Posts made by Rini Puspita Wati

Nama: Rini Puspita Wati
NPM: 2257051019
Kelas: A
Prodi: S1 Ilmu Komputer

Setiap warga negara seharusnya memahami Indonesia dengan baik sebagai bentuk cinta terhadap negara. Untuk mencapai pemahaman tersebut, masyarakat Indonesia dapat mempelajari wawasan nusantara. Melalui pembelajaran wawasan nusantara, jiwa nasionalisme akan tumbuh dalam setiap warga negara Indonesia. Kata "wawasan" berasal dari Bahasa Jawa yang berarti pandangan, tinjauan, atau penglihatan indrawi, dan kata "mawas" berarti memandang, meninjau, atau melihat.
wawasan nusantara dan peran pentingnya dalam membangun nasionalisme di Indonesia. Wawasan nusantara adalah pandangan bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa, dan wilayah negara Indonesia yang meliputi berbagai aspek kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. Dengan mempelajari wawasan nusantara, diharapkan jiwa nasionalisme dapat tumbuh pada setiap warga negara Indonesia.

Wawasan nusantara memiliki manfaat sebagai pedoman, motivasi, dan rambu-rambu dalam menentukan kebijakan dan tindakan bagi penyelenggara negara serta seluruh rakyat Indonesia. Tujuan dari wawasan nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia, dengan mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok, suku bangsa, atau daerah.
Sejarah wawasan nusantara Indonesia mencakup perjuangan untuk mendapatkan pengakuan internasional melalui Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982. Dalam konteks sosial, wawasan nusantara mengusahakan pandangan tentang wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan. Namun, perkembangan konsepsi wawasan nusantara meluas menjadi pandangan tentang satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

Dalam konteks politik, wawasan nusantara sangat penting bagi bangsa Indonesia karena mencerminkan cita-cita nasional dan tujuan negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Konsepsi wawasan nusantara mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk memandang wilayah yang luas dan keragaman yang ada di dalamnya sebagai satu kesatuan. Mengelola wilayah yang luas juga menjadi tantangan dan peluang bagi bangsa Indonesia.
Secara keseluruhan, analisis tersebut menyoroti pentingnya pemahaman dan penerapan wawasan nusantara dalam membangun nasionalisme dan persatuan di Indonesia. Melalui pemahaman yang baik tentang negara dan wilayahnya, diharapkan masyarakat Indonesia dapat menjadi dinamis, kreatif, dan sinergis dalam mencapai integrasi bangsa.
Nama: Rini Puspita Wati
NPM: 2257051019
Kelas: A
Prodi: S1 Ilmu Komputer

1. Artikel tersebut membahas situasi Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019. Beberapa lembaga, seperti Komisi Nasional HAM dan LBH Jakarta, mencatat bahwa kinerja Indonesia terkait HAM masih buruk. Beberapa masalah yang diungkapkan dalam artikel ini antara lain adalah pelanggaran HAM berat di masa lalu, penanganan konflik sumber daya alam, pembatasan kebebasan berekspresi dan kebebasan beragama, diskriminasi berbasis gender, pelanggaran HAM di Papua, serta penjatuhan hukuman kejam di luar pengadilan.
Hal positif yang dapat diambil setelah membaca artikel ini adalah kesadaran bahwa ada upaya reformasi yang sedang dilakukan di Indonesia untuk meningkatkan penegakan HAM. Meskipun masih banyak tantangan dan masalah yang perlu diatasi, langkah-langkah tersebut menunjukkan adanya komitmen untuk memperbaiki situasi HAM di negara ini.

2. Demokrasi Indonesia memiliki fondasi yang kuat dalam nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat Indonesia. Salah satu prinsip demokrasi Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai adat istiadat adalah "berke-Tuhanan yang Maha Esa," yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Prinsip ini menekankan pentingnya keberagaman agama dan keyakinan serta menjunjung tinggi hubungan manusia dengan Tuhan. Pendekatan ini mencerminkan budaya toleransi dan harmoni antarumat beragama yang ada di Indonesia. Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang memiliki beragam agama dan kepercayaan, namun tetap hidup secara damai dan menghormati perbedaan.
Prinsip "berke-Tuhanan yang Maha Esa" dalam konteks demokrasi Indonesia menegaskan perlunya menghormati hak-hak semua warga negara, termasuk hak beragama dan kebebasan beribadah.

