Posts made by Rani Prita Andini Rani Prita Andini

1.Bimbingan dan konseling adalah dua pengertian yang berhubungan dengan makna pemberian bantuan. Bimbingan dapat diberikan kepada mahasiswa atau kelompok mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam pendidikan, memilih jurusan, maupun kesulitan pribadi serta penyesuaian diri dengan masyarakat dan lingkungannya.

2.Bimbingan konseling berasal dari dua kata, yaitu bimbingan dan konseling. Menurut Rochman Natawidjaja, bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu kepada orang ahli kepada seseorang atau beberapa individu, baik anak-anak, remaja maupun dewasa, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Sementara itu, Prayitno dan Erman Anti mengartikan konseling sebagai proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

Dari penjelasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan pengertian bimbingan konseling adalah proses pemberian bantuan kepada individu atau kelompok (klien) oleh seorang ahli (ahli) melalui wawancara konseling yang bertujuan untuk membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi klien ataupun membantunya mengembangkan diri sendiri.

3.Adapun fungsi bimbingan dan konseling di sekolah adalah sebagai berikut.

1. Fungsi pemahaman
Bimbingan konseling sebagai fungsi pemahaman, artinya melalui kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh siswa membuatnya lebih memahami diri sendiri, baik kelebihan, kekurangan, maupun potensi yang dimilikinya, serta lingkungan di sekitarnya yang meliputi pendidikan, pekerjaan, dan norma agama.

Melalui fungsi pemahaman ini, diharapkan siswa mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal dan memudahkannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.

2. Fungsi pencegahan
Bimbingan konseling juga memiliki fungsi pencegahan, yaitu mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan melakukan berbagai upaya pencegahan agar tidak dialami oleh siswa karena dapat menghambat, mengganggu, ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.

3. Fungsi pengembangan
Fungsi pengembangan adalah upaya guru BK (konselor) dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga dapat memfasilitasi perkembangan siswa.

4. Fungsi pengentasan
Fungsi yang satu ini berkaitan erat dengan pemberian bantuan kepada siswa yang sudah mengalami masalah, baik dalam aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir. Untuk menjalankan fungsi ini, guru BK (konselor) dapat menggunakan teknik bimbingan konseling berupa konseling perorangan, konseling kelompok, atau remedial teaching

5. Fungsi penyaluran
Fungsi penyaluran adalah fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu siswa dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, serta karir dan jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian, dan kepribadian siswa. Dalam melaksanakan fungsi ini, guru BK perlu bekerja sama dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.

6. Fungsi adaptasi
Fungsi bimbingan dan konseling tidak hanya dilakukan untuk siswa saja, tapi juga guru, kepala sekolah, dan para pelaksana pendidikan lainnya. Salah satu fungsi bimbingan konseling untuk para pelaksana pendidikan adalah fungsi adaptasi.

Fungsi ini membantu para pelaksana pendidikan untuk mengadaptasi program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan keperluan individu. Fungsi ini juga membantu guru dalam memperlakukan siswa dengan tepat.

7. Fungsi penyesuaian
Fungsi penyesuaian adalah fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu siswa agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah, atau norma agama.

4.Prinsip Bimbingan dan Konseling adalah pedoman atau alat dalam menjalankan proses program layanan bk agar berjalan sesuai peraturan dan berdampak positif kepada individu.Prinsip ini akan memberikan dampak positif dan fleksibel dalam layanannya,dimana program yang diberikan akan sesuai dengan persolana individu.

5.Ruang lingkup bimbingan konseling pun memiliki fungsi khusus. Pertama adalah fungsi pemahaman, yaitu fungsi yang dimaksudkan untuk membantu klien dalam memahami dirinya sendiri. Kedua adalah fungsi pencegahan, fungsi ini dimaksudkan untuk memberikan pencegahan pada kondisi klien agar tidak memperburuk kondisinya.

BK kls C 2023 -> FORUM DISKUSI -> topik baru -> Re: topik baru

by Rani Prita Andini Rani Prita Andini -
1. Dalam konseling PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
- Pendekatan Perkembangan Piaget
Pendekatan ini berfokus pada teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget. Dalam konteks PAUD, konselor dapat menggunakan pendekatan ini untuk memahami tahap perkembangan kognitif anak-anak dan merancang aktivitas yang sesuai dengan tingkat perkembangan mereka.

