1. Pendekatan-pendekatan perkembangan dalam bimbingan konseling di PAUD.
Myrick (2011:14) pendekatan perkembangan merupakan suatu upaya untuk mengenali keahlian tertentu dan pengalaman murid yang diperlukan untuk dimiliki sebagai bagian dari mereka yang bersekolah dan memperoleh kesuksesan.
Pendekatan tersebut antara lain psikoanalisis, konseling berpusat pribadi, konseling behavior, konseling rasional-emotif behavior, konseling realitas, dan konseling ringkas berfokus solusi, dan konseling trait & factor.
dafpus.
Aqib, Z. (2020). Bimbingan dan Konseling. Yrama Widya.
Nurhidayah, D. (2019). Penggunaan Teknik permainan Peran Dalam Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Percaya Diri di PAUD IAIN Parepare.
2.Teknik–teknik dalam pelaksanaan berbagai pendekatan
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan. penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
dafpus:
Erita, S. (2016). Beberapa model, pendekatan, strategi, dan metode dalam pembelajaran matematika. Tarbawi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(2), 1-13.
3.Prinsip-prinsip bimbingan perkembangan
1. Pendekatan dalam konseling konseling di PAUD (Pendidikan Usia Anak Dini) dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
•Pendekatan Krisis/Kuratif :
Deskripsi : Pendekatan ini fokus pada penanganan masalah dan krisis yang muncul pada anak-anak PAUD. Tujuannya adalah mengatasi masalah yang ada dan membantu anak mengatasi stres atau kesulitan yang sedang dihadapi.
Contoh Aplikasi : Ketika seorang anak mengalami perasaan cemas yang mendalam atau berperilaku agresif di sekolah, konselor akan memberikan bimbingan dan dukungan langsung untuk mengatasi masalah tersebut. Terapi individu atau kelompok dapat digunakan untuk membantu anak menangani krisis tersebut.
•Pendekatan Remedial :
Deskripsi : Pendekatan ini fokus pada upaya untuk memperbaiki atau mengkoreksi masalah perkembangan yang telah teridentifikasi pada anak-anak. Tujuannya adalah membantu anak mencapai tingkat perkembangan yang diharapkan untuk usia mereka.
Contoh Aplikasi : Jika seorang anak mengalami kesulitan dalam berbicara atau berinteraksi sosial, konselor dapat merancang program terapi bahasa atau keterampilan sosial yang khusus untuk membantu anak mengatasi kelemahan tersebut.
•Pendekatan Pencegahan :
Deskripsi : Pendekatan ini fokus pada pencegahan masalah perkembangan sebelum masalah tersebut muncul. Tujuannya adalah mengidentifikasi potensi masalah perkembangan sejak dini dan mengambil tindakan yang sesuai untuk mencegahnya.
Contoh Aplikasi : Konselor dapat memberikan pelatihan kepada guru dan orang tua tentang tanda-tanda awal masalah perkembangan pada anak-anak PAUD dan bagaimana mengatasi mereka sebelum masalah tersebut menjadi lebih serius. Hal ini dapat mencakup pelatihan dalam observasi anak dan metode pengajaran yang sesuai untuk usia tersebut.
•Pendekatan Perkembangan :
Deskripsi : Pendekatan perkembangan dalam konseling PAUD adalah pendekatan yang fokus pada dukungan dan fasilitasi perkembangan alami anak-anak. Ini mencakup memberikan kesempatan untuk bermain, belajar, dan eksplorasi yang mendukung perkembangan fisik, emosional, sosial, dan kognitif anak.
Contoh Aplikasi : Konselor PAUD dapat merancang aktivitas bermain yang didasarkan pada tahap perkembangan anak-anak. Ini dapat mencakup permainan yang meningkatkan keterampilan sosial, kreativitas, atau motorik halus, sesuai dengan tahap perkembangan mereka.
