Posts made by KADEK WENDI SEPTIANI 2217011018

Nama : Kadek Wendi Septiani
NPM : 2217011018
Kelas : B
Jurnal yang dibahas pada pertemuan satu yaitu “Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendidikan Karakter Bangsa Indonesia melalui Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani” yang dimana dalam jurnal ini membahas mengenai Pendidikan kewarganegaraan dalam konteks pendidikan nasional bukanlah sesuatu yang baru di Indonesia. Berbagai model dan istilah pendidikan kewarganegaraan dilakukan oleh Pemerintah RI untuk menyelenggarakan misi pendidikan demokrasi dan hak asasi manusia (HAM). Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk membangun karakter (Character Building) bangsa Indonesia yang antara lain: a) membentuk kecakapan partisipatif warga negara yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; b) menjadikan warga negara Indonesia yang cerdas, aktif, kritis dan demokratis, namun tetap memiliki komitmen menjaga persatuan dan integritas bangsa; c) mengembangkan kultur demokrasi yang berkeadaban yaitu kebebasan, persamaan, toleransi dan tanggungjawab.
Pengertian demokrasi secara terminologi telah dikemukakan oleh para ahli tentang demokrasi. Menurut Abraham Lincoln, pengertian demokrasi adalah sistem pemerintah yang diselenggaran dari rakyat, oleh rakyat dan untu rakyat. Untuk dapat terciptanya dan tercapainya demokrasi merupakan suatu hasil dari serangkaian upaya yang melibatkan perubahan dalam struktur pemerintahan, pemberdayaan masyarakat, serta penghormatan terhadap hak-hak asasi dan kebebasan individu. Demokrasi yang sejati hanya dapat terwujud jika ada partisipasi aktif dari masyarakat, penegakan hukum yang adil, serta adanya pemilu yang bebas dan adil. Sebuah sistem demokrasi yang sukses juga mengharuskan adanya toleransi, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap keberagaman.
Maka dari jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam membangun karakter bangsa. Pendidikan kewarganegaraan tidak hanya berfokus pada pengetahuan dasar tentang hak dan kewajiban warga negara, tetapi juga bertujuan untuk membangun karakter dan keterampilan partisipatif warga negara yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nama : Kadek Wendi Septiani
NPM : 2217011018
Kelas : B
Jurnal yang dibahas pada pertemuan tiga yaitu “INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA” yang dimana pada jurnal ini pada masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks.
Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kelompok pedangang kaki lima (PKL) membentuk jaringan mereka ketika menghadapi Perda yang dikeluarkan Pemda atau ketika mereka harus menghadapai operasi Satpol PP. Demi kepentingan tersebut, seorang PKL yang beretnik Minang akan bersatu dengan PKLPKL beretnik lain. Singkat kata, integrasi pada dasarnya menyatukan lintas identitas untuk satu kepentingan bersama.

Dalam jurnal terdapat beberapa contoh berikut untuk menjelaskan permasalahan tersebut, salah satu contoh adalah tentang keberadaan Bahasa Indonesia di negeri ini. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang berasal dari kepulauan Riau, dan pada awalnya menjadi suatu atribut dari identitas penduduk kepulauan Riau, bahasa itu kemudian berkembang menjadi Melayu Pasar, yang digunakan oleh berbagai kelompok etnis yang bertemu di pasar dalam interaksi perdagangan.

Maka dapat disimpulkan dimana Integrasi nasional, menurut jurnal ini, dapat terbentuk jika ada kesamaan dalam beberapa hal, seperti bahasa, budaya, cita-cita politik, dan pandangan hidup. Namun, integrasi yang lebih luas juga hanya mungkin terwujud apabila individu atau kelompok mampu melepaskan identitasnya yang sempit dan terbuka terhadap identitas yang lebih besar, yang bisa menyatukan berbagai perbedaan. Sebagai contoh, dalam konteks sosial-ekonomi, kelompok yang memiliki kepentingan bersama, seperti pedagang kaki lima (PKL), bisa bersatu tanpa memandang latar belakang etnis mereka, seperti etnis Minang atau lainnya, untuk menghadapi tantangan bersama, seperti peraturan daerah atau operasi Satpol PP.
Nama : Kadek Wendi Septiani
NPM : 2217011018
Kelas : B
Dari video tersebut dapat ada dua point yang dijelaskan yang dimana sebagai berikut :
1) Identitas nasional adalah suatu Kumpulan nilai budaya serta berkembang dalam aspek aspek kehidupan dari suku dan satu kesatuan bangsa, yang dimana memiliki konsep bagaimana cara mengumpulkan satu kesatuan tersebut. Hakikat atau yang dijadika cerminan adalah Pancasila. Adapun unsur dari identitas nasional yaitu terdapat 4 unsur identitas yaitu suku bangsa, agama, budaya, dan Bahasa. Berdasarkan dari unsur tersebut terbagi lagi menjadi 3 pembagian yang terdapat dalam unsur tersebut yaitu identitas fundamental dimana didalam nya terdapat mengenai Pancasila sebagai ideologi negara, identitas insturemental mengenai UUD 1945 , dan identitas alamiah membahas mengenai kepulauan.
2) Integrasi nasional adalah penyesuain unsur yang berbeda dimana dimaksudkan proses penyatuan atau penggabungan berbagai elemen yang ada dalam suatu negara, seperti suku bangsa, agama, budaya, bahasa, dan berbagai perbedaan lainnya, menjadi suatu kesatuan yang utuh dan harmonis. Tujuan dari integrasi nasional adalah menciptakan persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman yang ada, sehingga negara dapat berjalan secara stabil dan berkembang.. Adapun faktor pendorong dari integrasi nasional yaitu Sejarah, cinta tanah air, rela berkorban, consensus nasional, dan keinginan Bersatu. Selain faktor pendorong Adapun faktor penghambat dari suatu inetrgasi nasional yaitu, heterogen, kesimpangan, etnosentrisme, dan gangguan luar.
Nama : Kadek Wendi Septiani
NPM : 2217011018
Kelas : B

