Kiriman dibuat oleh leiera wulan sabrina

Komunikasi non-verbal, termasuk kinesik dan gesture, adalah cara manusia menyampaikan pesan, emosi, dan informasi tanpa menggunakan kata-kata. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang kedua konsep ini:

Kinesik:

Kinesik adalah studi tentang bahasa tubuh atau gerakan tubuh sebagai bentuk komunikasi non-verbal. Ini mencakup penggunaan postur tubuh, gerakan, dan ekspresi wajah untuk menyampaikan pesan.
Postur tubuh: Cara seseorang duduk, berdiri, atau mengatur postur tubuhnya dapat mengungkapkan tingkat kenyamanan, kepercayaan diri, atau ketidaknyamanan.
Gerakan tubuh: Gerakan tangan, kepala, atau bagian tubuh lainnya dapat digunakan untuk menunjukkan ketertarikan, kesepakatan, atau penolakan.
Ekspresi wajah: Ekspresi wajah dapat mengungkapkan emosi seperti senang, sedih, marah, terkejut, atau ketidaksetujuan.
Kinesik dapat bervariasi secara budaya, dan penting untuk memahami konteks budaya ketika menginterpretasi gerakan dan ekspresi.
Gesture:

Gesture adalah bentuk komunikasi non-verbal yang melibatkan gerakan tangan, lengan, atau jari-jari untuk menyampaikan pesan atau informasi tambahan selain kata-kata.
Gesture dapat digunakan untuk mengklarifikasi, menekankan, atau memperkaya pesan verbal. Misalnya, mengacungkan jari telunjuk untuk menunjuk sesuatu, menggelengkan kepala untuk menunjukkan penolakan, atau mengangguk untuk menunjukkan persetujuan.
Gesture juga dapat berbeda berdasarkan budaya. Beberapa isyarat tangan dapat memiliki makna yang berbeda dalam budaya yang berbeda, oleh itu, penting untuk memahami norma budaya ketika menggunakan gesture atau menginterpretasinya.
Kinesik dan gesture sangat penting dalam komunikasi sehari-hari. Mereka membantu dalam mengungkapkan emosi, niat, atau pesan tambahan yang mungkin sulit disampaikan hanya dengan kata-kata. Penting untuk memahami dan menghormati perbedaan budaya dalam penggunaan kinesik dan gesture, terutama dalam situasi komunikasi lintas budaya.
Menyampaikan dan menerima pesan secara tertulis dengan sistematis memerlukan beberapa prinsip dan teknik tertentu. Berikut adalah cara yang dapat membantu Anda dalam menyampaikan pesan secara tertulis dengan sistematis dan efektif:

Menyampaikan Pesan Secara Tertulis:
Tentukan Tujuan: Sebelum Anda mulai menulis, tentukan tujuan pesan Anda. Apakah Anda ingin memberikan informasi, meyakinkan, menginstruksikan, atau menghibur? Menyadari tujuan komunikasi Anda akan membantu Anda merencanakan pesan dengan lebih baik.

Pilih Format yang Sesuai: Pilih format tulisan yang sesuai dengan pesan Anda. Apakah itu surat, laporan, email, atau artikel? Format yang Anda pilih harus sesuai dengan konteks dan audiens yang Anda tuju.

Struktur yang Jelas: Buat struktur yang jelas untuk pesan Anda. Gunakan pengantar untuk memperkenalkan topik, badan tulisan untuk mengembangkan pesan, dan penutup untuk merangkum atau menarik kesimpulan. Gunakan paragraf untuk memisahkan ide-ide utama.

Ketepatan dan Kepastian: Gunakan bahasa yang jelas dan tepat. Hindari penggunaan kata-kata atau frasa ambigu. Pastikan bahwa pesan Anda mengkomunikasikan apa yang sebenarnya ingin Anda sampaikan.

Gunakan Gaya Bahasa yang Sesuai: Sesuaikan gaya bahasa Anda dengan audiens yang Anda tuju. Apakah Anda berbicara kepada teman sebaya, atasan, atau pelanggan? Penyesuaian gaya bahasa akan memengaruhi bagaimana pesan Anda diterima.

Pemformatan yang Tepat: Gunakan pemformatan yang tepat, termasuk penggunaan judul, poin-poin, dan garis baru. Ini membuat pesan Anda lebih mudah dibaca dan dipahami.