Setiap pendekatan memiliki peran dan tujuan yang berbeda dalam konteks bimbingan konseling di PAUD. Pendekatan yang dipilih akan bergantung pada situasi, masalah yang dihadapi anak, dan tujuan perkembangan yang ingin dicapai. Konselor PAUD sering menggunakan berbagai pendekatan sesuai dengan kebutuhan individu
2. Dalam pendekatan perkembangan, konselor atau pendidik di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) menggunakan berbagai teknik untuk membantu anak-anak mengembangkan potensi mereka secara holistik. Berikut adalah penjelasan tentang beberapa teknik yang digunakan dalam pendekatan perkembangan:
•Mengajar :
Deskripsi : Teknik mengajar melibatkan proses penyampaian informasi dan pengetahuan kepada anak-anak. Hal ini dapat dilakukan melalui ceramah, presentasi visual, atau pengajaran langsung.
Contoh Aplikasi : Seorang pendidik di PAUD dapat mengajar anak-anak tentang konsep-konsep dasar seperti bentuk, warna, angka, atau huruf dengan menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan usia mereka.
•Pemberian Informasi :
Deskripsi : Pemberian informasi melibatkan pemberian penjelasan atau informasi kepada anak-anak tentang suatu topik atau konsep tertentu. Ini bisa dalam bentuk cerita, gambar, atau percakapan.
Contoh Aplikasi : Seorang konselor PAUD dapat memberikan informasi kepada anak tentang cara menjaga kebersihan diri, pentingnya berbagi, atau cara berbicara dengan sopan.
•Bermain Peran :
Deskripsi : Teknik bermain peran yang melibatkan anak-anak dalam situasi peran tertentu yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan sosial, emosional, atau kognitif mereka. Anak-anak berpura-pura menjadi karakter atau mengambil peran dalam situasi tertentu.
Contoh Aplikasi : Anak-anak dapat diminta bermain peran sebagai guru, dokter, atau anggota keluarga dalam permainan peran yang dirancang untuk mengajarkan keterampilan berbicara, berinteraksi sosial, atau memecahkan masalah.
•Melatih :
Deskripsi : Teknik pelatihan melibatkan perluasan dan latihan dalam pengembangan keterampilan tertentu. Anak-anak melakukan aktivitas berulang kali untuk memperbaiki dan memperkuat keterampilan tersebut.
Contoh Aplikasi : Dalam melatih keterampilan motorik halus, anak-anak dapat diberikan latihan yang melibatkan pemotongan, melipat, atau menyebarkan bahan-bahan seperti kertas atau kain.
•Tutorial :
Deskripsi : Tutorial melibatkan pembimbingan individu atau kelompok kecil untuk memberikan panduan dan dukungan ekstra dalam belajar atau mengatasi masalah. Tutorial sering digunakan untuk membantu anak-anak yang menghadapi kesulitan khusus.
Contoh Aplikasi : Seorang pendidik PAUD dapat memberikan tutorial ekstra kepada seorang anak yang mengalami kesulitan dalam membaca atau menulis, memberikan panduan tambahan untuk membantu anak tersebut memahami konsep-konsep tersebut.
•Konseling :
Deskripsi : Konseling melibatkan interaksi antara konselor dan anak untuk membantu anak mengatasi masalah emosional, sosial, atau perkembangan. Ini adalah proses mendengarkan, mendukung, dan memberikan panduan kepada anak.
Contoh Aplikasi : Seorang konselor PAUD dapat bertemu dengan seorang anak yang mengalami perasaan cemas atau masalah perilaku, memberikan dukungan emosional, dan membantu anak mengidentifikasi strategi untuk mengatasi masalah tersebut.
Setiap teknik ini memiliki peran khusus dalam mendukung perkembangan anak-anak di PAUD. Kombinasi teknik-teknik ini dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang bervariasi dan menarik bagi anak-anak, sesuai dengan kebutuhan perkembangan mereka.
3. Prinsip-prinsip bimbingan perkembangan dalam konseling PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) mirip dengan prinsip-prinsip dalam bimbingan perkembangan secara umum, tetapi diadaptasi khusus untuk anak-anak dalam usia dini. Berikut adalah beberapa prinsip penting dalam bimbingan perkembangan konseling PAUD:
•Prinsip Individualitas :
Setiap anak adalah individu yang unik dengan kebutuhan, minat, dan perkembangan yang berbeda-beda. Konselor harus memahami dan menghormati perbedaan ini, serta merancang bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak.
