Posts made by Joice Selma Teofani

Nama: Joice Selma Teofani
NPM: 2218011147

Analisis soal 2

A. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!

Dari teks diatas, telah tertulis banyak sekali penyimpangan yang terjadi pada politik masa kini, sudah jelas bahwa politik saat ini sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai dalam Pancasila. Masih banyak politisi yang mengutamakan kepentingan sendiri diatas kepentingan rakyat atau kepentingan bersama. Memikirkan bagaimana caranya mereka naik sendiri walaupun rakyat ditelantarkan. Masih banyak lagi penyimpangan yang dapat dijadikan alasan mengapa masyarakat tidak percaya akan politik zaman sekarang. Banyak cara yang sudah dipikirkan untuk memperbaiki sistem politik masa kini, tapi sampai sekarang sistem yang ada masihlah yang menyimpang.

B. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !

Jika dilihat secara luas, etika generasi muda saat ini sangat mengalami penurunan, dengan perkembangan zaman yang begitu pesat dan ketidaksiapan generasi muda saat ini membuat goyah semua nilai yang seharusnya dikembangkan. Indonesia memiliki nilai-nilai luhur yang seharusnya dapat diadopsi dan diterapkan hingga sekarang, tetapi karena banyaknya budaya baru yang masuk ke kehidupan sehari-hari membuat nilai-nilai tersebut perlahan luntur dari kehidupan sehari-hari.

Solusi mengenai adanya dekadensi moral yang terjadi saat ini dapat berupa edukasi secara akademik akan dampak-dampak yang ditimbulkan, bisa juga edukasi secara agamawi mengenai hukum-hukum yang berlaku, dapat dimulai dari lingkup terkecil yaitu keluarga, lalu bisa di sekolah atau kampus, dan juga edukasi lewat masyarakat. Akan tetapi, perubahan dekadensi moral hanya dapat terjadi saat ada perubahan dari dalam diri masing-masing, hal yang dapat dicoba hanyalah mengedukasi dan mencontohkan hal yang baik.
Nama: Joice Selma Teofani
NPM: 2218011147

ANALISIS JURNAL

Dalam bidang hukum pidana, media massa merupakan pendukung kebijakan peradilan pidana dan berperan dalam pencegahan kejahatan. Pencegahan media massa sangat dianjurkan karena kebijakan peradilan pidana tidak selalu menjadi sarana utama untuk menekan kejahatan. Namun peran tersebut harus dibarengi dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kesadaran diri setiap orang Indonesia. Praktik nilai-nilai Pancasila dalam peran media massa dalam pemberitaan informasi belum dilaksanakan. Masih banyak berita yang belum terkonfirmasi yang dapat merusak tatanan sosial. Media massa hanya memuat berita sebagai pemuasan informasi tanpa mengedepankan pembentukan tokoh-tokoh sosial yang berjiwa Pancasila.

Landasan bersifat permanen, ajaran yang menjadi pedoman, dan pegangan dalam melakukan perbuatan. Ada hubungan yang sangat erat antara basis dan tujuan. Jika liberalisme menjadi dasarnya, maka tujuan yang ingin dicapai adalah masyarakat liberal. Jika fondasinya adalah fasisme, maka tujuan yang ingin dicapai adalah masyarakat fasis. Dasar negara Indonesia adalah Pancasila, dan tujuan yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia adalah masyarakat yang berdasarkan Pancasila. Pengertian media massa, bila diturunkan dari kata “media” itu sendiri, berarti alat, corong, sarana, jalan, media, penghubung, perangkat, perantara, perangkat, saluran, sarana, sarana. Kata "massa" berarti agregat, tubuh, subjek, kompleks, menggumpal, korpus, keterikatan, publik, materi. Istilah “media massa” sendiri merupakan wahana dan saluran formal sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas.

Tidak semua orang mengetahui hukum, namun berkat media, kita dapat mengetahui hukum dengan membaca atau mendengarkan informasi. Kedengarannya seperti sebuah solusi, namun tidak dapat dipungkiri bahwa persoalan hukum akan terus muncul sebagai tatanan jika esensi Pancasila tidak ditanamkan dengan baik dalam diri seseorang yang terdiri dari hakikat ketuhanan, hakikat Yang Esa, hakikat manusia, dan hakikat keadilan. Inti dari Regulasi Pancasila adalah Standar Pancasila. Secara hipotetis, norma-norma Pancasila harus menjadi tolok ukur untuk semua penilaian terhadap semua kegiatan pemerintahan, sosial, dan individu di Indonesia.

Pancasila dalam pengertian ini memiliki muatan berupa nilai. Nilai adalah pemahaman filosofis, kriteria untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu itu benar atau salah, baik atau buruk. Notonagoro membagi nilai-nilai Pancasila menjadi tiga kategori.
1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang melayani unsur manusia
2. segala sesuatu yang layak untuk hidup, yaitu segala sesuatu yang membantu manusia untuk melakukan kegiatan dan kegiatan
3. Nilai-nilai spiritual, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.

Norma pancasila dapat ditemukan melalui intisari muatan pancasila. Esensi pertama adalah esensi Tuhan. Esensi kedua adalah kemanusiaan. Esensi ketiga, esensi Yang Esa. Kata "satu" berarti yang tak terpisahkan. Esensi keempat, atau rakyat, berarti seluruh penduduk negara, bawahan, rakyat jelata, atau rakyat biasa. Dan esensi kelima adalah keadilan, tidak diperlakukan sepihak, sewenang-wenang, seimbang atau egaliter. Khususnya di Indonesia.

