Posts made by Zainab Aqilah

Nama: Zainab Aqilah
NPM: 2217051149
Kelas: D

Jurnal yang berjudul “Dinamika Sosial Politik Jelang Pemilu Serentak 2019” merupakan kumpulan artikel tentang Pemilu Serentak 2019 di Indonesia.

Majalah ini terdiri dari lima artikel yang mencakup berbagai aspek pemilu serentak 2019 di Indonesia, yaitu Dinamika politik, partisipasi pemilih, strategi kampanye, dan isu-isu kunci terkait pemilu.

Beberapa artikel yang menarik dalam jurnal ini antara lain “Dinamika Persaingan Partai pada Pemilu 2019” yang membahas tentang persaingan partai politik dan keberhasilan partai pada pemilu serentak 2019. Artikel ini memberikan gambaran lengkap mengenai hasil pemilu serta penyebab dan akibatnya. dari menang dan kalah. partai politik dalam suatu pemilihan. Selain itu, ada juga pasal terkait jumlah pemilih seperti "Partisipasi Pemilih dalam Pemilu Serentak Indonesia 2019" dan "Penentu Jumlah Partisipasi Pemilih dalam Pemilu Indonesia 2019". Artikel-artikel ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi pemilih dan memberikan analisis partisipasi pemilih dalam pemilu serentak Indonesia 2019.

Secara keseluruhan, artikel ini memberikan informasi penting dan bermanfaat bagi para sarjana, peneliti, dan pelaku politik yang tertarik dengan pemilu serentak 2019 di Indonesia. Artikel-artikel dalam majalah ini memberikan wawasan tentang berbagai aspek pemilu dan dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi para pembaca yang ingin memperdalam pemahaman tentang politik Indonesia.
Nama: Zainab Aqilah
NPM: 2217051149
Kelas: D
pada video di atas yang berjudul Demokrasi itu Gaduh, tapi Kenapa Bertahan dan malah DIanut Oleh Banyak Negara? dalam analisis akan ditemukan jawabannya.

analisis:
adapun pernyataan pak Jokowi terkait situasi pandemi yang dinilai muskil terpenuhi dalam negara demokrasi. selain karena demokrasi memfasilitasi silang pendapat, demokrasi menjamin kebebasan untuk berpendapat. Demokrasi itu berisik untuk itu kenapa sistem demokrasi malah jadi pilihan banyak negara?

alasannya utamanya karena negara yang sistemnya demokrasi mampu mempertahankan keamanan dan kemakmuran jangka panjang . demokrasi juga dipandang sebagai alat paling efektif untuk mewujudkan kesetaraan, mengurangi konflik, dan meningkatkan partisipasi publik. Misalnya dari segi penegakan HAM. negara yang menganut demokrasi memiliki skor penegakan HAM yang lebih tinggi.

warga di negara penganut demokrasi juga cenderung mempunyai angka harapan hidup yang tinggi. kalau dibandingkan negara demokrasi dengan non-demokrasi, umumnya demokrasi lebih kaya, mereka punya tingkat perkembangan manusia yang lebih tinggi. Demokrasi punya angka korupsi yang lebih rendah. Warga negara demokrasi lebih bahagia dan sehat.dan lebih banyak menikmati jaminan atas HAM.

Pasca-Perang Dingin, banyak negara ingin kebebasan dan kemakmuran, seperti hal nya dengan negara demokrasi. sejak akhir 1980-an negara yang menganut demokrasi meningkat pesat. Sebaliknya, semakin banyak rezim autokrasi yang berjatuhan. tetapi, bukan berarti demokrasi adalah sistem pemerintahan yang sempurna. Para kritikus demokrasi kerap menanyakan soal apakah memberi hak pilih kepada warga atas persoalan yang mereka tidak kuasai adalah hal yang tepat? pertanyaan ini terasa relevan ketika demokrasi menghasilkan pemimpin-pemimpin populis yang anti-sains juga para politikus yang menolak dikritik dan menampilkan kebebasan berpendapat. Kini, beberapa analisis mengatakan demokrasi berada dalam fase krisis.

pada 2019, skor rata-rata indeks demokrasi di 165 negara menyoroti dari 5,48 ke 5,44 dan hal itu menjadi skor yang terburuk ke 2006. ada beberapa alasan yag mengemukakan mengapa demokrasi dilanda krisis. Mulai dari rendahnya kepercayaan terhadap pemerintah dan politikus, penurunan jumlah kenaggotaan partai politik, hingga regulasi pemerintah yang dianggap tidak transparan. Demokrasi bukanlah tujuan, demokrasi adalah perjalanan yang kita tempuh bersama sebagai warga, bangsa dan negara. jadi, apakah demokrasi akan mampu beradaptasi dengan perubahan global? demokrasi adalah sistem pemerintahan paling buruk tapi tidak ada yang lebih baik dari itu.