•Prinsip Keterpaduan :
Anak-anak dalam usia dini mengalami perkembangan dalam berbagai aspek, termasuk fisik, emosional, sosial, dan kognitif. Bimbingan perkembangan harus mempertimbangkan keseluruhan perkembangan anak, bukan hanya satu aspek saja.
•Prinsip Penerimaan Tanpa Syarat : Konselor PAUD harus menciptakan lingkungan yang penuh pengertian, hangat, dan penerimaan terhadap anak-anak. Anak-anak harus merasa nyaman untuk berbicara tentang perasaan dan pengalaman mereka tanpa rasa takut dihakimi.
•Prinsip Bermain :
Bermain adalah cara utama anak-anak belajar dan mengembangkan keterampilan mereka. Bimbingan perkembangan dalam konseling PAUD sering menggunakan permainan dan aktivitas bermain sebagai alat untuk membantu anak-anak memahami dan mengatasi masalah perkembangan.
•Prinsip Keterlibatan Aktif :
Anak-anak harus diberikan kesempatan untuk aktif dalam proses konseling. Ini termasuk mengungkapkan pendapat, mengajukan pertanyaan, dan mengidentifikasi solusi atas masalah mereka sendiri.
•Prinsip Kerahasiaan dan Etika :
Prinsip ini berlaku untuk menjaga kerahasiaan segala informasi yang diperoleh anak-anak selama sesi konseling. Konselor harus mengikuti etika profesional yang ketat dalam menjaga privasi anak-anak.
•Prinsip Pemahaman Perkembangan : Konselor harus memahami tahap-tahap perkembangan anak-anak dalam usia dini. Ini membantu mereka menyesuaikan pendekatan konseling sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
•Prinsip Inklusi dan Keanekaragaman : PAUD anak dapat berasal dari berbagai latar belakang budaya, agama, dan keadaan keluarga. Konselor harus menghormati keanekaragaman ini dan memahami cara berkomunikasi dan memberikan dukungan yang sesuai.
•Prinsip Kolaborasi dengan Orang Tua : Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak-anak PAUD. Konselor harus berkolaborasi dengan orang tua untuk mendukung perkembangan anak dan membantu mengatasi masalah perkembangan jika ada.
•Prinsip Penggunaan Media dan Teknologi yang Sesuai :
Dalam era digital, penting untuk mempertimbangkan penggunaan media dan teknologi yang sesuai dengan usia anak-anak. Konselor PAUD harus memberikan panduan kepada anak-anak dan orang tua tentang penggunaan yang sehat dan edukatif.
Prinsip-prinsip ini membantu menciptakan lingkungan konseling PAUD yang mendukung perkembangan anak-anak dalam usia dini dengan cara yang holistik, penuh pengertian, dan fokus pada kebutuhan individu.
dafpus :
Kurniati, E. (2018). Bimbingan dan konseling di sekolah; prinsip dan asas. Ristekdik: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 3(2), 54-60.
4.Unsur-unsur lingkungan perkembangan
Suatu lingkungan perkembangan mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
1. Unsur peluang.
Unsur ini berkaitan dengan topik yang disajikan yang memungkinkan anak didik mempelajari perilaku-perilaku baru. Guru atau pembimbing perlu merencanakan berbagai topik yang sesuai dengan permasalahan, kemampuan dan karakteristik anak didik.
2. Unsur pendukung.
Unsur ini berkaitan dengan proses pengembangan interaksi yang dapat menumbuhkan kemampuan anak untuk mempelajari perilaku baru baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorik. Unsur pendukung ini berkaitan dengan upaya guru dalam pengembangan : (a) relasi/kerjasama yang bisa menyentuh anak dan memungkinkan anak didik mengembangkan kemampuannya, dan (b) keterlibatan seluruh anak didik di dalam proses interaksi.
3. Unsur penghargaan.
Esensi unsur ini terletak pada penilaian dan pemberian balikan yang dapat memperkuat pembentukan perilaku baru. Penilaian dan balikan ini perlu dilakukan sepanjang proses bimbingan berlangsung; diagnosis dilakukan untuk mengidentifikasikan kesulitan yang dihadapi, dan perbaikan serta penguatan
(reinforcement) dilakukan untuk membentuk pola-pola perilaku baru.
dafpus:
Framanta, G. M. (2020). Pengaruh lingkungan keluarga terhadap kepribadian anak. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 2(1), 126-129.