Pengamalan nilai-nilai Pancasila oleh media massa dalam pelaksanaan fungsi kontrol sosial belum sepenuhnya dilakukan. Berita yang disebarluaskan kepada masyarakat umum seringkali tidak benar dan disebarluaskan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal ini melanggar nilai-nilai Pancasila, terutama nilai-nilai material, spiritual dan vital, dan mengarah pada pelanggaran hak asasi manusia lainnya. Masih minimnya pengamalan jiwa pancasila dibuktikan dengan masih adanya pesan-pesan yang menyesatkan. Media massa di Indonesia belum mampu mengubah moral masyarakat dan menerapkan nilai-nilai Pancasila. Kepentingan individu atau kelompok lebih diutamakan daripada kepentingan bangsa dan negara.
Nama: Joice Selma Teofani
NPM: 2218011147

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup bangsa Indonesia dan mengandung lima asas yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sebagai falsafah dan ideologi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan dasar pelaksanaan seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah bidang pendidikan. Dari Pasal 12 UU 2012, Pasal 1, pendidikan di Indonesia dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi diri dan kepribadian peserta didik. Di sini, aturan Pancasila mencerminkan bagaimana pendidikan harus dilakukan dan dipraktikkan sesuai dengan aturan Pancasila.

Kata karakter berasal dari bahasa Yunani dan berarti “to mark” atau menandai untuk memusatkan perhatian pada bagaimana menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam bentuk perbuatan dan perbuatan. karakter. Pendidikan suatu bangsa secara otomatis mengikuti ideologi bangsa yang dimilikinya.

Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang berfungsi dalam kehidupan dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah perenungan yang mendalam dan serius dalam mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah berpikir secara mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Jika kita kaitkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan dari sudut pandang filsafat pendidikan, maka Pancasila adalah pandangan hidup masyarakat yang mengaktifkan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia adalah wajar jika didasarkan dan mencerminkan identitas Pancasila.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pendidik dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.
a. Anda perlu memahami nilai Pancasila.
b. Menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup.
c. Memberikan contoh yang baik kepada siswa tentang bagaimana mempraktikkan nilai-nilai pendidikan
Dengan mengimplementasikan ketiga poin di atas, diharapkan cita-cita masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan karakter yang sejalan dengan prinsip-prinsip Pancasila akan terwujud.
Nama: Joice Selma Teofani
NPM: 2218011147

ANALISIS SOAL 1

A. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, Jelaskan!
Pendidikan pada masa pandemi yaitu kelas daring menurut saya sulit untuk dilakukan karena tidak semua anak bisa mendapatkan fasilitas yang sama untuk melakukan kelas secara daring. Fasilitas yang kurang baik dari orang tua maupun dari negara, tidak semua daerah di Indonesia memiliki listrik dan akses internet, bagaimana itu bisa menunjang proses belajar mengajar secara daring? Hal lain juga ada pada orang tua, dimana banyak pekerja yang diPHK atau diberhentikan selama masa pandemi ini karena pemasukan ekonomi yang kurang, bagaimana jika yang diPHK itu merupakan orang tua yang harus membiayai anaknya sekolah? Pilihan antara makan dan pendidikan anak pasti menjadi dilemma terberat yang dihadapi keluarga itu. Kebutuhan untuk belajar daring tidaklah sedikit, kami perlu medianya seperti laptop atau handphone, kami perlu akses internet yang baik, dan juga supplai listrik. Apakah semuanya mudah untuk dipenuhi? Tentu tidak, buktinya adalah meningkatnya angka putus sekolah setelah masuk ke masa pandemi.

B. Bagaimanakah mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?
Pancasila merupakan satuan dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, salah satunya adalah gotong royong. Untuk menjalani pandemi covod-19 ini diperlukan gotong royong untuk segala aspek termasuk pendidikan, dimana kita bisa saling tolong menolong untuk menyediakan fasilitas pembelajaran daring ini, gotong royong bisa dilaksanakan oleh orang sekitar, pemerintah, maupun dengan guru masing-masing.

C. Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!
Kasus sederhana di lingkungan saya yaitu lingkungan perkuliahan mengenai pengembangan karakter Pancasila, kami memiliki mata kuliah Pendidikan Pancasila, jujur untuk ujian dan mengisi absen, disiplin dalam mengerjakan tugas dan jam-jam masuk kuliah, tanggung jawab akan apa yang sudah diperbuat, peduli terhadap sekitar, santun kepada orang yang lebih tua dan yang setara, ramah lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, gotong royong antar mahasiswa, dan cinta damai dengan tidak bersikap anarkis dimanapun. Menurut saya kasus-kasus ini sederhana tapi seringkali dilupakan, sebenarnya mudah untuk dilakukan tapi sering terlewatkan.

D. Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?
Hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai yang dikandung didalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berprilaku adalah Pancasila sebagai dasar negara, dimana seharusnya itu menjadi acuan masyarakat dalam berprilaku sehari-hari dimanapun dan kapanpun, menjadi acuan dasar dalam membuat peraturan, dan menjadi landasan untuk melakukan berbagai hal.