Nama : Reza Arliantari
NPM : 2211031112
Kelas : Akuntansi C
Analisis Jurnal : Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK
PENDAHULUAN
Indonesia kini telah memasuki zaman modern dimana kemajuan pesat terjadi dalam ilmu pengetahuan dan juga teknologi hal ini menyebabkan peradaban manusia mengalami perubahan yang sangat signifikan (Tjandrawinata,2016).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif (Sulaswati, Anny,2009). Oleh karena itu, IPTEK perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Jika IPTEK dianggap tidak berhubungan dengan nilai budaya ataupun agama hal ini akan menyebabkan tidak adanya nilai human-religius.
TINJAUAN PUSTAKA
a.) Perkembangan IPTEK di Indonesia
IPTEK di Indonesia dapat dilihat dengan adanya teknologi yang terus berkembang seperti adanya satelit Palapa yang menjadikan Indonesia dapat mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke perangkat elektronik seperti televisi, radio, telepon dan yang lainnya.
b.) Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Iptek
Dampak positif bagi kehidupan manusia diantaranya yaitu :
• Menunjang kegiatan produksi, dengan adanya kemajuan IPTEK terciptalah berbagai mesin-mesin canggih yang dapat digunakan untuk menunjang suatu barang atau jasa tentunya dengan hasil yang lebih baik, waktu yang lebih cepat, dan hasil yang lebih banyak.
• Memudahkan komunikasi dengan orang lain, contohnya yaitu dengan adanya handphone dan berbagai sosial media kita semua bisa berkomunikasi dengan siapa saja dengan mudah
• Memudahkan proses pembelajaran, dimana guru dan siswa dapat mencari lebih banyak informasi dan materi pembelajaran di internet.
Selanjutnya yaitu dampak negatif bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu :
• Carding, yaitu pembobolan kartu kredit melalui internet untuk mendapatkan kode kartu, penipuan melalui pesan singat, pembajakan akun dan masih banyak lagi.
• Membuat ketergantungan dan rasa malas, karena terlalu nyaman dan dimudahkan oleh teknologi orang-orang bisa saja timbul rasa malas dan bertergantungan
• Mengandung unsur kekerasan bahkan pornografi, yaitu dari tayangan yang ada di internet yang bisa diakses siapa saja dan hal ini dapat merusak karakter anak bangsa
c.) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Adapun kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah sebagai berikut :
a. Pancasila sebagai sumber solusi penyelesaian masalah.
b. Pancasila sebagai pembangun karakter.
c. Pancasila memiliki kedudukan sebagai alat pemersatu bangsa.
d.) Makna Tiap Sila Pancasila
Makna Pancasila dan lambangnya akan dijelaskan sebagai berikut :
• Sila Pertama : Ketuhanan yang Maha Esa, menunjukkan bahwa Tuhan menjadi pedoman yang utama bagi setiap manusia dalam menjalankan kehidupan dengan ini manusia harus senantiasa berperilaku sesuai ajaran agama mereka, menjalankan apa yang diperintahkan agama serta hal-hal baik yang diajarkan agama dan menghindari perbuatan yang menyimpang dari ajaran agama.
• Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dapat diterapkan dengan mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya serta gotong royong.
• Sila Ketiga: Persatuan Indonesia, walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan unsur latar belakang yang berbeda namun tetap bisa bersatu untuk negara.
• Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, menjadikan musyawarah sebagai solusi untuk setiap perbedaan atau pertentangan yang terjadi di kehidupan.
• Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, suatu keadilan sosial yang berhak didapatkan oleh setiap masyarakat tanpa melihat status maupun kedudukannya serta negara ini menjamin kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
e.) Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Pelaksanaan dalam perilaku sehari-hari ini lebih berkaitan dengan norma-norma moral. Jika aktualisasi dari Pancasila benar-benar dilakukan maka akan tercapailah warga negara yang Pancasilais.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a.) Alasan Pentingnya Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Perkembangan IPTEK
Nilai-nilai pancasila harus senantiasa ditanamkan dalam diri tiap warga negara agar mereka tetap memiliki pribadi yang baik sesuai dengan kepribadian bangsanya.
b.) Substansi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK
Berikut adalah penjabaran sila-sila pancasila dalam pedoman pengembangan IPTEK
• Pertama, Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta yang diimbangi antara cara berfikir yang rasional dan irrasional antara rasa, akal dan juga kehendak.
• Kedua, Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, manusia dalam mengembangkan dan menggunakan IPTEK haruslah dengan bijak dan beradab yang dapat meningkatkan kesejahteraan bagi orang banyak dan daat meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai manusia.
• Ketiga, Sila Persatuan Indonesia, dengan ini IPTEK diharapkan dapat menjadi alat pemersatu bangsa, pemelihara persaudaraan dan persahabatan antar daerah.
• Keempat, Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, mengimplementasikan nilai demokratis dimana dalam pengembangan IPTEK ilmuwan harus menghormati kebebasan orang lain, harus siap dikritik dan menerima segala pendapat masyarakat mengenai penemuannya.
• Kelima, Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengimplementasikan keseimbangan keadilan dalam kehidupan.
c.) Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perkembangan IPTEK Dan Kehidupan Masyarakat Modern
Dalam kehidupan saat ini pengembangan, penggunaan, dan juga pemanfaatan teknologi merupakan suatu hal yang penting dan bahkan telah menjadi suatu keharusan agar masyarakat tidak menjadi individu yang tertinggal. Namun, yang patut diwaspadai yaitu penyalahgunaan teknologi secara sembarangan dan tidak bertanggungjawab untuk hal-hal yang negatif.
d.) Upaya Pengimplementasian Nilai Nilai Pancasila Kepada Masyarakat
Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut
• Melalui dunia Pendidikan
• Penyuluhan dan Sosialisasi
• Memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa.