Revise dan Edit: Setelah menulis, selalu luangkan waktu untuk merevisi dan mengedit pesan Anda. Periksa kesalahan tata bahasa, ejaan, atau kesalahan lainnya. Pastikan pesan Anda terdengar profesional.

Menerima Pesan Secara Tertulis:
Baca dengan Penuh Perhatian: Ketika menerima pesan tertulis, baca dengan penuh perhatian. Hindari membaca terburu-buru dan pastikan Anda memahami isi pesan.

Identifikasi Pesan Utama: Identifikasi pesan utama atau informasi kunci dalam pesan tersebut. Ini membantu Anda memahami tujuan pesan tersebut.

Tanya untuk Klarifikasi: Jika ada yang tidak Anda pahami atau butuh klarifikasi tambahan, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan kepada pengirim pesan. Klarifikasi dapat membantu menghindari ketidakpahaman.

Mengambil Catatan: Jika pesan tersebut berisi informasi yang penting atau instruksi, pertimbangkan untuk mengambil catatan. Ini membantu Anda mengingat dan merujuk kembali informasi tersebut.

Baca dengan Konteks: Selalu pertimbangkan konteks pesan ketika membacanya. Apakah ada faktor-faktor luar yang memengaruhi cara Anda memahami pesan? Misalnya, apa yang sudah Anda ketahui tentang topik tersebut?

Umpan Balik yang Konstruktif: Jika Anda memberikan umpan balik tertulis kepada pengirim pesan, pastikan bahwa umpan balik tersebut bersifat konstruktif dan jelas. Berikan saran atau tanggapan yang relevan.

Balas dengan Tertib: Jika Anda merespons pesan tertulis, pastikan bahwa respon Anda juga tertulis dengan baik dan sistematis. Struktur pesan Anda dengan jelas dan pastikan Anda merespons pada inti pesan yang Anda terima.

Menyampaikan dan menerima pesan secara tertulis dengan sistematis memerlukan kesabaran, latihan, dan perhatian terhadap detail. Dengan mengikuti prinsip-prinsip di atas, Anda dapat meningkatkan kemampuan Anda dalam komunikasi tertulis yang efektif.
NAMA LEIERA WULAN S
NPM 2213054040
menyampaikan dan mendengarkan pesan secara lisan dengan lancar adalah keterampilan yang sangat penting dalam komunikasi. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda meningkatkan kemampuan dalam menyampaikan dan mendengarkan pesan secara lisan dengan lancar:

Menyampaikan Pesan dengan Lancar:
Persiapan: Sebelum berbicara, persiapkan diri Anda dengan baik. Ketahui tujuan komunikasi Anda dan pesan yang ingin Anda sampaikan. Rencanakan kata-kata dan struktur pesan Anda.

Jelas dan Tegas: Berbicaralah dengan jelas dan tegas. Hindari penggunaan kata-kata ambigu atau frasa yang membingungkan. Pastikan bahwa pesan Anda mudah dimengerti oleh pendengar.

Berbicara dengan Tempo yang Tepat: Hindari berbicara terlalu cepat atau terlalu lambat. Cobalah untuk menjaga tempo bicara yang nyaman agar pendengar dapat mengikuti dengan baik.

Artikulasi: Pastikan bahwa Anda mengucapkan kata-kata dengan jelas dan benar. Latih artikulasi Anda jika perlu. Jangan terlalu malas dalam melafalkan kata-kata.

Intonasi yang Variatif: Gunakan intonasi yang bervariasi dalam berbicara. Ini membantu dalam mengungkapkan emosi dan pentingnya pesan Anda. Hindari berbicara monoton atau tanpa ekspresi.

Gunakan Tubuh Anda: Postur tubuh dan bahasa tubuh yang positif dapat meningkatkan pesan Anda. Jika Anda berbicara dengan tangan atau ekspresi wajah yang mendukung, itu dapat membuat pesan lebih menarik.

Praktik dan Umpan Balik: Berbicara di depan cermin atau merekam diri sendiri dapat membantu Anda mendapatkan umpan balik tentang cara berbicara Anda. Anda juga bisa meminta teman atau kolega untuk memberikan masukan yang konstruktif.