3. Praktik demokrasi di Indonesia saat ini telah berusaha untuk mengikuti Pancasila dan UUD NRI 1945, serta menghormati hak asasi manusia. Sebagai negara demokrasi, Indonesia memiliki dasar yang kuat dalam Pancasila sebagai panduan nilai-nilai negara dan UUD 1945 sebagai dasar konstitusional. Namun, ada tantangan dalam menerapkan nilai-nilai ini secara konsisten. Meskipun ada kemajuan dalam menghormati dan melindungi hak asasi manusia, masih ada isu dan masalah yang perlu diatasi, seperti perlindungan hak minoritas, kebebasan berekspresi, kebebasan beragama, hak perempuan, serta perlindungan aktivis dan jurnalis. Penting bagi pemerintah, lembaga legislatif, dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan untuk terus bekerja sama dalam memperkuat praktik demokrasi yang sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, dan nilai-nilai hak asasi manusia. Ini meliputi penegakan hukum yang adil, perlindungan hak individu, partisipasi politik yang inklusif, dan usaha berkelanjutan untuk memperkuat lembaga-lembaga demokrasi serta mendorong kesetaraan dan keadilan sosial dalam masyarakat.

4. Menurut pendapat saya bahwa kondisi di mana anggota parlemen mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri, yang bertentangan dengan kepentingan nyata masyarakat, adalah perilaku yang merugikan prinsip-prinsip demokrasi dan representasi yang sehat. Hal ini menunjukkan ketidakjujuran dan ketidakkonsistenan dalam melaksanakan mandat yang diberikan oleh warga. Sangat penting bagi masyarakat untuk memantau dan mengevaluasi kinerja para anggota parlemen, serta mendorong adanya mekanisme akuntabilitas yang kuat untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan menjaga agar kepentingan publik tetap diutamakan.

5. Menurut pendapat saya bahwa pihak-pihak yang memanfaatkan kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama untuk memanipulasi loyalitas dan emosi rakyat, dengan mengorbankan mereka bahkan untuk tujuan yang tidak jelas, merupakan tindakan yang tidak etis dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini. Dalam demokrasi yang matang, hak asasi manusia menjadi landasan yang penting, yang melindungi martabat, kebebasan, dan keadilan bagi semua individu. Penggunaan kekuasaan kharismatik yang memanipulasi dan memanfaatkan emosi rakyat untuk tujuan pribadi atau kelompok, tanpa memperhatikan hak-hak asasi manusia, bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi yang inklusif dan egaliter. Dalam era demokrasi dewasa saat ini, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan hak asasi manusia, melawan manipulasi yang merugikan dan mendorong perlindungan hak-hak individu serta kebebasan yang mendasar bagi setiap warga negara.
Nama: Rini Puspita Wati
NPM: 2257051019
Kelas: A

HAL-HAL PENTING TERKAIT VIDEO
Pengertian Artikel untuk Jurnal Ilmiah
• Artikel adalah sebuah karangan yang membahas tema tertentu.
• Artikel dapat mengenai hasil penelitian atau study kepustakaan.
• Penulis artikel ditujukan untuk menyampaikan pikiran penulis terhadap realita, fakta dan konsep yang ditemui penulis di   lapangan.
• Panjang artikel antara 3.500 hingga 7.000 kata (sudah termasuk abstrak dan daftar Pustaka).

Tujuan Penulisan Artikel
• Sebuah artikel di tulis untuk beberapa tujuan, diantaranya:
1. Untuk menyampaikan gagasan, dan diajukan ke penerbit Jurnal.
2. Untuk didiskusikan dalam sebuah pertemuan ilmiah(Sminar atau Workshop).
3. Untuk laporan hasil suatu penelitian.
4. Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah.
5. Untuk mengikuti perlombaan.

Langkah-langkah Penulisan Artikel Ilmiah
1. Menentukan tema.
2. Mencari permasalahan.
3. Menuliskan tujuan.
4. Merumuskan ide pokok
5. Mencari referensi.
6. Pengembangan tema.
7. Melakukan analisis.
8. Membuat kesimpulan.

Sistematika Penulisan Artikel Ilmiah
1. Identitas artikel dan penulis.
2. Abstrak dan kata kunci.
3. Pendahuluan.
4. Metodologi.
5. Kajian teori.
6. Penutup(Kesimpulan dan Saran).
7. Daftar Pustaka

Identitas Artikel dan Penulisan
1. Judul (5 s.d 12 kata), dan uatlah judul yang menarik dan atraktif.
2. Nama Penulis tanpa gelar akademis.
3. Afiliasi atau Lembaga penulis
4. Alamat surat elektronik atau email.

Abstrak dan Kata Kunci
• Abstrak sebuah artikel ilmiah harus memuat seluruh inti permasalahan yang akan ditemukan oleh penulis, urgensi penulis artikel, metode pemecahan masalah, hasil temuan serta kesimpulan dan saran dari artikel yang telah dikemukakan.
• Abstrak menggunakan Bahasa yang singkat, padat dan to the point.
• Standar Panjang abstrak antara 100-250 kata.
• Jarak baris 1 spasi/
• Saran, tulislah abstrak di sesi paling akhir setelah artikel anda sudah jadi. Sehingga, anda tidak akan kesulitan membuat abstrak tersebut.
• Kata kunci terdiri dari 3 s.d 5 kata atau frasa.

