Posts made by Andi Rassya Daffa Islami

Nama : Andi Rassya Daffa Islami

NPM : 2218011047


[Analisis soal Jurnal]


A. Identitas Jurnal

Judul : “ PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KONTROL SOSIAL OLEH MEDIA MASSA UNTUK MENEKAN KEJAHATAN DI INDONESIA”

Penulis : Ariesta Wibisono Anditya

Universitas : Universitas Jenderal Achmad Yani

Tahun Terbit : 2020


B. Isi

Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa secara yuridis konstitusional berlaku mulai tanggal 18 Agustus 1945 yaitu sejak disahkannya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). 


Media massa merupakan sarana masyarakat memperoleh informasi, media massa memiliki fungsi atau peranan yang besar dalam membagikan informasi kepada audiensnya, yaitu sebuah sebutan untuk konsumen media. Media massa memiliki keterkaitan yang erat dengan masyarakat. Bahkan dalam sistem sosial, media massa menjadi salah satu institusi sosial yang memiliki potensi dan efek yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat, sebagai sumber kekuatan perubahan yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial politik.


Secara umum, media massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial. kontrol sosial sangat penting pula untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan baik korupsi, kolusi, nepotisme, maupun akan penyelewengan dan penyimpangan lainnya.


Pers Nasional akan melaksanakan peranan sebagai berikut:

  • Untuk memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui
  • Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong mewujudkan supremasi hukum, dan Hak Asasi Manusia, serta menghormati kebhinekaan
  • Mengembangkan pendapat umum yang berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar
  • Melakukan pengawasan, kritik, koreksi dan juga saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum
  • Memperjuangkan keadilan dan kebenaran.


Akan tetapi, pemerapan nilai-nilai Pancasila oleh media massa dalam menerapkan fungsi kontrol sosial di Indonesia khususnya belum terlaksana secara menyeluruh.


C. Penutup

Setelah membaca jurnal ini, saya menjadi paham apa fungsi dari pers dan Media massa. Media massa dapat digunakan dalam kontrol sosial. Dengan menyebarkan informasi yang aktual berdasarkan fakta. Media massa ini dapat menjadi hal yang dapat mengontrol perilaku masyarakat dan pemerintahan. 

Akan tetapi, di zaman sekarang banyak yang menjadikan media massa untuk menggiring opini dan berpolitik. Mereka memanfaatkan opini masyarakat dan memanipulasi kenyataan. seperti contohnya adalah Buzzer yang menjadi alat potlitik dalam menjatuhkan suatu pihak


Nama : Andi Rassya Daffa Islami

NPM : 2218011047


[Analisis soal 2]

A.    Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!

Jawab : Berdasarkan fakta yang terlihat di kehidupan politik, sistem etika perilaku politik di indonesia secara aturan sudah sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila. akan tetapi, sangat banyak pelaku politik yang tidak menerapkan Hal tersebut. para elite politik kerap kali membutakan suara dan mata hatinya. Sehingga persoalan yang timbul dalam masyarakat tidak pernah selesai dan bahkan semakin bertumpuk.

Para elite Politik hanya memedulikan dirinya sendiri. mereka memperkaraya diri dengan korupsi segala hal. Hal ini menyebabkan Indonesia Disebutkan bahwa Indonesia dinyatakan sebagai bangsa/negara yang paling korup di wilayah Asia dengan nilai yang paling tinggi. Yang lebih ironis lagi yaitu ketika bangsa Indonesia dipimpin oleh seorang pelaku tindak pidana korupsi.

Oleh karena itu, yang belum sesuai dengan pancasila adalah pelakunya. Pelaku tersebut membut sistem etika perilaku politik di indonesia dapat menyimpang dari nilai-nilai Pancasila


B.     Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !

Jawab : Dilingkungan saya sendiri dikelilingi oleh berbagai macam sifat orang yang berbeda-beda. Tapi pada zaman sekarang, saya mengakui banyak generasi muda yang  mengalami dekadensi moral. Saya kerap melihat anak muda yang tidak menghormati orang tua, bahkan dengan tega melakukan tindakan fisik tanpa pikir panjang. selain itu kasus pembully-an di Indonesia juga sangat kerap terjadi. Tak hanya di kehidupan nyata, di media sosial generasi muda mulai menyebarkan konten-konten yang tidak pantas dan menghancurkan nilai-nilai bangsa. mereka sangat bangga mengikuti budaya dari negara asing tanpa menyaringnya

oleh karena itu, Untuk mengatasi berbagai dekadensi moral yang saat ini terjadi  pada generasi penerus bangsa adalah sebagai berikut: 

  • Menanamkan pendidikan karakter sejak dini.
  • Pemilihanteman bergaul dan lingkungan yang tepat. 
  • Mampu memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan danh teknologi dengan baik.
  • Memperkuat Ajaran Agama bagi generasi muda
  • Menyaring Budaya luar yang masuk
  • Menanamkan jiwa Kemanusiaan