Hentikan dan Dengarkan: Berbicara bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga tentang mendengarkan. Beri kesempatan kepada pendengar untuk merespons atau mengajukan pertanyaan. Jika ada pertanyaan atau umpan balik, berhentilah sejenak untuk mendengarkannya dan merespons dengan bijaksana.

Mendengarkan Pesan dengan Lancar:
Fokus dan Perhatian Penuh: Ketika mendengarkan, berikan fokus dan perhatian penuh kepada pembicara. Jangan terganggu oleh gangguan eksternal atau pemikiran yang mengembara.

Jangan Berbicara Terlalu Banyak: Hindari berbicara terlalu banyak saat Anda seharusnya mendengarkan. Biarkan pembicara menyelesaikan pesan mereka sebelum Anda merespons.

Bertanya untuk Klarifikasi: Jika ada yang tidak Anda pahami, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi. Ini menunjukkan bahwa Anda peduli dengan pesan yang disampaikan.

Gunakan Bahasa Tubuh yang Mendukung: Bahasa tubuh Anda juga dapat menunjukkan bahwa Anda mendengarkan. Misalnya, mengangguk atau mengangkat alis sebagai tanda pemahaman atau kejutan.

Hindari Menginterupsi: Jangan menginterupsi pembicara selain jika Anda perlu mengajukan pertanyaan yang relevan. Biarkan pembicara menyelesaikan pemikirannya sebelum Anda merespons.

Bersikap Terbuka dan Toleran: Dengarkan dengan pikiran terbuka, bahkan jika Anda tidak setuju dengan pesan yang disampaikan. Bersikaplah toleran terhadap beragam pandangan.
Umpan Balik yang Konstruktif: Setelah mendengarkan, berikan umpan balik yang konstruktif jika diperlukan. Ini dapat memperkaya diskusi dan membantu dalam pemahaman bersama.
Keterampilan berbicara dan mendengarkan yang baik dapat terus ditingkatkan melalui latihan dan kesadaran. Penting untuk selalu berusaha menjadi komunikator yang lebih baik agar Anda dapat berkomunikasi dengan lancar dan efektif dalam berbagai situasi.
NAMA LEIERA WULAN SABRINA '
NPM 2213054040

Terdapat beberapa model proses komunikasi yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana komunikasi berlangsung antara pengirim (sender) dan penerima (receiver). Berikut adalah beberapa model yang umum digunakan:

Model Linear (Model Shannon-Weaver):
Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses linear yang terdiri dari pengirim, pesan, saluran, noise, dan penerima. Pesan dikirimkan oleh pengirim melalui saluran kepada penerima. Noise atau gangguan dapat terjadi selama transmisi, dan penerima berusaha untuk menginterpretasi pesan. Model ini kurang mempertimbangkan respons atau feedback dari penerima.

Model Interaksi (Model Osgood-Schramm):
Model ini mengakui peran penting penerima dalam proses komunikasi. Ini mencakup elemen respons atau feedback yang aktif dari penerima. Komunikasi dilihat sebagai interaksi dua arah di mana pengirim dan penerima saling memengaruhi. Model ini lebih realistis dalam menggambarkan kompleksitas komunikasi interpersonal.

Model Transaksional (Model Dance):
Model transaksional menganggap komunikasi sebagai pertukaran pesan antara pengirim dan penerima yang terjadi secara bersamaan. Ini menekankan pada kesalahan pengertian yang mungkin terjadi selama komunikasi, dan pesan dikirim dan diterima secara simultan. Model ini memahami bahwa komunikasi adalah proses yang dinamis yang melibatkan komunikator yang saling beradaptasi satu sama lain.

Model Helical (Model Berlo):
Model ini menunjukkan bahwa komunikasi adalah proses yang berkembang seiring waktu dan pengulangan. Ini menggambarkan bagaimana komunikasi yang efektif memungkinkan penerima untuk memahami pesan lebih baik melalui pengalaman berulang.

Model Komunikasi Organisasi (Model Shannon dan Weaver yang Dimodifikasi):
Model ini menggambarkan komunikasi dalam konteks organisasi atau perusahaan. Ini mencakup elemen-elemen seperti komunikasi formal dan informal, hirarki, dan bagaimana pesan disampaikan melalui struktur organisasi.

