Posts made by Lira Septiyani

Nama : Lira Septiyani
NPM : 2217051151
Kelas : B

Hasil analisis saya terhadap jurnal yang berjudul “Demokrasi Sebagai Wujud Nilai-Nilai Sila Keempat Pancasila dalam Pemilihan Umum Daerah Indonesia” oleh Galih Puji Mulyono dan Rizal Fatoni, yaitu sebagai berikut:

Masalah yang dikaji dalam jurnal tersebut yaitu:
  1. Nilai-Nilai Demokrasi Sila Keempat Pancasila dalam Pemilihan Umum Daerah di Indonesia.
  2. Pelaksanaan Demokrasi Sila Keempat Pancasila Sebagai Sumber Nilai Pemilihan Umum Daerah di Indonesia.

Pancasila yang menjadi ideologi merupakan aspek terpenting dalam membangun bangsa dan negara. Pancasila sebagai alat politik dalam menentukan arah kebijakan dan distribusi suatu negara, dengan hal ini Pancasila pada sila keempat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dapat mempengaruhi aspek kehidupan masyarakat terutama yang ditujukan dalam hal pemilihan umum daerah di Indonesia yang demokratis.

Pancasila sila keempat merupakan wujud dari demokrasi di Indonesia, demokrasi yang dinginkan adalah ikut sertaan rakyat didalam menjalankan roda pemerintahan. Melindungi demokrasi juga melindungi sesuatu yang menyandang status minoritas, minoritas dalam hal ini adalah calon kepala daerah yang bertarung sesuai dengan amanat nilai demokrasi dalam sila keempat Pancasila.
Nama : Lira Septiyani
NPM : 2217051151
Kelas : B

Hasil analisis saya terhadap video berjudul "Perkembangan Demokrasi di Indonesia" oleh Syahnur Asyadi, dijelaskan tentang perkembangan demokrasi di Indonesia:

1. Perkembangan Demokrasi Masa Revolusi Kemerdekaan
Pada saat itu demokrasi yang terjadi sangat terbatas. Media pers yang mendukungnya pun hanya berupa majalah dan koran yang diterbitkan pada masa itu.

2. Perkembangan Demokrasi Parlementer (1945-1959)
Masa ini adalah masa kejayaan demokrasi di Indonesia, karena hampir semua unsur-unsur demokrasi dapat ditemukan dalam perwujudan kehidupan politik di Indonesia. Namun demokrasi parlementer gagal, karena perselisihan politik yang menyebabkan konflik, basis sosial ekonomi yang masih sangat lemah, dan persamaan kepentingan antara Presiden Soekarno dengan kalangan Angkatan Darat yang sama-sama tidak senang dengan proses politik yang berjalan.

3. Perkembangan Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
Pada saat itu, politik ditandai oleh persaingan yang sangat kuat antara tiga kekuatan politik utama, yaitu ABRI, Soekarno, dan PKI.

4. Perkembangan Demokrasi dalam Pemerintahan Orde Baru
Pada awal pemerintahan orde baru, terlihat seolah-olah kekuasaan akan didistribusikan kepada kekuatan masyarakat. Namun, setelah tiga tahun, peranan ABRI mulai dominan dalam pemerintahan. Hal ini dibarengi dengan birokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan politik yang semakin kuat, serta pembatasan peran dan fungsi partai politik. Selain itu, pemerintah juga ikut campur dalam persoalan partai politik dan publik. Masa ini juga ditandai dengan mengambangnya arah kebijakan, monolitisasi ideologi negara, dan inkorporasi lembaga nonpemerintah.

5. Perkembangan Demokrasi pada Masa Reformasi (1998 – sekarang)
Demokrasi yang diterapkan adalah demokrasi pancasila, namun memiliki ciri khas yang berbeda dengan orde baru dan sedikit menyerupai demokrasi parlementer pada tahun 1950-1959.
Nama : Lira Septiyani
NPM : 2217051151
Kelas : B

Hasil analisis saya terhadap video yang berjudul “Demokrasi Itu Gaduh, tapi Kenapa Bertahan dan Dianut Banyak Negara?” oleh Narasi Newsroom yaitu sebagai berikut:

Demokrasi dianggap bising dan berisik, namun harus tetap mengikuti prosedur yang ada. Demokrasi menjadi system yang dipakai oleh banyak negara karena jika negara tersebut bisa menjalankan demokrasi dengan baik maka dapat mempertahankan keamanan dan kemakmuran jangka panjang. Demokrasi juga dianggap sebagai alat yang efektif untuk mewujudkan kesetaraan, mengurasi konflik, dan meningkatkan partisipasi public.

Negara yang meggunakan sistem demokrasi memiliki skor penegakan HAM dan angka harapan hidup yang lebih tinggi, Namun bukan berarti demokrasi menjadi sistem pemerintahan yang sempurna, demokrasi seringkali dilanda krisis yaitu, rendahnya kepercayaan terhadap pemerintah dan politikus, penurunan jumlah anggota parpol, dan regulasi pemerintah yang tidak transparan.
Nama : Lira Septiyani
NPM : 2217051151
Kelas : B

Hasil analisis saya terhadap jurnal yang berjudul “Dinamika Sosial Politik Menjelang Pemilu Serentak 2019” yaitu sebagai berikut:

Jurnal tersebut membahas tentang keberlangsungan pemilu tahun 2019, yang mana pertama kalinya dilaksanakan serentak antara pilpres dan pileg. Sebagai pilar penting demokrasi, pemilu diperlukan untuk suksesi kepemimpinan serta mengoreksi kinerja pemerintahan. Pemilu juga mensyaratkan unsur kejujuran, keadilan, transparansi dan akuntabilitas seperti yang tercantum dalam asas pemilu. Prasyarat untuk menciptakan hal tersebut memerlukan prakondisi dan komitmen semua elemen bangsa untuk mematuhi peraturan yang ada. Namun pada pemilu 2019 pelaksanaannya tidak terealisasi dengan baik dan menimbulkan hilangnya kepercayaan dari berbagai kalangan terhadap hasil yang diumumkan. Konsolidasi demokrasi atau proses pendalaman demokrasi akan terhambat ketika parpol melalui para elitenya terkait pemilu menunjukkan perilaku yang tidak mendorong proses demokrasi.

Tantangan konsolidai demokrasi semakin besar ketika kondisi ekonomi, sosial, politik dan hukum kurang memadai sehingga akan berpengaruh terhadap kualitas pemilu, demokrasi, serta stabilitas nasional. Menumbuhkan rasa saling percaya di antara penyelenggara pemilu, parpol dan masyarakat menjadi syarat utama terbangunnya demokrasi yang berkualitas dan penopang terwujudnya stabilitas politik dan keamanan dalam masyarakat