NAMA : Hamka Ebid Nego
NPM : 2207051028
KELAS : Manejemen Informatika
PRODI: Manejemen Informatika
ANALISIS:
Perkembangan Demokrasi Masa Revolusi Kemerdekaan
Pada masa revolusi kemerdekaan, Indonesia memperoleh kemerdekaan pada tahun 1945 setelah melewati perjuangan panjang melawan penjajahan. Di awal kemerdekaan, Indonesia mengadopsi sistem demokrasi parlementer yang mirip dengan sistem demokrasi di Eropa. Namun, periode ini ditandai oleh ketidakstabilan politik dan sering terjadi pergantian kabinet. Selain itu, keterbatasan infrastruktur dan sumber daya manusia juga mempengaruhi perkembangan demokrasi pada masa ini.
Perkembangan Demokrasi Parlementer (1945-1959)
Periode ini ditandai dengan konsolidasi kekuasaan nasional, pembentukan partai politik, dan pengaturan undang-undang dasar yang baru. Pada tahun 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika yang menjadi landasan bagi gerakan non-blok. Meskipun perkembangan demokrasi pada masa ini diwarnai oleh ketidakstabilan politik, namun Indonesia masih tetap mempertahankan sistem demokrasi parlementer.
Perkembangan Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
Pada masa ini, Presiden Sukarno mengubah sistem politik Indonesia menjadi demokrasi terpimpin. Sistem ini memberi kekuasaan yang besar pada presiden dan mengurangi peran parlemen. Namun, hal ini menimbulkan ketidakpuasan dari berbagai pihak dan pada akhirnya memicu gerakan G30S/PKI pada tahun 1965.
Perkembangan Demokrasi dalam Pemerintahan Orde Baru
Setelah mengambil alih kekuasaan pada tahun 1966, Soeharto mendirikan Orde Baru dan memimpin Indonesia selama 32 tahun. Pada masa ini, Indonesia diperintah secara otoriter dengan menekankan stabilitas politik dan pembangunan ekonomi. Namun, hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi diabaikan, dan terjadi pelanggaran hak asasi manusia yang masif.
Perkembangan Demokrasi pada Masa Reformasi (1998 sampai dengan sekarang)
Setelah jatuhnya Soeharto pada tahun 1998, Indonesia memasuki masa reformasi. Pada masa ini, Indonesia memperoleh kembali kebebasan pers dan hak asasi manusia dipulihkan. Indonesia juga berhasil mengadopsi sistem demokrasi yang lebih inklusif dan terbuka, dengan adanya pemilihan umum yang bebas dan adil, serta partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat.
Kesimpulan:
Perkembangan demokrasi di Indonesia telah mengalami banyak perubahan selama bertahun-tahun. Dari sistem demokrasi parlementer di awal kemerdekaan, hingga terpimpin dan orde baru yang otoriter, dan kini pada era reformasi yang lebih inklusif dan terbuka. Walaupun masih banyak tantangan yang dihadapi, Indonesia telah membuat kemajuan yang signifikan
NPM : 2207051028
KELAS : Manejemen Informatika
PRODI: Manejemen Informatika
ANALISIS:
Perkembangan Demokrasi Masa Revolusi Kemerdekaan
Pada masa revolusi kemerdekaan, Indonesia memperoleh kemerdekaan pada tahun 1945 setelah melewati perjuangan panjang melawan penjajahan. Di awal kemerdekaan, Indonesia mengadopsi sistem demokrasi parlementer yang mirip dengan sistem demokrasi di Eropa. Namun, periode ini ditandai oleh ketidakstabilan politik dan sering terjadi pergantian kabinet. Selain itu, keterbatasan infrastruktur dan sumber daya manusia juga mempengaruhi perkembangan demokrasi pada masa ini.
Perkembangan Demokrasi Parlementer (1945-1959)
Periode ini ditandai dengan konsolidasi kekuasaan nasional, pembentukan partai politik, dan pengaturan undang-undang dasar yang baru. Pada tahun 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika yang menjadi landasan bagi gerakan non-blok. Meskipun perkembangan demokrasi pada masa ini diwarnai oleh ketidakstabilan politik, namun Indonesia masih tetap mempertahankan sistem demokrasi parlementer.
Perkembangan Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
Pada masa ini, Presiden Sukarno mengubah sistem politik Indonesia menjadi demokrasi terpimpin. Sistem ini memberi kekuasaan yang besar pada presiden dan mengurangi peran parlemen. Namun, hal ini menimbulkan ketidakpuasan dari berbagai pihak dan pada akhirnya memicu gerakan G30S/PKI pada tahun 1965.
Perkembangan Demokrasi dalam Pemerintahan Orde Baru
Setelah mengambil alih kekuasaan pada tahun 1966, Soeharto mendirikan Orde Baru dan memimpin Indonesia selama 32 tahun. Pada masa ini, Indonesia diperintah secara otoriter dengan menekankan stabilitas politik dan pembangunan ekonomi. Namun, hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi diabaikan, dan terjadi pelanggaran hak asasi manusia yang masif.
Perkembangan Demokrasi pada Masa Reformasi (1998 sampai dengan sekarang)
Setelah jatuhnya Soeharto pada tahun 1998, Indonesia memasuki masa reformasi. Pada masa ini, Indonesia memperoleh kembali kebebasan pers dan hak asasi manusia dipulihkan. Indonesia juga berhasil mengadopsi sistem demokrasi yang lebih inklusif dan terbuka, dengan adanya pemilihan umum yang bebas dan adil, serta partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat.
Kesimpulan:
Perkembangan demokrasi di Indonesia telah mengalami banyak perubahan selama bertahun-tahun. Dari sistem demokrasi parlementer di awal kemerdekaan, hingga terpimpin dan orde baru yang otoriter, dan kini pada era reformasi yang lebih inklusif dan terbuka. Walaupun masih banyak tantangan yang dihadapi, Indonesia telah membuat kemajuan yang signifikan