Pendahuluan
• Pendahuluan artikel ilmiah setidaknya mencakup latar belakang secara khusus sesuai tema yang diangkat.
• Kajian literatur terdahulu yang memiliki keterkaitan (relevansi) dengan tema yang disajikan dalam bentuk deskripsi untuk menunjukkan kebaruan tulisan yang disajikan.
• Permaslahan yang dikemukakan, serta hipotesis dari tulisan tersebut.
• Penulisan pendahuluan swajarnya tidak terlalu Panjang, tapi mampu mengantarkan pembaca kepada tulisan yang akan disajikan.
• Alur berfikir dalam pendahuluan adalah dari umum ke khusus atau lebih spesifik
• Di akhir pendahuluan seharusnya dicantumkan tujuan penulisan artikel. Tujuan penulisan ditulis dengan Bahasa yang jelas, dan menggunakan kata kerja. Serta mampu menjelaskan apa yang akan dihasilkan dari artikel tersebut.

Metodologi
• Dalam menulis artikel ilmiah, pasti menggunakan metode tertentu. Khususnya dalam mendapatkan data penelitian guna memecahkan permasalahan yang disajikan penulis.
• Metode yang digunakan mungkin kualitatif, kuantitatif, survei atau kajian Pustaka dsb.
• Secara rinci medotologi tersebut digunakan untuk:
a) Menjadi panduan dalam mencapai tujuan penelitian, sehingga dapat menjawab pertanyaan penelitian yang disajikan.
b) Memaparkan cara yang dilakukan dalam mengumpulkan data, melakukan Teknik sampling, serta penentuan istrumen untuk
pengumpulan data.
c) Untuk menguji keabsahan sumber data baik validitas maupun reliabilitasnya. Gunamengindari munculnya multi-tafsir atas data yang disajikan.
d) Metodologi ini mewakili gambaran proses pengolahan dan analisis data, sehingga tampak kriteria dan indicator dari data yang disajikan dalam artikel.

Teori
• Teori merupakan suatu perangkat pernyataan yang bertalian satu sama lain, yang disusun sedemikian rupa sehingga memberikan makna yang fungsional terhadap serangkaian kejadian, khususnya teori yang terkait dengan tema yang disajikan penulis.
• Fungsi teori yaitu membantu peneliti dalam menganalisis data untuk membuat ringkasan singkat atau synopsis, sehingga dapat memberikan saran kepada peneliti selanjutnya untuk mencobal hal yang baru.
• Selain itu, eloborasi peneliti terhadap teori yang disampaikan, dapat melahirkan teori yang baru sesuai dengan hasil peneliti yang dilakukan penulis.

Hasil dan Pembahasan
• Pada bagian ini dituliskan hasil temuan data dari lapangan, kemudian dilanjutkan dengan analisis dan pembahasan terhadap temuan data tersebut. Hasil yang diperoleh harus mampu menjawab pertanyaan dan Runusan Masalah serta Hipotesis yang telah dituliskan pada bagian pendahuluan.
• Secara rinci, hasil dan pembahasan artikel mencakup beberapa hal berikut:
a) Sistematika penulisan disesuaikan dengan tujuan penulisan yang telah disajikan.
b) Pembahasan biasanya dilengkapi dengan table atau gambar.
c) Setiap data yang di paparkan, dianalisis oleh penulis pada bab ini.
• Cara membahas temuan data menggunakan sistematika alur berfikir dari spesifik ke umum (dari khusus ke umum), kebalikan dari alur pendahuluan.
• Sampaikan adanya keterbatasan dari penelitian dalam melakukan pengumpulan data dan analisis data, jika dihubungkan dengan literature lainnya.

Penutup
• Bagian penutupan terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan hendaknya mampu menjawab hipotesis dan rumusan maslah yang telah disajikan penulis.
• Kesimpulan tidak boleh menggulang redaksi pada bagian hasil dan pembahasan. Sehingga, kesimpulan berisi ringkasan hasil temuan penulis yang mampu menjawab hipotesis penelitian.
• Kriteria kesimpulan yang baik adalah:
a) Bukan sekedar ringkasan artikel, tetapi jawaban dari hipotesa yang disajikan.
b) Mencantumkan temuan penting yang dapat ditonjolkan.
c) Mampu meyakinkan temuan pembaca, akan hasil temuan peulis.
d) Hasil temuan dapat dinyatakan secara kuantitatif atau prosentase.

Daftar Pustaka
• Semua artikel ilmiah harus melampirkan daftar rujukan di Daftar Pustaka.
• Seluruh daftar Pustaka yang dicantumkan, hendaknya berasal dari sumber primer.
• Kriteria sumber primer adalah:
a) Jurnal ilmiah minimum 80% dari keseluruhan daftar Pustaka.
b) Jurnal dan buku terbitan 10 tahun terkahir.
c) Setiap artikel minimal berisi 10 daftar Pustaka acuan.