Myrick (2011:14) pendekatan perkembangan merupakan suatu upaya untuk mengenali keahlian tertentu dan pengalaman murid yang diperlukan untuk dimiliki sebagai bagian dari mereka yang bersekolah dan memperoleh kesuksesan.
Pendekatan tersebut antara lain psikoanalisis, konseling berpusat pribadi, konseling behavior, konseling rasional-emotif behavior, konseling realitas, dan konseling ringkas berfokus solusi, dan konseling trait & factor.
dafpus.
Aqib, Z. (2020). Bimbingan dan Konseling. Yrama Widya.
Nurhidayah, D. (2019). Penggunaan Teknik permainan Peran Dalam Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Percaya Diri di PAUD IAIN Parepare.
2.Teknik–teknik dalam pelaksanaan berbagai pendekatan
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan. penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
dafpus:
Erita, S. (2016). Beberapa model, pendekatan, strategi, dan metode dalam pembelajaran matematika. Tarbawi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(2), 1-13.
3.Prinsip-prinsip bimbingan perkembangan
1. Pendekatan dalam konseling konseling di PAUD (Pendidikan Usia Anak Dini) dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
•Pendekatan Krisis/Kuratif :
Deskripsi : Pendekatan ini fokus pada penanganan masalah dan krisis yang muncul pada anak-anak PAUD. Tujuannya adalah mengatasi masalah yang ada dan membantu anak mengatasi stres atau kesulitan yang sedang dihadapi.
Contoh Aplikasi : Ketika seorang anak mengalami perasaan cemas yang mendalam atau berperilaku agresif di sekolah, konselor akan memberikan bimbingan dan dukungan langsung untuk mengatasi masalah tersebut. Terapi individu atau kelompok dapat digunakan untuk membantu anak menangani krisis tersebut.
•Pendekatan Remedial :
Deskripsi : Pendekatan ini fokus pada upaya untuk memperbaiki atau mengkoreksi masalah perkembangan yang telah teridentifikasi pada anak-anak. Tujuannya adalah membantu anak mencapai tingkat perkembangan yang diharapkan untuk usia mereka.
Contoh Aplikasi : Jika seorang anak mengalami kesulitan dalam berbicara atau berinteraksi sosial, konselor dapat merancang program terapi bahasa atau keterampilan sosial yang khusus untuk membantu anak mengatasi kelemahan tersebut.
•Pendekatan Pencegahan :
Deskripsi : Pendekatan ini fokus pada pencegahan masalah perkembangan sebelum masalah tersebut muncul. Tujuannya adalah mengidentifikasi potensi masalah perkembangan sejak dini dan mengambil tindakan yang sesuai untuk mencegahnya.
Contoh Aplikasi : Konselor dapat memberikan pelatihan kepada guru dan orang tua tentang tanda-tanda awal masalah perkembangan pada anak-anak PAUD dan bagaimana mengatasi mereka sebelum masalah tersebut menjadi lebih serius. Hal ini dapat mencakup pelatihan dalam observasi anak dan metode pengajaran yang sesuai untuk usia tersebut.
•Pendekatan Perkembangan :
Deskripsi : Pendekatan perkembangan dalam konseling PAUD adalah pendekatan yang fokus pada dukungan dan fasilitasi perkembangan alami anak-anak. Ini mencakup memberikan kesempatan untuk bermain, belajar, dan eksplorasi yang mendukung perkembangan fisik, emosional, sosial, dan kognitif anak.
Contoh Aplikasi : Konselor PAUD dapat merancang aktivitas bermain yang didasarkan pada tahap perkembangan anak-anak. Ini dapat mencakup permainan yang meningkatkan keterampilan sosial, kreativitas, atau motorik halus, sesuai dengan tahap perkembangan mereka.