• Memberikan sanksi kepada pihak – pihak yang melakukan pelanggaran
• Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila.
• Menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak dan memanfaatkan teknologi.
• Kritis dan bijak serta selalu dapat memilah hal-hal atau informasi yang didapat agar tidak menyimpang dari nilai nilai Pancasila.
KESIMPULAN
Sebagai masyarakat Indonesia kita semua harus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, bijak menggunakan teknologi dan berusaha tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari perkembangan IPTEK.
TANGGAPAN :
IPTEK sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. IPTEK berperan penting untuk mempermudah segala aktivitas yang ada. Namun, tidak dapat dipungkiri iptek memiliki sisi negatif yang harus kita hindari agar terhindar dari penyimpangan nilai-nilai Pancasila.
Nama : Reza Arliantari
NPM : 2211031112
Kelas : Akuntansi C
Analisis Jurnal : Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
PENDAHULUAN
Terkait dengan masalah kebenaran, sejak dahulu selalu menyertai setiap kegiatan ilmiah. Hal yang demikian ini karena pada ilmu, baik sebagai satu sistem maupun proses senantiasa ditujukan untuk mencapai kebenaran. Secara historis dapat diketahui, bahwa dalam hal kebenaran sudah ada tiga paham tradisional yang besar, yaitu paham koherensi, korepondensi, dan pragmatik. Tetapi timbul masalah lain, yaitu seandainya hendak berpikir secara sistematik sekaligus sintetik, maka kiranya ketiga macam paham tersebut dapat dipadukan dalam satu kerangka yang seluas-luasnya. Sehingga diharapkan dapat merangkum segenap paham yang lain.
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Pengertian dan Ciri-ciri Ilmu
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu obyek yang dihadapinya, atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu obyek tertentu. Cabang filsafat yang membahas pengetahuan disebut Epistemologi. Istilah lain dalam kepustakaan filsafat dari epistemologi adalah Filsafat pengetahuan, Gnosiologi, Kritika pengetahuan, logika material, teorI, dan kriteologi.
Pengetahuan ilmiah menurut The Liang Gie (2000; 127-130) mempunyai 5 ciri pokok :
1.Empiris. Pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan
2. Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.
3. Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.
4. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok-soalnya ke dalam bagian-bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu.
5. Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga.
Pancasila dan Upaya Mencapai Kebenaran
Pancasila harus mengacu pada lima sila yang menunjukkan kebenaran yaitu:
1. Ketuhanan
Berdasarkan tafsir Notonagoro ini, maka kebenaran dalam konteks Pancasila dipahami atau dimaknai sebagai tiadanya pertentangan dengan Tuhan.
2. Kemanusiaan
Kebenaran adalah aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia
3. Kemanusiaan
Notonagoro menyatakan, dengan segala perbedaan dan pertentangan di dalamnya, memenuhi sifat hakekat daripada satu, yaitu mutlak tidak dapat dibagi
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh himak kebijaksanaan dalam permusyaratan perwakilan
Menurut Notonagoro, sila keempat terdiri atas dua cita-cita bahwa negara adalah alat bagi keperluan seluruh rakyat serta pula cita-cita demokrasi sosial-ekonomi
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
Kebenaran adalah terpenuhinya hakekat keadilan (adil).
Teori Kebenaran Pancasila
1. Teori koherensi
Bagi teori kebenaran ini, pernyataan dianggap benar jika pernyataan bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori Korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan
tersebut.
3. Teori pragmatik
Menurut teori ini, nilai kebenaran proposisi diukur dengan kriteria apakah proposisi tersebut berfungsi dalam kehidupan praktis atau tidak.
Visi dan orientasi operasionalnya diletakkan pada dimensi-dimensi :
a. Teleologis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan hanya sekedar sarana yangmemang harus kita pergunakan untuk mencapai suatu teleos (tujuan), yaitu sebagaimana merupakan ideal kita untuk mewujudkan cita-cita sebagaimana dicantumkan dalam Pembukaan UndangUndang Dasar 1945.
b. Etis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan harus kita operasionalisasikan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Manusia harus berada pada tempat yang sentral. Sifat etis ini menuntut penerapan ilmu pengetahuan secara bertanggung jawab.
c. Integral/Integratif, dalam arti bahwa penerapan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas manusia, sekaligus juga diarahkan untuk meningkatkan kualitas struktur masyarakatnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Teori kebenaran Pancasila menghendaki, bahwa kebenaran ilmiah itu sekaligus memenuhi kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik.
2. Pemahaman filosofis tentang kebenaran dalam konteks Pancasila dapat digeneralisasikan bahwa dalam konteks Pancasila, kebenaran adalah 1) tiadanya pertentangan dengan Tuhan, 2) aktualisasi atau perwujudan dan terpenuhinya hakekat manusia, 3) suatu hal yang satu, tidak dapat dibagi-bagi, 4) kemanfaatan pada semua pihak, dan 5) terpenuhinya hakekat keadilan (adil).
3. Dengan berorientasi Pancasila secara ilmiah dalam upaya mencari kebenaran dan konsep bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia.
Tanggapan :
Untuk diyakini sebagai kebenaran, Pancasila haruslah sesuai dengan teori koherensi, korespondensi, dan pragmatik sehingga tidak ada keraguan di dalam nilai-nilai Pancasila yang ada.