Posts made by Indah Kusuma Ningrum

Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakaatuh
Sebelumnya, saya Indah Kusuma Ningrum akan memberikan jawaban atas pertanyaan Saudari Adilla mengenai strategi yang efektif untuk mengorganisir ide pokok menyebar dalam paragraf agar tetap koheren dan kohesif.

Strategi yang efektif untuk mengorganisir ide pokok yang tersebar dalam paragraf agar tetap koheren dan kohesif adalah dengan menggunakan teknik penjelasan dan pengembangan ide. Berikut adalah beberapa teknik yang dapat digunakan:

1. Topic Sentence
Gunakan kalimat utama atau topic sentence pada awal paragraf untuk mengungkapkan ide pokok yang akan dibahas. Topic sentence harus jelas dan ringkas, dan sebaiknya terdiri dari satu atau dua kalimat yang dapat merangkum inti dari paragraf.

2. Transisi
Gunakan kata penghubung atau transisi antara ide-ide dalam paragraf agar terhubung secara koheren dan logis. Transisi ini membantu pembaca mengikuti pemikiran penulis dan mengerti hubungan antar ide. Beberapa contoh kata penghubung yang dapat digunakan adalah "selain itu", "sebaliknya", "oleh karena itu", "demikian pula", dan "selanjutnya".

3. Penjelasan dan Pengembangan Ide
Setelah menggunakan topic sentence dan transisi, jelaskan dan kembangkan ide-ide tersebut dengan detail dan contoh. Gunakan kalimat-kalimat pendukung untuk menjelaskan dan mengembangkan ide-ide pokok. Setiap kalimat pendukung harus terhubung dengan kalimat sebelumnya dan sesudahnya sehingga paragraf menjadi kohesif.

4. Penggunaan Paralelisme
Penggunaan paralelisme dapat membantu meningkatkan koherensi dan kohesi dalam paragraf. Paralelisme adalah pengulangan struktur kalimat yang sama pada beberapa kalimat yang berbeda dalam sebuah paragraf. Dengan menggunakan struktur kalimat yang sama, ide-ide dalam paragraf akan terorganisir dengan baik dan mudah dipahami oleh pembaca.

5. Kesimpulan
Simpulkan paragraf dengan merangkum kembali ide-ide yang telah dijelaskan dalam paragraf. Hal ini membantu membantu menegaskan ide-ide pokok dan memberikan kesimpulan yang jelas.

Dengan menggunakan teknik-teknik di atas, ide-ide dalam paragraf akan terorganisir dengan baik dan mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu, paragraf tersebut akan terlihat koheren dan kohesif.
Saya Indah Kusuma Ningrum dengan NPM 2217051139 akan menjawab pertanyaan dari Saudara Rimba mengenai contoh paragraf ineratif.

Berikut merupakan salah satu contoh paragraf yang termasuk ke dalam jenis paragraf ineratif.

Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung, Gunung Kelud di Jawa Timur juga meletus. Selain gunung berapi yang meletus itu, banjir terjadi di beberapa daerah. Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir. NTT yang sering mengalami kekeringan juga dilanda banjir. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Padi di sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen. Sayur mayur yang banyak ditanam dan dihasilkan di lereng-lereng gunung juga hancur sehingga harga di pasar menjadi melambung. (Sumber : Buku Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: PARAGRAF, 2014:57)


Gagasan utama paragraf di atas terdapat pada kalimat "Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana."
Sebelumnya perkenalkan saya Indah Kusuma Ningrum dengan NPM 2217051139 izin menanggapi pertanyaan dari Saudari Awalinda mengenai cara mengembangkan sebuah paragraf serta strategi yang dapta digunakan untuk mengembangkan ide pokok dalam sebuah paragraf.

Langkah yang diperlukan untuk mengembangkan ide pokok menjadi paragraf sebenarnya sama dengan cara menemukan ide pokok paragraf. Mengutip dalam buku Bahasa Indonesia 1 yang ditulis oleh Yohanni Johns, Robyn Stokes langkah-langkah mengembangkan ide pokok menjadi paragraf adalah sebagai berikut.
1. Membaca secara ekstensif
Membaca ekstensif artinya membaca dengan jangkauan luas. Dalam hal ini, pembaca bukan hanya sekadar membaca, melainkan juga memahami isi keseluruhan dari bacaannya.
2. Menentukan ide pokok
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ide pokok mengandung permasalahan utama yang dibahas dalam sajian bacaan. Dengan mengetahui ide pokok tersebut, pembaca dapat mengetahui pokok bacaan yang nantinya dapat dikembangkan dengan gaya penulisan yang lain.
3. Menyusun kerangka dan ringkasan
Kerangka dan ringkasan adalah cara penting yang harus dilakukan untuk dapat mengembangkan ide pokok menjadi paragraf. Kerangka disusun sedemikian rupa agar dapat menjadi satu kesatuan bacaan yang mudah dipahami. Sementara itu, ringkasan merupakan bentuk singkat yang didapatkan dari sebuah bacaan tanpa mengurangi ide pokoknya.

