Aldo Rizki Ramadhan
2211011134
1. Mengapa organisasi melakukan perubahan?
- Organisasi melakukan perubahan karena menyesuaikan perubahan dunia (Pasar, Teknologi, cara kerja, sampai selera konsumen). Jika organisasi tidak melakukan perubahan & penyesuaian maka akan tertinggal oleh perkembangan. Perubahan tersebut dilakukan agar organisasi tetap bisa bersaing, berkelanjutan, relevan, dan tetap efektif di tiap perkembangan.
2. Definisikan efektivitas organisasi dan kaitannya dengan perubahan organisasi!
- sederhananya: efektivitas organisasi adalah seberapa bagus organisasi mencapai tujuannya. Supaya bisa tetap efektif, organisasi sering membutuhkan perubahan. Misalnya, jika cara lama sudah tidak relevan lagi, maka perlu cara baru agar tujuannya tetap tercapai.
- Organisasi melakukan perubahan karena menyesuaikan perubahan dunia (Pasar, Teknologi, cara kerja, sampai selera konsumen). Jika organisasi tidak melakukan perubahan & penyesuaian maka akan tertinggal oleh perkembangan. Perubahan tersebut dilakukan agar organisasi tetap bisa bersaing, berkelanjutan, relevan, dan tetap efektif di tiap perkembangan.
2. Definisikan efektivitas organisasi dan kaitannya dengan perubahan organisasi!
- sederhananya: efektivitas organisasi adalah seberapa bagus organisasi mencapai tujuannya. Supaya bisa tetap efektif, organisasi sering membutuhkan perubahan. Misalnya, jika cara lama sudah tidak relevan lagi, maka perlu cara baru agar tujuannya tetap tercapai.
3. Bagaimana menghargai perbedaan antara perubahan individu, kelompok, dan sistem?
- Cara menghargai perbedaan perubahan di masing² kategori adalah dengan menyadari bahwa tiap level membutuhkan cara yang berbeda² untuk melakukan perubahan.
● Individu butuh pendekatan secara personal. Misalnya pelatihan, motivasi, dan dukungan langsung
● Kelompok lebih berfokus ke norma, peran, dan dinamika tim. Jadi perlu komunikasi yang terbuka dan kerja sama
● Sistem menyangkut ke struktur, budaya, dan proses yang besar. Jadi harus dikelola melalui kebijakan, strategi, dan koordinasi organisasi.
4. Bagaimana menghargai sifat penolakan terhadap perubahan dan kaitannya dengan komitmen dan kesiapan terhadap perubahan?
- Penolakan adalah hal yang wajar, karena umumnya orang takut kehilangan kenyamanan atau identitas. Tapi justru dari penolakan itu kita bisa tahu apakah perubahan yang direncanakan sudah tepat, adil, dan realistis. Kalau resistensi dikelola dengan baik, malah bisa meningkatkan komitmen dan kesiapan untuk berubah.
5. Bagaimana peran dan keterampilan agen perubahan?
- Seorang agen perubahan (individu itu sendiri) punya peran penting sebagai penggerak utama ketika organisasi sedang menghadapi proses transisi. Mereka bukan hanya bertugas memberi arahan, tapi juga memastikan orang-orang di dalam organisasi siap mengikuti arah baru yang dituju. Perannya bisa terlihat dalam berbagai bentuk, misalnya sebagai pemimpin yang memberikan visi jelas, fasilitator yang membuka ruang dialog, atau sebagai konsultan maupun pelatih yang mendampingi anggota organisasi agar bisa menyesuaikan diri.