NAMA : FIQRI FAUZAN HADI
NPM : 2217011157
Jawab
menurut saya Integrasi nasional terbagi dalam beberapa jenis, di antaranya integrasi bangsa, integrasi nilai, dan integrasi tingkah laku. Integrasi bangsa merujuk pada penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya dalam satu wilayah, sementara integrasi nilai berkaitan dengan kesepakatan terhadap nilai-nilai bersama yang menjaga ketertiban sosial. Di sisi lain, integrasi tingkah laku mencerminkan upaya menciptakan perilaku yang sesuai dengan norma demi mencapai tujuan bersama. Tantangan dalam mewujudkan integrasi nasional datang dari dimensi horizontal, seperti perbedaan suku dan agama, serta dimensi vertikal, seperti ketimpangan antara kaum elite dan masyarakat umum. Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan upaya konkret seperti memberikan perlakuan yang adil bagi seluruh warga negara, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemerintahan, serta memperkuat wawasan kebangsaan melalui pendidikan dan media. Pemerintah juga harus menegakkan kebijakan yang mendukung integrasi nasional, seperti menanamkan nilai-nilai Pancasila, memberantas korupsi, serta mencegah gerakan separatisme. Selain itu, permasalahan seperti perbedaan kepentingan, diskriminasi, aksi protes, dan meningkatnya kriminalitas harus ditangani secara bijak agar tidak mengganggu stabilitas nasional. Dengan demikian, integrasi nasional dapat terwujud secara berkelanjutan dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang kuat dan bersatu.
Namun, tantangan dalam mencapai integrasi nasional tidak hanya berasal dari faktor internal, tetapi juga dari pengaruh eksternal seperti globalisasi dan perkembangan teknologi. Arus informasi yang semakin cepat dapat membawa budaya asing yang berpotensi menggoyahkan nilai-nilai kebangsaan. Selain itu, media sosial sering kali menjadi sarana penyebaran hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu perpecahan di masyarakat.
Oleh karena itu, diperlukan kesadaran kolektif untuk menyaring informasi dengan bijak serta memperkuat pendidikan karakter agar generasi muda tetap memiliki rasa nasionalisme yang kuat. Selain faktor budaya dan informasi, masalah sosial seperti meningkatnya angka kriminalitas, kenakalan remaja, dan korupsi juga menjadi ancaman bagi integrasi nasional. Ketimpangan ekonomi dan ketidakadilan dalam pemerataan pembangunan sering kali memicu ketidakpuasan yang berujung pada konflik sosial. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat, penegakan hukum yang adil, serta peningkatan kesempatan pendidikan dan lapangan kerja.