Jurnal yang dibahas pada pertemuan kedua yaitu dengan judul “KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA” dimana pada bab pendahuluan terdapat suatu kalimat yang menjelaskan makna penting terkait dengan identitas masa dan ruang dalam suatu permasalahan kebudayaan. Bagi sebuah negara modern seperti Indonesia, bukan hanya berwujud sebuah unit geopolitik semata, namun dalam kenyataannya senantiasa mengandung keragaman kelompok sosial dan system budaya yang tercermin pada keanekaragaman kebudayaan suku bangsa.Pada bab kedua pada suatu KERANGKA KONSEPSUAL DAN TEORETIK dimana Kebudayaan tradisional menjadi mitos sebagai sosok kebudayaan yang arif. Mitos itu sesungguhnya mengusung kelestarian dan jagadhita. Namun secara realitas di tengahtengah gelombang perubahan akibat kapitalisme, modernisme, dan globalisme, konflik antar budaya tradisional dan budaya modern tidak dapat dihindarkan walaupun sinergi dan adaptasi unsur tradisional dengan unsur modern merupakan fakta kultural yang tidak terbantahkan. Menurut Haryati Subadio (1986:18-19) mengatakan kearifan lokal (local genius) secara keseluruhan meliputi, bahkan mungkin dapat dianggap sama dengan cultural identity yang dapat diartikan dengan identitas atau keperibadian budaya suatu bangsa. Sedangkan pada bab tiga KEARIFAM LOKAL SEBAGAI PEREKAT IDENTITAS BANGSA, menurut Huntington (2003:5-11) meramalkan bahwa masa depan politik dunia akan semakin mengarah kepada benturan antar kebudayaan, bahkan antar peradaban. Para ahli meramalkan bahwa dalam era global isuisu kebudayaan, agama, etnik, gender, dan cara hidup akan lebih penting daripada isu tentang konflik ekonomi yang terjadi pada masa industry.
Dari jurnal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal yang dimiliki oleh berbagai daerah di Indonesia sangat beragam dan kaya. Kearifan lokal ini mencerminkan kekayaan budaya yang menjadi identitas masing-masing daerah. Dengan selektifitas, kearifan lokal tersebut bisa dijadikan asset kekayaan budaya yang memperkaya kebudayaan nasional Indonesia. Selain itu, kearifan lokal juga dapat menjadi perekat bagi masyarakat Indonesia yang beragam, serta berfungsi sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas dan jati diri bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan global.
Nama : Kadek Wendi Septiani
NPM : 2217011018
Kelkas : B

Identitas nasional adalah sekumpulan ciri khas, nilai, simbol, budaya, bahasa, serta sejarah yang dimiliki oleh suatu bangsa atau negara, yang membedakan satu bangsa dengan bangsa lainnya. Identitas nasional mencerminkan keunikan dan karakteristik suatu negara, yang dapat dilihat melalui berbagai aspek.
Ada 4 unsur identitas nasional, yaitu yang pertama adalah Suku bangsa, dimana merujuk pada kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik, budaya, serta asal-usul yang sama, lalu yang kedua Agama, dimana merupakan salah satu aspek penting dalam membentuk identitas suatu bangsa, yang ketiga adalah Kebudayaan adalah kumpulan dari nilai-nilai, adat istiadat, seni, serta cara hidup yang diwariskan dari generasi ke generasi. Kebudayaan mencakup berbagai aspek seperti seni rupa, musik, tarian, pakaian tradisional, makanan, serta norma sosial yang diterima dalam Masyarakat, dan yang terakhir adalah Bahasa, dimana merupakan unsur identitas nasional yang sangat penting, karena bahasa merupakan alat komunikasi utama dalam kehidupan sehari-hari dan dalam membangun hubungan antarindividu. Bahasa juga mencerminkan pemikiran, kebudayaan, dan nilai-nilai yang ada dalam suatu bangsa. Bahasa nasional, yang biasanya dipakai oleh mayoritas penduduk, menjadi simbol kesatuan dalam negara yang beragam.
Identitas nasional adalah sekumpulan ciri khas, nilai, simbol, budaya, bahasa, serta sejarah yang dimiliki oleh suatu bangsa atau negara, yang membedakan satu bangsa dengan bangsa lainnya. Identitas nasional mencerminkan keunikan dan karakteristik suatu negara, yang dapat dilihat melalui berbagai aspek. Pentingnya identitas nasional adalah Menciptakan Rasa Persatuan dan Kebersamaan Identitas nasional membantu menyatukan masyarakat yang berbeda-beda (dalam hal etnis, agama, dan budaya) menjadi satu kesatuan yang kuat. Dengan memiliki identitas bersama, masyarakat lebih mudah merasakan rasa kebanggaan dan kesatuan sebagai bangsa.