Setiap pendekatan memiliki peran dan tujuan yang berbeda dalam konteks bimbingan konseling di PAUD. Pendekatan yang dipilih akan bergantung pada situasi, masalah yang dihadapi anak, dan tujuan perkembangan yang ingin dicapai. Konselor PAUD sering menggunakan berbagai pendekatan sesuai dengan kebutuhan individu
2. Dalam pendekatan perkembangan, konselor atau pendidik di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) menggunakan berbagai teknik untuk membantu anak-anak mengembangkan potensi mereka secara holistik. Berikut adalah penjelasan tentang beberapa teknik yang digunakan dalam pendekatan perkembangan:
•Mengajar :
Deskripsi : Teknik mengajar melibatkan proses penyampaian informasi dan pengetahuan kepada anak-anak. Hal ini dapat dilakukan melalui ceramah, presentasi visual, atau pengajaran langsung.
Contoh Aplikasi : Seorang pendidik di PAUD dapat mengajar anak-anak tentang konsep-konsep dasar seperti bentuk, warna, angka, atau huruf dengan menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan usia mereka.
•Pemberian Informasi :
Deskripsi : Pemberian informasi melibatkan pemberian penjelasan atau informasi kepada anak-anak tentang suatu topik atau konsep tertentu. Ini bisa dalam bentuk cerita, gambar, atau percakapan.
Contoh Aplikasi : Seorang konselor PAUD dapat memberikan informasi kepada anak tentang cara menjaga kebersihan diri, pentingnya berbagi, atau cara berbicara dengan sopan.
•Bermain Peran :
Deskripsi : Teknik bermain peran yang melibatkan anak-anak dalam situasi peran tertentu yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan sosial, emosional, atau kognitif mereka. Anak-anak berpura-pura menjadi karakter atau mengambil peran dalam situasi tertentu.
Contoh Aplikasi : Anak-anak dapat diminta bermain peran sebagai guru, dokter, atau anggota keluarga dalam permainan peran yang dirancang untuk mengajarkan keterampilan berbicara, berinteraksi sosial, atau memecahkan masalah.
•Melatih :
Deskripsi : Teknik pelatihan melibatkan perluasan dan latihan dalam pengembangan keterampilan tertentu. Anak-anak melakukan aktivitas berulang kali untuk memperbaiki dan memperkuat keterampilan tersebut.
Contoh Aplikasi : Dalam melatih keterampilan motorik halus, anak-anak dapat diberikan latihan yang melibatkan pemotongan, melipat, atau menyebarkan bahan-bahan seperti kertas atau kain.
•Tutorial :
Deskripsi : Tutorial melibatkan pembimbingan individu atau kelompok kecil untuk memberikan panduan dan dukungan ekstra dalam belajar atau mengatasi masalah. Tutorial sering digunakan untuk membantu anak-anak yang menghadapi kesulitan khusus.
Contoh Aplikasi : Seorang pendidik PAUD dapat memberikan tutorial ekstra kepada seorang anak yang mengalami kesulitan dalam membaca atau menulis, memberikan panduan tambahan untuk membantu anak tersebut memahami konsep-konsep tersebut.
•Konseling :
Deskripsi : Konseling melibatkan interaksi antara konselor dan anak untuk membantu anak mengatasi masalah emosional, sosial, atau perkembangan. Ini adalah proses mendengarkan, mendukung, dan memberikan panduan kepada anak.
Contoh Aplikasi : Seorang konselor PAUD dapat bertemu dengan seorang anak yang mengalami perasaan cemas atau masalah perilaku, memberikan dukungan emosional, dan membantu anak mengidentifikasi strategi untuk mengatasi masalah tersebut.
Setiap teknik ini memiliki peran khusus dalam mendukung perkembangan anak-anak di PAUD. Kombinasi teknik-teknik ini dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang bervariasi dan menarik bagi anak-anak, sesuai dengan kebutuhan perkembangan mereka.
3. Prinsip-prinsip bimbingan perkembangan dalam konseling PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) mirip dengan prinsip-prinsip dalam bimbingan perkembangan secara umum, tetapi diadaptasi khusus untuk anak-anak dalam usia dini. Berikut adalah beberapa prinsip penting dalam bimbingan perkembangan konseling PAUD:
•Prinsip Individualitas :
Setiap anak adalah individu yang unik dengan kebutuhan, minat, dan perkembangan yang berbeda-beda. Konselor harus memahami dan menghormati perbedaan ini, serta merancang bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak.
•Prinsip Keterpaduan :
Anak-anak dalam usia dini mengalami perkembangan dalam berbagai aspek, termasuk fisik, emosional, sosial, dan kognitif. Bimbingan perkembangan harus mempertimbangkan keseluruhan perkembangan anak, bukan hanya satu aspek saja.