Nama : Andi Rassya Daffa Islami
NPM : 2218011047


ANALISIS JURNAL

A. Identitas Jurnal
Judul : “FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER”
Penulis : Yoga Putra Semadi
Tahun terbit : 2019

B. Isi
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Masuknya Pancasila sebagai suatu ideologi dan falsafah bangsa Indonesia tak lepas pula dari peran Bung Karno. Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Dalam UU No.12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. hakikat dasar ontologis Pancasila adalah manusia, sebab manusia merupakan subjek hukum pokok dari Pancasila. Selanjutnya, hakikat manusia itu adalah semua kompleksitas makhluk hidup, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Secara lebih lanjut, hal ini bisa dijelaskan bahwa yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial adalah manusia.

Prinsip – prinsip pancasila Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya

esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong;
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Didalam jurnal ini membahas peran pancasila sebagai filsafat dalam hal
• Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia
• Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter

Terdapat teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan:
1. Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman
yang diperoleh anak didik selama hidpnya.
2. Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan
pembawan baik dan pembawan yang buruk.
3. Naturalisme, dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru
lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan
buruk.
4. Konvergensi, dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan
pembawaan baik dan buruk.

Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut.
1. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral,
yakni mengakui manusia seutuhnya. 2. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis.
3. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia,
maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius.
Nama : Andi Rassya Daffa Islami
NPM : 2218011047


ANALISIS SOAL 1

A. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, Jelaskan!
Jawab : Menurut pendapat saya, Proses Pendidikan ditengah pandemi COVID-19 terbilang sangat menantang bagi semua pihak baik itu pengajar,siswa bahkan orang tua. Dimana kita diharuskan untuk beradaptasi dari yang awalnya kita menuntut ilmu secara langsung diruang kelas menjadi kita yang harus belajar di depan kamera. Hal ini menyebabkan banyak orang yang mengalami kesulitan. Dimulai dari guru yang harus menyiapkan bahan ajar secara online yang harus menarik serta menyiapkan media yang digunakan untuk mengajar secara online. Dari sudut pandang siswa tentu mengalami kesulitan juga terutama bagi anak yang memiliki gaya belajar yang terbiasa melihat guru secara langsung sehingga membuat mereka kurang bisa mendapat ilmu dengan maksimal. Dari segi keluarga juga mempunyai tugas untuk menyediakan sarana bagi anak untuk melakukan pembelajaran online seperti yang dijelaskan oleh artikel diatas.
Oleh karena itu, menurut saya Pendidikan ditengah pandemic masih belum terlaksana dengan maksimal karena memiliki banyak tantangan. Selain itu akibat kurangnya interaksi langsung antara guru dan siswa, adalah berkurangnya internalisasi nilai-nilai karakter yang semestinya harus ditanamkan seorang guru ke dalam diri siswa.

B. Bagaimanakah mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?
Jawab : Cara untuk mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila adalah dengan guru memberikan tugas yang berkaitan dengan penanaman nilai Pancasila secara menyenangkan dan mempraktekkannya langsung. Selain itu peran orang tua sangat penting dalam pembelajaran daring. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi antara guru dan orang tua dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada anak. Guru juga dapat memantau perkembangan sikap spritiual anak melalui orang tua. Sehingga penanaman nilai Pancasila dapat terlaksana dengan baik.

C. Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!
Jawab : contoh kasus penerapan karakter Pancasila di lingkungan saya adalah saat PKKMB di fakultas kedokteran. Dimana selama menjalani acara tersebut saya dapat mengenal lebih dalam terkait kehidupan kampus. Selain itu kamin juga diajarkan jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan dengan baik. Kami diberikan pemateri yang hebat dan diajarkan berperilaku sopan di lingkungan kampus sesuai dengan apa yang berlaku.
Menurut saya, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami mahasiswa baru yang masih belum tau bagaimana kehidupan di kampus. Sehingga, kami bisa dengan cepat beradaptasi dengan kehidupan kampus.

D. Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?
Jawab : paradigma adalah kerangka berpikir. Hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat adalah Pancasila sebagai sistem etika bersumber dari kehidupan masyarakat berbagai etnik di Indoensia. Selain itu, Pancasila sebagai sistem etika terdapat dalam norma dasar (grundnorm) yang digunakan sebagai pedoman penyusunan peraturan. Oleh karena itu, sudah semestinya masyarakat menjadikan pancasila sebagai pedoman dalam berperilaku. Pancasila mengandung nilai-nilai kehidupan mendasar yang dijadikan sebagai pedoman dan petunjuk dalam menjalani keseharian hidup manusia. Baik kehidupan dalam berkeluarga, bermasyarakat, maupun berbangsa. Karena Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila bersifat umum sehingga dapat mencakup segala aspek kehidupan.