Model Komunikasi Berbasis Teknologi (Model New Media):
Model ini fokus pada peran teknologi dalam komunikasi, terutama dalam era digital. Ini menggambarkan bagaimana internet, media sosial, dan teknologi lainnya telah mengubah cara komunikasi terjadi dan berinteraksi.

Model Penerima-Centris (Model Penerima Pertama):
Model ini menekankan pentingnya penerima dalam memahami pesan. Penerima dianggap sebagai pihak yang lebih aktif dalam proses komunikasi, yang mencari informasi dan menginterpretasikannya sesuai dengan pemahaman mereka.

Penting untuk diingat bahwa setiap model memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan pilihan model tergantung pada konteks komunikasi yang spesifik. Dalam realitasnya, komunikasi seringkali kompleks dan melibatkan berbagai faktor yang memengaruhi bagaimana pesan disampaikan dan dipahami.
NAMA LEIERA WULAN SABRINA
NPM 2213054040

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi dari satu pihak kepada pihak lain. Ini adalah aspek penting dalam interaksi manusia dan juga ditemukan dalam berbagai bentuk dalam dunia hewan. Komunikasi manusia melibatkan penggunaan bahasa, verbal maupun non-verbal, untuk mentransmisikan pesan antara individu atau kelompok. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang komunikasi, fungsi-fungsi, dan unsur-unsurnya:

Unsur-Unsur Komunikasi:
Pesan (Message): Pesan adalah informasi atau gagasan yang ingin disampaikan. Ini dapat berupa kata-kata, gambar, simbol, atau berbagai bentuk lain dari representasi ide.

Pengirim (Sender): Pengirim adalah individu atau entitas yang menginisiasi komunikasi dengan menyampaikan pesan. Mereka memulai proses komunikasi.

Penerima (Receiver): Penerima adalah individu atau entitas yang menerima pesan yang disampaikan oleh pengirim. Mereka menginterpretasikan pesan dan meresponsnya.

Media/Kanal (Medium/Channel): Media atau saluran adalah sarana fisik atau teknologi yang digunakan untuk mentransmisikan pesan. Ini bisa berupa lisan, tulisan, pesan teks, email, wawancara, video, dll.

Konteks (Context): Konteks adalah situasi atau latar belakang di mana komunikasi terjadi. Ini mencakup faktor-faktor seperti waktu, tempat, budaya, nilai, norma, dan sejarah yang dapat memengaruhi interpretasi pesan.

Feedback: Umpan balik adalah tanggapan dari penerima kepada pengirim, memberikan informasi tentang sejauh mana pesan telah dipahami atau diterima dengan benar.

Gangguan (Noise): Gangguan adalah faktor-faktor yang dapat mengganggu transmisi atau interpretasi pesan, seperti kebisingan fisik, gangguan komunikasi, atau perbedaan bahasa.

Fungsi-Fungsi Komunikasi:
Informasi: Komunikasi adalah cara utama untuk bertukar informasi dan pengetahuan antara individu atau kelompok. Ini membantu dalam mengedukasi, memberikan informasi, dan memfasilitasi pengambilan keputusan.

Ekspresi: Komunikasi memungkinkan individu untuk mengekspresikan perasaan, pemikiran, dan emosi mereka. Ini membantu dalam membangun hubungan interpersonal dan memahami satu sama lain.

Pengaruh: Komunikasi dapat digunakan untuk memengaruhi pandangan, perilaku, dan sikap orang lain. Ini termasuk persuasi, negosiasi, dan pembuatan kebijakan.

Regulasi: Komunikasi membantu dalam mengatur perilaku dan interaksi sosial. Ini mencakup pemberian instruksi, perintah, dan aturan.

Hiburan: Komunikasi juga dapat berfungsi sebagai bentuk hiburan, seperti ketika orang berbagi cerita, lelucon, atau kisah-kisah menarik.

Memelihara Hubungan Sosial: Komunikasi membantu memelihara hubungan sosial dan membangun ikatan antara individu. Ini melibatkan interaksi interpersonal yang positif.

Komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari manusia dan merupakan alat utama untuk berinteraksi, berbagi ide, dan memahami satu sama lain. Memahami unsur-unsur dan fungsi-fungsi komunikasi adalah kunci untuk menjadi seorang komunikator yang efektif.