- Pendekatan Perkembangan Eriksonian**: Teori perkembangan psikososial Erik Erikson dapat digunakan untuk memahami konflik perkembangan yang muncul pada berbagai tahap usia. Konselor dapat membantu anak-anak mengatasi konflik ini dan mengembangkan identitas dan kompetensi positif.

- Pendekatan Perkembangan Bahasa**: Dalam PAUD, pengembangan bahasa adalah aspek penting. Konselor dapat bekerja dengan anak-anak untuk memperkaya kosakata, meningkatkan keterampilan berbicara, dan memfasilitasi komunikasi yang efektif.

2.Teknik-teknik dalam pelaksanaan berbagai pendekatan .
- Teknik Penghitungan Beban Kerja: Teknik ini digunakan dalam analisis beban kerja untuk membandingkan bobot/beban kerja dengan norma waktu dan volume kerja. Dalam teknik ini, target beban kerja ditentukan berdasarkan rencana kerja atau sasaran yang harus dicapai oleh setiap jabatan. Volume kerja dapat diperoleh dari data pada setiap unit kerja, sedangkan norma waktu mungkin belum banyak diperoleh sehingga tidak dapat dijadikan faktor tetap.
- Teknik Pembelajaran Berdiferensiasi: Teknik ini digunakan dalam pembelajaran untuk mengakomodasi perbedaan kemampuan peserta didik. Guru menggunakan diferensiasi konten dan berbagai pendekatan pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa. Dalam teknik ini, tujuan pembelajaran tetap sama meskipun bahan ajar, penilaian, dan metode penyampaiannya dapat berbeda.
- Teknik Pendekatan STEM dalam Pembelajaran: Teknik ini digunakan dalam pembelajaran untuk mengintegrasikan konsep, prinsip, dan teknik dari sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM). Pendekatan ini memberikan peluang bagi peserta didik untuk mempelajari konsep-konsep tersebut melalui pengalaman nyata dan aplikasi praktis.
- Teknik Pendekatan Harga Pasar (Market Approach) dalam Penilaian Properti: Teknik ini digunakan dalam penilaian properti untuk menentukan nilai wajar berdasarkan harga pasar properti serupa yang telah terjual atau disewakan di pasar. Penilai atau tim penilai memilih pendekatan ini berdasarkan objek penilaian yang akan dinilai dan karakteristiknya.
- Teknik Pendekatan Service Oriented Architecture (SOA) dalam Pelaksanaan: Teknik ini digunakan dalam pelaksanaan sistem informasi untuk menghubungkan berbagai aplikasi dan proses bisnis dalam lingkungan yang terpadu. Pendekatan ini memanfaatkan arsitektur berorientasi layanan (SOA) untuk membangun sistem informasi yang fleksibel dan mudah diintegrasikan.
- Teknik Perencanaan Strategis Sistem Informasi: Teknik ini digunakan dalam perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) untuk menyelaraskan strategi SI/TI dengan strategi bisnis. Teknik ini melibatkan identifikasi portofolio aplikasi SI berbasis komputer, analisis pengaruh SI/TI terhadap kinerja bisnis, dan pengembangan kerangka kerja strategis.
- Teknik Strategi Komunikasi: Teknik ini digunakan dalam perencanaan dan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan komunikasi. Teknik ini mencakup berbagai pendekatan dan taktik komunikasi yang dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu. Beberapa teknik yang dapat digunakan termasuk teknik informatif, persuasif, partisipatif, dan interaktif.
- Teknik Gestalt dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling: Teknik ini digunakan dalam bimbingan konseling untuk membantu konseli/siswa memahami dan menghadapi masalah atau tantangan dalam kehidupan mereka. Beberapa teknik yang digunakan dalam pendekatan Gestalt meliputi permainan dialog, latihan tanggung jawab, dan bermain proyeksi.
- Teknik Forcasting dalam Perencanaan SDM: Teknik ini digunakan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM) untuk memprediksi kebutuhan dan perubahan dalam tenaga kerja. Beberapa teknik forcasting yang dapat digunakan termasuk analisis tren, analisis regresi, dan survei kebutuhan tenaga kerja.

