Posts made by Rini Puspita Wati

NAMA: Rini Puspita Wati
NPM: 2257051019
KELAS: A
PRODI: S1 Ilmu Komputer

Bela Negara adalah tanggung jawab dan kewajiban yang harus diemban oleh setiap warga negara. Hal ini menjadi sangat penting, terutama dalam situasi sulit seperti pandemi COVID-19. Dalam konteks ini, bela negara merupakan implementasi dari peraturan undang-undang dan merupakan cara bagi setiap individu untuk membuktikan kesetiaan dan cintanya terhadap negara. Dalam upaya memperjuangkan eksistensi negara di mata dunia, bela negara merupakan hak dan kewajiban yang seimbang dalam hukum. Oleh karena itu, penting bagi setiap warga negara untuk menjalankan bela negara, seperti tetap berada di rumah dan tidak menyebarkan berita yang belum terverifikasi. Dalam melakukan bela negara ini, kolaborasi dari semua pihak diperlukan, karena ini adalah masalah yang harus diselesaikan bersama.

Pelaksanaan bela negara saat pandemi COVID-19 memiliki beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Prioritas utama adalah upaya untuk membatasi penyebaran virus dan memutus rantai penularan. Pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang melibatkan kerjasama antara kementerian/lembaga dan pemerintah daerah melalui gugus tugas percepatan penanganan COVID-19. Selain itu, kesadaran bela negara juga dapat tercermin dalam tindakan individu, seperti mematuhi aturan yang dikeluarkan pemerintah, tidak menyebarkan berita hoaks, dan melindungi para tenaga medis. Kesadaran bela negara yang tinggi di masyarakat akan memberikan kekuatan pada negara dan mengurangi konflik yang mungkin terjadi. Dalam hal ini, peran generasi muda yang sadar akan bela negara sangat penting untuk menjaga kekokohan dan keberlanjutan negara ini. Dengan memahami dan melaksanakan bela negara, kita dapat memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara yang kita cintai.
NAMA: Rini Puspita Wati
NPM: 2257051019
KELAS: A
PRODI: S1 Ilmu Komputer

Ketahanan nasional adalah kemampuan negara untuk bertahan, melawan ancaman, dan mengembangkan potensinya. Ancaman dapat datang dari berbagai sumber, termasuk serangan langsung, serangan dari luar, ancaman dari dalam, dan ancaman tidak langsung. Ancaman langsung terjadi saat negara lain menyerang untuk menghancurkan negara, misalnya Belanda menyerang Indonesia untuk menguasai sumber daya alam. Ancaman dari luar terjadi saat negara lain berusaha menguasai atau menjajah negara lain, seperti Amerika Serikat ingin menjajah Filipina. Ancaman dari dalam dapat berasal dari kelompok atau individu di dalam negara yang berupaya menghancurkan kesatuan negara, seperti teroris atau pemberontak. Ancaman tidak langsung terjadi saat negara atau entitas lain secara perlahan menguasai ekonomi atau sumber daya negara lain, misalnya dengan membeli tanah dan mengusir penduduk asli.

Konsep ketahanan nasional melibatkan empat aspek yang menjadi target serangan, yaitu integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa, dan perjuangan mencapai tujuan nasional. Integritas berkaitan dengan kesatuan dan kedaulatan wilayah negara, identitas terkait dengan kebudayaan dan jati diri bangsa, kelangsungan hidup bangsa melibatkan keberlanjutan ekonomi dan sosial bangsa, sementara perjuangan mencapai tujuan nasional merujuk pada upaya mencapai cita-cita dan tujuan negara.

Penting bagi warga negara memiliki kemampuan dan kekuatan nasional yang memadai dalam menghadapi ancaman. Unsur-unsur ancaman yang perlu diperhatikan mencakup faktor geografis, kondisi dan sumber daya alam, serta kemampuan penduduk. Selain itu, terdapat ancaman dari ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Dengan mengembangkan kemampuan dalam semua aspek ini, suatu negara dapat meningkatkan ketahanan nasionalnya dan mencegah keruntuhan.
Gadget menjadi ancaman bagi generasi muda terutama anak-anak. Gadget seperti smartphone, tablet, dan laptop telah menjadi bagian penting kehidupan banyak orang, termasuk anak-anak. Namun, mereka juga membawa risiko bagi anak-anak. Salah satunya adalah kecanduan gadget yang mengganggu perkembangan fisik, mental, dan sosial. Penggunaan gadget berlebihan juga berdampak negatif pada kesehatan fisik dan akses mudah anak-anak terhadap konten berbahaya di internet dapat merusak perkembangan mereka. Gadget juga dapat menghambat kreativitas dan imajinasi anak-anak. Penting untuk mengawasi dan mendidik anak-anak tentang penggunaan gadget yang bertanggung jawab, serta membatasi waktu layar, mengontrol konten, dan mendorong aktivitas sehat.

Perkuliahan selama pandemi covid membuat mahasiswa memiliki banyak hikmah. Meskipun tantangan yang dihadapi, ada aspek positif yang dapat diambil dari pembelajaran jarak jauh ini. Mahasiswa belajar mandiri dalam mengatur jadwal dan mencari informasi. Selain itu, mereka mengembangkan adaptasi dan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan yang cepat. Mahasiswa juga menunjukkan empati dan solidaritas dengan berpartisipasi dalam inisiatif sosial. Secara keseluruhan, pengalaman ini membekali mereka dengan keterampilan berharga untuk masa depan yang penuh ketidakpastian.