•Prinsip Penerimaan Tanpa Syarat : Konselor PAUD harus menciptakan lingkungan yang penuh pengertian, hangat, dan penerimaan terhadap anak-anak. Anak-anak harus merasa nyaman untuk berbicara tentang perasaan dan pengalaman mereka tanpa rasa takut dihakimi.
•Prinsip Bermain :
Bermain adalah cara utama anak-anak belajar dan mengembangkan keterampilan mereka. Bimbingan perkembangan dalam konseling PAUD sering menggunakan permainan dan aktivitas bermain sebagai alat untuk membantu anak-anak memahami dan mengatasi masalah perkembangan.
•Prinsip Keterlibatan Aktif :
Anak-anak harus diberikan kesempatan untuk aktif dalam proses konseling. Ini termasuk mengungkapkan pendapat, mengajukan pertanyaan, dan mengidentifikasi solusi atas masalah mereka sendiri.
•Prinsip Kerahasiaan dan Etika :
Prinsip ini berlaku untuk menjaga kerahasiaan segala informasi yang diperoleh anak-anak selama sesi konseling. Konselor harus mengikuti etika profesional yang ketat dalam menjaga privasi anak-anak.
•Prinsip Pemahaman Perkembangan : Konselor harus memahami tahap-tahap perkembangan anak-anak dalam usia dini. Ini membantu mereka menyesuaikan pendekatan konseling sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
•Prinsip Inklusi dan Keanekaragaman : PAUD anak dapat berasal dari berbagai latar belakang budaya, agama, dan keadaan keluarga. Konselor harus menghormati keanekaragaman ini dan memahami cara berkomunikasi dan memberikan dukungan yang sesuai.
•Prinsip Kolaborasi dengan Orang Tua : Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak-anak PAUD. Konselor harus berkolaborasi dengan orang tua untuk mendukung perkembangan anak dan membantu mengatasi masalah perkembangan jika ada.
•Prinsip Penggunaan Media dan Teknologi yang Sesuai :
Dalam era digital, penting untuk mempertimbangkan penggunaan media dan teknologi yang sesuai dengan usia anak-anak. Konselor PAUD harus memberikan panduan kepada anak-anak dan orang tua tentang penggunaan yang sehat dan edukatif.
Prinsip-prinsip ini membantu menciptakan lingkungan konseling PAUD yang mendukung perkembangan anak-anak dalam usia dini dengan cara yang holistik, penuh pengertian, dan fokus pada kebutuhan individu.
dafpus :
Kurniati, E. (2018). Bimbingan dan konseling di sekolah; prinsip dan asas. Ristekdik: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 3(2), 54-60.
4.Unsur-unsur lingkungan perkembangan
Suatu lingkungan perkembangan mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
1. Unsur peluang.
Unsur ini berkaitan dengan topik yang disajikan yang memungkinkan anak didik mempelajari perilaku-perilaku baru. Guru atau pembimbing perlu merencanakan berbagai topik yang sesuai dengan permasalahan, kemampuan dan karakteristik anak didik.
2. Unsur pendukung.
Unsur ini berkaitan dengan proses pengembangan interaksi yang dapat menumbuhkan kemampuan anak untuk mempelajari perilaku baru baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorik. Unsur pendukung ini berkaitan dengan upaya guru dalam pengembangan : (a) relasi/kerjasama yang bisa menyentuh anak dan memungkinkan anak didik mengembangkan kemampuannya, dan (b) keterlibatan seluruh anak didik di dalam proses interaksi.
3. Unsur penghargaan.
Esensi unsur ini terletak pada penilaian dan pemberian balikan yang dapat memperkuat pembentukan perilaku baru. Penilaian dan balikan ini perlu dilakukan sepanjang proses bimbingan berlangsung; diagnosis dilakukan untuk mengidentifikasikan kesulitan yang dihadapi, dan perbaikan serta penguatan
(reinforcement) dilakukan untuk membentuk pola-pola perilaku baru.
dafpus:
Framanta, G. M. (2020). Pengaruh lingkungan keluarga terhadap kepribadian anak. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 2(1), 126-129.