གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Rini Puspita Wati

Nama : Rini Puspita Wati
NPM : 2257051019
Kelas : A

Pembangunan demokrasi Indonesia sebagaimana tercermin dari pilpres masih mengalami banyak masalah. Pendalaman demokrasi belum terwujud dengan baik karena pilar-pilar demokrasi yang menjadi faktorp enguatkonsolidasi demokrasi belum efektif. Pilpres 2019 belum mampu menghasilkan suksesi kepemimpinan yang baik dan belum mampu pula membangun kepercayaan publik. Hal tersebut bisa dilihat dari munculnya kerusuhan sosial setelahpengumuman hasil rekapitulasi pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Demokrasi secara sederhana dapat dimaknai sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Namun, untuk mewujudkan makna tersebut tidaklah mudah karena demokrasi memerlukan proses Panjang dan tahapan-tahapan penting yang harus dilalui, seperti proses konsolidasi demokrasi. Konsolidasi demokrasi merupakan salah satu saran untuk meningkatkan secara prinsip komitmen seluruh lapisan masyarakat pada aturan main demokrasi. Ia tidak hanya merupakan proses politik yang terjadi pada level procedural lembaga-lembaga politik, tetapi juga pada level masyarakat.

Dinamikanya, bahkan semakin pesat dan semarak setelah dilaksanakannya pemilu presiden secara langsung sejak 2004 dan pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung sejak 2005.
Pelaksanaan pilpres pada dasarnya juga merupakan tindak lanjut perwujudan prinsip-prinsip demokrasi yang meliputi jaminan atas prinsip-prinsip kebebasan individu dan persamaan, khususnya dalam hak politik. Dalam konteks ini, pilpres langsung dapat dikategorikan sebagai proses demokrasi formal yang merupakan tindak lanjut jaminan terhadap hak-hak politik tersebut.
Nama : Rini Puspita Wati
NPM : 2257051019
Kelas : A

Berdasarkan analisis saya, Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan, demokrasi juga dipandang sebagai alat efektif mewujudkan kesetaraan, mengurangi konflik dan meningkatkan partisipasi public. Banyak negara di dunia ini menggunakan system pemerintahan sebagai system pemerintahan yang dianggap tepat bagi negaranya. Karena pada dasarnya, demokrasi sangat memberikan ruang terbuka bagi setiap warga negara untuk bersuara atau menyampaikan pendapat. Selain karena demokrasi memfasilitasi silang pendapat, demokrasi juga menjamin kebebasan setiap orang untuk berpendapat. Oleh karena itu, demokrasi kerap menimbulkan keberagaman kegaduhan.

Dari segi penegakan HAM misalnya, negara yang menganut demokrasi memiliki skor penegakan HAM yang lebih tinggi. Demokrasi bertujuan untuk mewujudkan keseimbangan antara yang mengatur rakyat dengan rakyat itu sendiri. Dan demokrasi adalah satu-satunya system pemerintahan di mana keseimbangan seperti itu dapat ditemukan.
1. Kustiami selalu membawa oleh-oleh setelah kembali dari rumah anak perempuannya.
2. Bunga anggrek, terompet, sedap malam, mawar, anyelir, dan melati tumbuh subur di depan rumah rumah Reihan.
3. Eka menunggu temannya di ruang seminar sambal membaca koran Radar kesukaanya.
4. Kepada para mahasiswa yang berkeinginan untuk menonton konser diminta menghubungi Ibu Prof.Dr. Sakhira, M.Si.
5.Marilah kita bekerja keras demi kesejahteraan masyarakat Lampung.
6.Indonesia merupakan kepulauan yang terdiri atas beribu-ribu pulau kecil.
7. Mahasiswa harus mencantumkan kutipan secara lengkap dalam mengutip pendapat para pakar agar tidak dikatakan sebagai seorang mahasiswa yang plagiator.
8. Saran yang diberikan akan saya pertimbangkan dengan baik.
9. Masalah ini muncul dikarenakan perilakunya sendiri yang kurang sopan terhadap orang yang lebih tua.
10. Berdasarkan berbagai pendapat, peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan adalah sesuatu yang sangat penting.