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengembangkan ide dalam sebuah paragraf:
1. Pilih topik yang sesuai dan berhubungan dengan tujuan penulisan. Pastikan topiknya menarik bagi pembaca dan mudah dipahami.
2. Buat outline atau kerangka paragraf sebelum mulai menulis. Pada bagian ini, tetapkan ide-ide utama dan sub-ide-ide yang akan dibahas dalam paragraf.
3. Gunakan contoh atau ilustrasi untuk menjelaskan gagasan utama dengan lebih baik dan membantu membuka pikiran pembaca. Contohnya bisa berupa cerita, perbandingan, analogi atau studi kasus.
4. Berikan bukti atau fakta yang mendukung gagasan utama dan sub ide yang dibahas dalam paragraf tersebut. Buktikan dengan data, statistik, kutipan dari sumber terpercaya atau temuan penelitian.
5. Ingatlah untuk memberikan interpretasi atau analisis terhadap fakta atau bukti yang disajikan agar pembaca dapat memahami hubungan antara gagasan dengan fakta atau bukti yang digunakan.
6. Gunakan kata penghubung atau kata transisi yang tepat untuk menghubungkan satu ide dengan ide lainnya dan membuat paragraf lebih kohesif. Beberapa konjungsi yang umum digunakan adalah "pertama", "di samping", "kemudian", "selanjutnya", dan "akhirnya".
7. Akhiri paragraf dengan kalimat penutup yang mengulangi gagasan utama bagian tersebut. Kalimat ini harus kuat dan jelas, serta mampu merangkum seluruh isi bacaan.
Baik, perkenalkan saya Indah Kusuma Ningrum dengan NPM 2217051139 izin menjawab pertanyaan dari Saudara Ruben yaitu "Apakah penentuan baik atau tidaknya sebuah paragraf hanya terbatas pada 5 unsur (kesatuan, kepaduan, kelengkapan dan ketuntasan, keruntutan, dan konsistensi)?


Tentunya tidak, penentuan baik atau tidaknya sebuah paragraf tidak hanya terbatas pada 5 unsur yang disebutkan, tetapi juga tergantung pada tujuan komunikasi, konteks, dan target pembaca.

Selain kelima unsur tersebut, penentuan kualitas sebuah paragraf juga bergantung pada kemampuan penulis untuk mengkomunikasikan gagasan secara jelas dan efektif, struktur paragraf yang tertata dengan baik, dan penggunaan bahasa dan bahasa yang tepat dapat dipahami oleh pembaca. Selain itu, penulis juga harus memperhatikan gaya penulisan tergantung dari jenis teks atau genre yang digunakan.

Selain itu, penentuan kualitas suatu perikop juga bergantung pada tujuan atau maksud dari penulisan paragraf tersebut. Paragraf yang baik harus dapat memenuhi tujuan komunikasi yang diinginkan, seperti menginformasikan, membujuk pembaca, atau menghibur pembaca. Dengan demikian, penentuan kualitas suatu paragraf mencakup banyak faktor yang saling terkait dan tidak terbatas pada 5 faktor yaitu Kesatuan, Koherensi, Kelengkapan dan Kelengkapan, Koherensi dan Konsistensi. 

Terima kasih.
Saya, Indah Kusuma Ningrum dengan NPM 2217051139 akan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Saudara Dino mengenai cara menentuka kalimat topik, kalimat pengembang langsung dan kalimat pengembang tak langsung dalam sebuah paragraf, serta contoh paragraf yang memiliki struktur yang baik beserta penjelasannya.

Cara menentukan kalimat topik:
(1) identifikasi kata kunci: Baca paragraf dengan saksama dan cermat,
(2) identifikasi ide pokok.
(3) identifikasi pola: Perhatikan pola atau struktur dari paragraf, dan
(4) buatlah pertanyaan: Cobalah untuk membuat pertanyaan yang berkaitan dengan topik paragraf, kemudian gunakan jawaban dari pertanyaan tersebut sebagai kalimat topik.

Cara menentukan kalimat pengembang langsung:
(1) identifikasi ide utam atau topik dalam kaliamt topik,
(2) cari kata kunci yang terkait dengan topik pokok dalam kalimat topik,
(3) perhatikan kalimat-kalimat yang berada di antara kalimat topik dan kalimat penutup, dan
(4) perhatikan kata penghubung atau kata keterangan yang menghubungkan antara kalimat topik dan kalimat yang diduga sebagai kalimat pengembang langsung.

Cara menentukan kalimat pengembang tak langsung:
(1) perhatikan kalimat yang berada setelah kalimat pengembang langsung;
(2) identifikasi kalimat-kalimat yang berisi informasi yang tidak berkaitan langsung dengan kalimat topik;
(3) identifikasi kalimat-kalimat yang memberikan informasi yang bersifat detail dan spesifik mengenai sesuatu yang secara tidak langsung mendukung kalimat topik.

Sebelumnya, perlu disampaikan bahwa kalimat pengembang tak langsung tidak wajib dalam sebuah paragraf. Seandainya perlu ada kalimat pengembang tak langsung, tempatnya harus sesudah kalimat pengembang langsung.

Terdapat beberapa jenis struktur paragraf yang hierarkis, seperti yang tergambar pada diagram di bawah ini.

Struktur paragraf

Di sini saya akan mengambil contoh paragraf pada struktur (1).

Contoh paragraf
"Ruang lingkup manajemen operasi mencakup tiga aspek utama, yaitu perencanaan sistem produksi, sistem pengendalian produksi, dan sistem informasi produksi. Perencanaan sistem produksi meliputi perencanaan produk, perencanaan lokasi pabrik, perencanaan tata letak (lay out) pabrik,perencanaan lingkungan kerja, dan perencanaan standar produksi. Sistem pengendalian produksimeliputi pengendalian proses produksi, bahan, tenaga kerja, biaya, kualitas, dan pemeliharaan. Sementara itu, sistem informasi produksi meliputi struktur organisasi, produksi atas dasar pesanan, dan produksi massal (mass production)."

Penjelasan:

Penjelasan contoh paragraf