3.
1. Dalam bimbingan terdapat tiga pendekatan perkembangan (Ihsan, 2003 : 27 - 28). Pertama, pendekatan krisis. Atau pendekatan kuratif, yaitu suatu pendekatan bimbingan yang diarahkan pada individu yang mengalai krisis atau masalah. Pendekatan ini cenderung pasif, karena anaklah yang menuju si pembimbing. Kedua, pendekatan remedial. Pendekatan ini merupakan yang diarahkan kepada individu yang mengalami kelemahan atau halangan. Tujuan pendekatan ini adalah membantu memperbaiki kelemahan yang dialami individu. Dalam pendekatan ini, pembimbing memfokuskan tujuannya pada kelemahan-kelemahan individu selanjutnya berupaya memperbaiki. Ketiga, pendekatan preventif. Pendekatan yang diarahkan kepada antisipasi masalah-masalah umum individu dan mencegah jangan sampai masalah tersebut terjadi. Pembimbing memberikan beberapa upaya berupa informasi dan keterampilan untuk mencegah munculnya masalah. Pendekatan ini banyak menggunakan teknik dan sedikit konsep.

2. Banyak teknik yang digunakan dalam pendekatan ini seperti mengajar, bertukar informasi, berdiskusi, bermain peran, melatih, tutorial dan konseling. Dilihat dari sisi orientasi, pedekatan perkembangan menekankan pada pengembangan potensi dan kekuatan yang ada pada individu secara optimal. Dalam pendekatan ini, layanan bimbingan diberikan kepada semua individu, bukan hanya pada individu yang mengalami masalah. Bimbingan dilaksanakan secara individual, kelompok, bahkan klasikal melalui pemberian informasi, diskusi, proses kelompok, penyaluran bakat dan minat.

3. Prinsip-prinsip pendekatan perkembangan
Murro dan Kottman (1995) memaparkan tentang prinsip-prinsip dalam pendekatan bimbingan perkembangan untuk anak usia dini sebagai berikut.
- Bimbingan dan Konseling Dibutuhkan oleh Semua Anak
Prinsip ini menekankan tentang pentingnya pelayanan bimbingan bagi semua anak. Anak-anak perlu mengembangkan pemahaman diri yang baik dan utuh, mereka juga perlu memiliki tanggung jawab dalam mengendalikan diri, memiliki kematangan dalam memahami lingkungan di sekitarnya dan yang lebih penting adalah membantu mereka tepat dalam membuat keputusan dan mengatasi permasalahan.
Dalam prinsip ini guru / pendamping harus memfasilitasi anak dalam mengembangkan potensi, minat dan bakat serta membantu mengatasi masalah yang dihadapi anak.

- Bimbingan dan Konseling Perkembangan Berfokus dalam Mengembangkan Kegiatan Belajar Anak
Proses bimbingan tidak terlepas dari proses pembelajaran secara keseluruhan, dengan kata lain bimbingan dan pembelajaran merupakan suatu proses belajar efektif bagi anak.
Kegiatan pengembangan bimbingan anak usia dini dapat menggunakan media untuk menciptakan suasana kegiatan belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini.

- Guru / Pendamping merupakan Fungsionaris Bersama dalam Program Bimbingan Perkembangan
Guru memiliki peran strategis dalam membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi anak dan menciptakan iklim yang sehat dalam menunjang proses belajar dan pekembangan yang terjadi.

- Kurikulum yang Terencana dan Teroganisir merupakan Komponen Penting dalam Bimbingan Perkembangan
Dalam pengembangan program bimbingan harus direncanakan dengan baik dan terorganisasi. Kurikulum yang dikembangkan mencakup seluruh aspek perkembangan anak dengan tujuan membantu anak dalam mengembangkan kemampuan untuk menghargai diri, motif berprestasi, membuat keputusan yang tepat, merencanakan dan mencapai tujuan keterampilan memecahkan masalah, menjalin hubungan interpersonal, keterampilan berkomunikasi dan mengembangkan perilaku tanggungjawab, khususnya pada diri sendiri.

