahteraan bagi orang banyak dan daat meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai manusia.
• Ketiga, Sila Persatuan Indonesia, dengan ini IPTEK diharapkan dapat menjadi alat pemersatu bangsa, pemelihara persaudaraan dan persahabatan antar daerah.
• Keempat, Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, mengimplementasikan nilai demokratis dimana dalam pengembangan IPTEK ilmuwan harus menghormati kebebasan orang lain, harus siap dikritik dan menerima segala pendapat masyarakat mengenai penemuannya.
• Kelima, Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengimplementasikan keseimbangan keadilan dalam kehidupan.

c.) Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK Dan Kehidupan Masyarakat Modern
Dalam kehidupan saat ini pengembangan, penggunaan, dan juga pemanfaatan teknologi merupakan suatu hal yang penting dan bahkan telah menjadi suatu keharusan agar masyarakat tidak menjadi individu yang tertinggal. Namun, yang patut diwaspadai yaitu penyalahgunaan teknologi secara sembarangan dan tidak bertanggungjawab untuk hal-hal yang negatif.

d.) Upaya Pengimplementasian Nilai Nilai Pancasila Kepada Masyarakat
Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut
• Melalui dunia Pendidikan
• Penyuluhan dan Sosialisasi
• Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa.
• Memberikan sanksi kepada pihak – pihak yang melakukan pelanggaran
• Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila.
• Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi.
• Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilai nilai Pancasila.




KESIMPULAN
Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK.

TANGGAPAN :
IPTEK sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. IPTEK berperan penting untuk mempermudah segala aktivitas yang ada. Namun, tidak dapat dipungkiri iptek memiliki sisi negatif yang harus kita hindari agar terhindar dari penyimpangan nilai-nilai Pancasila.


Nama : Reza Arliantari
NPM : 2211031112
Kelas : Akuntansi C

Analisis Jurnal : Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

PENDAHULUAN
Terkait dengan masalah kebenaran, sejak dahulu selalu menyertai setiap kegiatan ilmiah. Hal yang demikian ini karena pada ilmu, baik sebagai satu sistem maupun proses senantiasa ditujukan untuk mencapai kebenaran. Secara historis dapat diketahui, bahwa dalam hal kebenaran sudah ada tiga paham tradisional yang besar, yaitu paham koherensi, korepondensi, dan pragmatik. Tetapi timbul masalah lain, yaitu seandainya hendak berpikir secara sistematik sekaligus sintetik, maka kiranya ketiga macam paham tersebut dapat dipadukan dalam satu kerangka yang seluas-luasnya. Sehingga diharapkan dapat merangkum segenap paham yang lain.

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Pengertian dan Ciri-ciri Ilmu
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu. Cabang filsafat yang membahas pengetahuan disebut Epistemologi. Istilah lain dalam kepustakaan filsafat dari epistemologi adalah Filsafat pengetahuan, Gnosiologi, Kritika pengetahuan, logika material, teorI, dan kriteologi.
Pengetahuan ilmiah menurut The Liang Gie (2000; 127-130) mempunyai 5 ciri pokok :
1.Empiris. Pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan
2. Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.
3. Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.
4. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok-soalnya ke dalam bagian-bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu.
5. Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga.

Pancasila dan Upaya Mencapai Kebenaran
Pancasila harus mengacu pada lima sila yang menunjukkan kebenaran yaitu:
1. Ketuhanan
Berdasarkan tafsir Notonagoro ini, maka kebenaran dalam konteks Pancasila dipahami atau dimaknai sebagai tiadanya pertentangan dengan Tuhan.
2. Kemanusiaan
Kebenaran adalah aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia

3. Kemanusiaan
Notonagoro menyatakan, dengan segala perbedaan dan pertentangan di dalamnya, memenuhi sifat hakekat daripada satu, yaitu mutlak tidak dapat dibagi

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh himak kebijaksanaan dalam permusyaratan perwakilan
Menurut Notonagoro, sila keempat terdiri atas dua cita-cita bahwa negara adalah alat bagi keperluan seluruh rakyat serta pula cita-cita demokrasi sosial-ekonomi

5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
Kebenaran adalah terpenuhinya hakekat keadilan (adil).

Teori Kebenaran Pancasila
1. Teori koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.

2. Teori Korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan
tersebut.

3. Teori pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.

Visi dan orientasi operasionalnya diletakkan pada dimensi-dimensi :
a. Teleologis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan hanya sekedar sarana yangmemang harus kita pergunakan untuk mencapai suatu teleos (tujuan), yaitu sebagaimana merupakan ideal kita untuk mewujudkan cita-cita sebagaimana dicantumkan dalam Pembukaan UndangUndang Dasar 1945.

b. Etis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan harus kita operasionalisasikan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Manusia harus berada pada tempat yang sentral. Sifat etis ini menuntut penerapan ilmu pengetahuan secara bertanggung jawab.

c. Integral/Integratif, dalam arti bahwa penerapan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas manusia, sekaligus juga diarahkan untuk meningkatkan kualitas struktur masyarakatnya.


KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik.

2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil).

3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia.

Tanggapan :
Untuk diyakini sebagai kebenaran, Pancasila haruslah sesuai dengan teori koherensi, korespondensi, dan pragmatik sehingga tidak ada keraguan di dalam nilai-nilai Pancasila yang ada.