Posts made by Kevin Julian Manap_2217011101

NAMA : KEVIN JULIAN MANAP

NPM : 2217011101

JAWABAN:
Jurnal Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa karya Ida Bagus Brata membahas peran penting kearifan lokal dalam menjaga identitas nasional di tengah tantangan globalisasi. Jurnal ini menyoroti bahwa Indonesia sebagai negara multikultural menghadapi berbagai tantangan dalam menjaga persatuan. Pasca reformasi, muncul tuntutan yang berlebihan di berbagai aspek kehidupan, yang sering kali berujung pada konflik sosial. Oleh karena itu, nilai-nilai kearifan lokal menjadi elemen budaya yang harus digali dan direvitalisasi untuk memperkuat jati diri bangsa. Kearifan lokal dapat berfungsi sebagai pemersatu masyarakat dengan membangun kesadaran kolektif yang menghargai keberagaman. Namun, dalam era globalisasi yang cenderung menyeragamkan budaya, ada kekhawatiran bahwa identitas lokal akan terpinggirkan oleh pengaruh budaya luar.

Lebih lanjut, jurnal ini menyoroti bagaimana konsep multikulturalisme dapat menjadi solusi untuk mengelola keberagaman di Indonesia. Multikulturalisme mendorong prinsip co-existence, di mana berbagai kelompok budaya dapat hidup berdampingan dengan saling menghormati. Namun, tantangan utama adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara integrasi nasional dan pelestarian identitas budaya masing-masing daerah. Salah satu ancaman yang dibahas adalah kecenderungan globalisasi yang memunculkan homogenitas budaya, sehingga batas antarbangsa semakin kabur. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan strategi kebudayaan yang tidak hanya mempertahankan nilai-nilai lokal, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Kesadaran akan identitas nasional harus diperkuat melalui pendidikan dan diplomasi kebudayaan agar Indonesia tetap memiliki karakter khas di tengah arus globalisasi.
NAMA : KEVIN JULIAN MANAP

NPM : 2217011101

JAWABAN
Jurnal Integrasi Nasional sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia membahas bagaimana integrasi nasional menjadi kunci dalam menghadapi tantangan keberagaman di Indonesia. Sejak kemerdekaan, Indonesia mengalami berbagai dinamika politik, dari Orde Lama, Orde Baru, hingga Reformasi. Setiap era memiliki tantangan tersendiri, di mana sentralisasi kekuasaan pada Orde Baru memicu perlawanan dari daerah, sedangkan desentralisasi pada era Reformasi justru menimbulkan fragmentasi sosial yang lebih besar. Etnosentrisme, atau kecenderungan mengutamakan kelompok sendiri dibanding kelompok lain, menjadi ancaman serius bagi persatuan bangsa. Selain etnosentrisme, perbedaan agama dan kepentingan politik juga sering kali menjadi pemicu konflik. Dalam konteks ini, integrasi nasional diperlukan untuk menyatukan berbagai kelompok masyarakat dengan identitas yang berbeda, agar mereka merasa sebagai bagian dari satu kesatuan, yaitu bangsa Indonesia.

Identitas nasional dalam jurnal ini dipahami sebagai sesuatu yang dinamis, bukan tetap dan final. Identitas seseorang atau kelompok masyarakat dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, dan budaya yang terus berubah. Oleh karena itu, integrasi nasional tidak bisa hanya bertumpu pada kesamaan etnis atau budaya, tetapi harus dibangun berdasarkan kepentingan bersama. Contohnya, dalam dunia ekonomi, para pedagang kaki lima dari berbagai latar belakang bisa bersatu karena memiliki tujuan yang sama dalam menghadapi kebijakan pemerintah. Namun, kebijakan otonomi daerah yang berkembang justru dapat memperkuat identitas lokal secara berlebihan dan berpotensi menghambat integrasi nasional. Oleh karena itu, jurnal ini menekankan pentingnya strategi kebudayaan nasional yang dapat mengharmoniskan perbedaan agar Indonesia tetap utuh sebagai negara yang majemuk tetapi bersatu.