- Bimbingan Perkembangan Memperhatikan Aspek Perkembangan Penerimaan Diri, Pemahaman Diri, dan Pengayaan Diri Anak
Bimbingan perkembangan turut membantu anak dalam memahami diri anak secara utuh dan menerima kelemahan dan kelebihan diri. Kegiatan pengembangan upaya ini dapat dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada anak untuk menyampaikan ide, gagasan dan pendapatnya dengan cara alami dan tanpa tekanan. Kebiasaan guru / pendamping mendominasi kegiatan atau sikap otoriter orang tua di rumah dapat menyebabkan anak tampak kaku, kurang percaya diri, tidak mampu mengembangkan kemampuan kreativitasnya. Sosialisasi dapat dilakukan dengan cara mengobrol dengan suasana yang santai dan rileks.

- Bimbingan dan Konseling Perkembangan Membantu Mendorong Proses Tumbuh Kembang Anak
Tujuan kegiatan ini adalah (a) mampu menempatkan nilai pada diri anak sebagaimana dirinya sendiri; (b) percaya pada dirinya sendiri; (c) percaya akan kemampuan dirinya sendiri dan membangun penghargaan pada dirinya; (d) mampu bekerja dan berusaha dengan sungguh-sungguh; (e) mampu memanfaatkan kelompok untuk mempermudah dan meningkatkan perkembangan anak; (f) memadukan kelompok sehingga anak merasa memiliki dalam kelompok; (g) membantu mengembangkan keterampilan secara berurutan dan secara psikologis yang memungkinkan anak untuk sukses; (h) mengakui dan memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki anak; (i) memanfaatkan minat anak sebagai energi dalam pengajaran.

- Bimbingan Perkembangan Mengakui Perkembangan yang Terarah daripada Akhir Perkembangan yang Definitif
Kekeliruan yang dialami guru adalah menyampaikan materi cenderung mengikuti pola-pola (a) menyampaikan materi pembelajaran yang masih kaku dari tema-tema yang ditawarkan oleh kurikulum sehingga tampak tanpa pengembangan kreativitas guru; (b) banyak materi yang disampaikan terlalu abstrak, misalnya pada saat menjelaskan angka hanya simbol saja tanpa dibarengi contoh konkret.

- Bimbingan Perkembangan sebagai Kegiatan yang Berorientasi pada Tim, Seyogianya Dilaksanakann oleh Tenaga Ahli (Konselor) yang Profesional
Kesuksesan kegiatan bimbingan dan konseling sangat didukung oleh seluruh komponen lembaga. Oleh karena itu, kerjasama dan dukungan berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk menyesuaikan kegiatan dan pengembangan program bimbingan.

- Bimbingan Perkembangan Peduli dengan Identifikasi Awal akan Kebutuhan-kebutuhan Khusus Anak
Dalam pendekatan ini konselor dengan guru bekerja sama untuk melakukan asesmen terhadap kebutuhan anak. Bimbingan yan dilaksanakan perlu dirancang utnuk memenuhi berbagai kebutuhan yan dimiliki dan diharapkan anak. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan cara misalnya dengan menggunakan teknik observasi atau catatan anekdot.

- Bimbingan Perkembangan Peduli dengan Penerapan Aspek-aspek Psikologi
Pendekatan ini menekankan tentang upaya pentingnya guru dalam memperhatikan aspek-aspek psikologis anak, seperti kemampuan intelektual, sikap, minat dan kepribadian. Dalam hal ini, bimbingan perkembangan tidak hanya memperhatikan bagaimana anak belajar, tetapi juga turut mengarahkan pada upaya membantu anak menggunakan berbagai kemampuan yang mereka miliki.
Lwin seorang pakar asal Singapura menegaskan bahwa guru / pendamping mengajarkan kepada anak untuk benar-benar memperhatikan apa yang dia lihat di sekitarnya dan untuk menciptakan secara konstruktif gambaran dalam pikirannya menggunakan imajinasinya maka guru / pendamping pada akhirnya akan menemukan bahwa anak akan semakin kreatif. Hal ini karena visualisasi kreatif dan imajinasi merupakan dua aspek utama pemikiran kreatif.

4.Unsur-unsur lingkungan perkembangan yaitu :
- Unsur peluang.
- Unsur pendukung.
- Unsur penghargaan.