Posts made by Ibnu Muhtar

Nama : Ibnu Muhtar
NPM : 2217051140
Kelas : D
Prodi : S1 Ilmu Komputer

Analisis saya dari jurnal "Semangat Bela Negara di Tengah Pandemi COVID-19" karya Syahrul Kemal, disorot betapa pentingnya semangat bela negara dalam menghadapi situasi yang penuh tantangan akibat pandemi COVID-19. Penulis menjelaskan bahwa semangat bela negara menjadi relevan dan sangat dibutuhkan, karena melibatkan kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat dalam melawan dan mengatasi pandemi ini. Dalam konteks ini, penulis menekankan komitmen untuk menjaga kesehatan dan keselamatan diri sendiri, serta kepedulian terhadap kesejahteraan bersama sebagai bagian dari semangat bela negara.

Dalam situasi pandemi, banyak individu yang menghadapi dampak ekonomi dan emosional yang signifikan. Banyak orang kehilangan pekerjaan, perusahaan menghadapi kebangkrutan, dan masyarakat merasa cemas dan takut terinfeksi virus. Bela Negara adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh suatu negara untuk membangun kesadaran dan keterlibatan warga dalam mempertahankan keberadaan negara tersebut. Kesadaran Bela Negara mencakup kemauan untuk berbakti dan berkorban demi negara, mulai dari menjaga hubungan yang harmonis antarwarga negara hingga melawan ancaman yang nyata. Dalam konteks pandemi, kesadaran Bela Negara dapat ditunjukkan dengan cara membantu sesama, mematuhi peraturan pemerintah, dan melindungi tenaga medis yang sedang berjuang.

Secara umum, dokumen tersebut mengimbau kepada masyarakat agar memiliki kesadaran dan kewajiban dalam menjaga integritas negara. Semangat bela negara tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau militer, melainkan juga menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat. Dalam situasi pandemi COVID-19, semangat bela negara dapat diaktualisasikan melalui ketaatan terhadap peraturan pemerintah, menjaga lingkungan agar tetap aman, serta memberikan bantuan kepada sesama yang membutuhkan.
Nama : Ibnu Muhtar
NPM : 2217051140
Kelas : D
Prodi : S1 Ilmu Komputer

Dalam video tersebut, dijelaskan bahwa konsep Ketahanan Nasional melibatkan ketekunan, keahlian, ketangguhan, dan kemampuan untuk mengoptimalkan potensi nasional dalam menghadapi risiko. Hal ini menunjukkan bahwa Ketahanan Nasional melibatkan beragam aspek, termasuk kemampuan pertahanan militer, keamanan domestik, stabilitas politik, keberlanjutan ekonomi, serta pelestarian budaya dan identitas nasional. Terdapat berbagai sumber ancaman yang biasanya dihadapi oleh suatu negara, termasuk ancaman langsung, ancaman eksternal, ancaman internal, dan ancaman tidak langsung.

Ancaman terhadap unsur Trigatra menimbulkan risiko pada beberapa aspek yang meliputi:
1. Posisi geografis Indonesia: Misalnya, kemungkinan Timor Timur memisahkan diri atau masuknya kapal perang asing. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan diplomat yang kompeten untuk menjalin hubungan diplomatik yang baik dengan negara-negara lain, sementara Indonesia juga harus memiliki reputasi yang kuat di mata negara asing.
2. Keadaan dan kekayaan alam: Contohnya, pencurian kapal oleh nelayan asing. Untuk mengatasinya, pengawasan harus diperketat, dan setiap kasus pencurian ikan harus ditindak secara tegas. Selain itu, potensi alam Indonesia harus ditingkatkan tanpa campur tangan asing.
3. Kemampuan penduduk: Jika masyarakat Indonesia tidak memiliki akses pendidikan yang memadai, mereka dapat kalah bersaing dengan negara-negara lain. Solusinya adalah masyarakat Indonesia harus giat belajar untuk memperoleh pengetahuan yang memadai agar dapat bersaing dengan masyarakat asing.

Ancaman terhadap unsur Pancagatra juga menyebabkan risiko pada berbagai aspek, termasuk:
1. Ideologi: Misalnya, ancaman perubahan ideologi negara menjadi komunis. Solusinya adalah memahami dan menerapkan ideologi Pancasila secara praktis melalui penyusunan kurikulum pendidikan yang memperkenalkannya sejak usia dini, serta mempromosikan nilai-nilai antrian dan kesopanan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Politik: Misalnya, pembatasan demokrasi dan pembungkaman kritik. Solusinya adalah anggota DPR harus menerima aspirasi masyarakat dan bersikap terbuka, sedangkan masyarakat harus berani mengkritik jika anggota DPR tidak bekerja sesuai dengan janji kampanye mereka.
3. Sosial-budaya: Misalnya, ancaman terhadap tradisi. Solusinya adalah menjaga dan melestarikan kebudayaan setiap daerah.
4. Ekonomi: Misalnya, kesulitan dalam membuka usaha karena preferensi masyarakat terhadap mal daripada pasar tradisional.
5. Hankam (pertahanan dan keamanan): Misalnya, pemberontakan Papua Merdeka yang menentang Pancasila. Solusinya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kegiatan bela negara.

Untuk menjaga ketahanan nasional, penting untuk memiliki pemahaman yang baik mengenai konsep tersebut, mengenali potensi sumber ancaman yang mungkin timbul, serta memperhatikan faktor-faktor alam dan sosial yang dapat mempengaruhi ketahanan nasional. Dengan memperkuat elemen-elemen ini, suatu negara dapat meningkatkan kesiapannya dalam menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan yang mungkin timbul.