NAMA : Zahra Salsabila
NPM : 2217011049
KELAS : Kimia C
Jurnal ini mengkaji hubungan penting antara demokrasi dan sila keempat Pancasila dalam konteks pemilihan umum daerah di Indonesia. Penulis Galih Puji Mulyono dan Rizal Fatoni menyoroti bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia masih belum optimal. Mereka berargumen bahwa pemilihan umum daerah seharusnya mencerminkan nilai-nilai sila keempat Pancasila yaitu "kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan," namun dalam praktiknya masih banyak terjadi penyimpangan. Berbagai konflik dalam pilkada, pengaruh kuat partai politik yang tidak demokratis secara internal, dan syarat pencalonan independen yang terlalu berat menjadi bukti bahwa demokrasi Indonesia belum sepenuhnya selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
Menurut saya, hal menarik dari jurnal ini adalah kritik terhadap partai politik yang sering kali tidak demokratis dalam proses internal mereka, terutama dalam penunjukan calon kepala daerah yang sering dilakukan berdasarkan keputusan sepihak ketua umum partai. Hal ini berpotensi menciptakan "hutang budi" yang dapat mempengaruhi kebijakan kepala daerah terpilih untuk lebih mengutamakan kepentingan partai daripada kepentingan rakyat. Penulis jurnal ini juga membandingkan Indonesia dengan negara-negara lain seperti Kroasia, Italia, Jerman, Spanyol, dan Prancis yang memiliki mekanisme untuk membubarkan partai politik yang tidak demokratis, sementara di Indonesia belum ada sanksi tegas untuk hal tersebut. Jurnal ini menyimpulkan bahwa pemilihan kepala daerah di Indonesia belum mencerminkan sifat Pancasila sila keempat dan masih memerlukan penegakan peraturan yang lebih pasti untuk menghindari kekacauan dan disintegrasi bangsa.
NPM : 2217011049
KELAS : Kimia C
Jurnal ini mengkaji hubungan penting antara demokrasi dan sila keempat Pancasila dalam konteks pemilihan umum daerah di Indonesia. Penulis Galih Puji Mulyono dan Rizal Fatoni menyoroti bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia masih belum optimal. Mereka berargumen bahwa pemilihan umum daerah seharusnya mencerminkan nilai-nilai sila keempat Pancasila yaitu "kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan," namun dalam praktiknya masih banyak terjadi penyimpangan. Berbagai konflik dalam pilkada, pengaruh kuat partai politik yang tidak demokratis secara internal, dan syarat pencalonan independen yang terlalu berat menjadi bukti bahwa demokrasi Indonesia belum sepenuhnya selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
Menurut saya, hal menarik dari jurnal ini adalah kritik terhadap partai politik yang sering kali tidak demokratis dalam proses internal mereka, terutama dalam penunjukan calon kepala daerah yang sering dilakukan berdasarkan keputusan sepihak ketua umum partai. Hal ini berpotensi menciptakan "hutang budi" yang dapat mempengaruhi kebijakan kepala daerah terpilih untuk lebih mengutamakan kepentingan partai daripada kepentingan rakyat. Penulis jurnal ini juga membandingkan Indonesia dengan negara-negara lain seperti Kroasia, Italia, Jerman, Spanyol, dan Prancis yang memiliki mekanisme untuk membubarkan partai politik yang tidak demokratis, sementara di Indonesia belum ada sanksi tegas untuk hal tersebut. Jurnal ini menyimpulkan bahwa pemilihan kepala daerah di Indonesia belum mencerminkan sifat Pancasila sila keempat dan masih memerlukan penegakan peraturan yang lebih pasti untuk menghindari kekacauan dan disintegrasi bangsa.