Nama : Tiara Brazeski
NPM : 2217011118
Kelas : B
Analisis saya pada video ini bahwa perkembangan demokrasi di Indonesia berlangsung secara bertahap dan dipengaruhi oleh situasi politik, sosial, dan ekonomi pada tiap masa. Pada masa revolusi kemerdekaan, demokrasi belum berjalan ideal karena fokus utama negara adalah mempertahankan kemerdekaan. Pers berperan penting dalam membangkitkan semangat perjuangan, meski kebebasan politik masih terbatas. Masa demokrasi parlementer (1950–1959) memperlihatkan semangat demokratis yang tinggi dengan munculnya banyak partai politik dan kebebasan berpendapat. Namun, sistem ini gagal karena dominasi politik aliran, lemahnya ekonomi, dan konflik antara Presiden Soekarno dan militer.
Pada video ini juga memperlihatkan bahwa masa demokrasi terpimpin (1959–1965) membawa arah baru bagi sistem pemerintahan dengan memusatkan kekuasaan di tangan Presiden Soekarno. Konflik politik semakin menguat antara tiga kekuatan besar saat itu: Presiden, ABRI, dan PKI. Demokrasi tidak berkembang secara sehat karena lebih menonjolkan otoritarianisme. Kondisi ini berlanjut di masa Orde Baru (1966–1998), di mana demokrasi Pancasila dijalankan secara formal, tetapi dalam praktiknya sangat terbatas. Militer dan birokrasi mendominasi, partai politik dibatasi, dan kebebasan berpendapat sangat dikontrol oleh pemerintah. Barulah setelah reformasi tahun 1998, demokrasi di Indonesia mulai terbuka. Pemilu menjadi lebih demokratis, rotasi kekuasaan berjalan di semua tingkatan, pola rekrutmen politik lebih transparan, dan sebagian besar hak dasar warga negara, termasuk kebebasan berpendapat, mulai terjamin.
Kesimpulan saya dari video ini adalah bahwa demokrasi di Indonesia terus mengalami perkembangan, dari yang semula terbatas hingga menjadi lebih terbuka di era reformasi, meskipun masih menghadapi berbagai tantangan.