Posts made by PUTRI ZAFIKA AQWINTARI

NAMA : PUTRI ZAFIKA AQWINTARI
NPM : 2213053285
KELAS : 3H

Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)

Dalam vidio tersebut menjelaskan tentang Peserta Didik yang jahil yang jahil terhadap teman nya dan tidak sopan kepada guru nya. Guru menghukum siswa untuk keluar dari kelas dan tidak mengikuti pembelajaran. Saat guru keluar kelas, terdapat siswa yang lari dan menabrak guru sehingga buku yang dibawa guru jatuh dan siswa tersebut tidak meminta maaf.

Setelah pulang sekolah, terdapat dua siswa yang pergi main, mereka merokok dan minum minuman keras. Keesokan hari saat disekolah, dua siswi memberi tahu kepada guru nya. Kemudian siswa tersebut menemui gurunya di ruang guru, mereka di interogasi dan diberi nasihat karena telah melakukan perbuatan yang salah.

Jadi kesimpulannya
pendidikan pancasila penting diajarkan dan terapkan dalam pembelajaran di sekolah agar peserta didik dapat mengetahui pendidikan moral yang baik.
Nama : Putri Zafika AqwinTari
NPM : 2213053285

Pentingnya Pendidikan Moral untuk Anak Sekolah Dasar

Pendidikan Moral adalah suatu proses yang digunakan untuk menanamkan baik dan buruk mengenai perbuatan untuk mencapai kedewasaan. Pendidikan moral sangat penting untuk anak anak sekolah dasar karena mereka harus memiliki sikap atau perilaku yang baik di lingkungan sekolah maupun keluarga.
Pendidikan moral juga bertujuan untuk memahami nilai budi pekerti mampu mengambil keputusan dengan tepat dan membentuk pola perilaku yang bertanggung jawab.

Penyebab Menurunnya Moral pada anak :

1. Perundungan di Sekolah
Perundungan kerap terjadi di lingkungan sekolah yang dilakukan oleh anak sekolah dasar baik perempuan maupun laki laki.
2. Kekerasan fisik dalam keluarga
Hal lain yang menyebabkan perundungan oleh anak yaitu adanya kekerasan secara fisik yang dilakukan oleh saudara kandungnya di rumah kepada anak tersebut.
Peranan orang tua dan guru
Orang tua:
Dalam hal ini kita sangat memerlukan peran orang tua di lingkungan keluarga maupun masyarakat.
Guru:
Guru berperan untuk memperkaya dan memperkokoh kepribadian anak. Serta membekali mereka dengan nilai nilai yang dipersiapkan agar menjadi insan yang bertanggung jawab terhadap dirinya, masyarakat serta keluarga. Peran yang harus dilaksanakan oleh guru yaitu dengan cara menjadikan dirinya sebagai figur yang dapat dipercayai dan berprilaku baik serta memberikan contoh yang baik kepada siswa agar tingkah lakunya sesuai dengan norma yang berlaku dilingkungan sekolah. Misalnya hadir tepat waktu ketika mengajar.

Penyelesaian terhadap moral anak:
Supaya siswa tidak menyimpang dari tujuannya diperlukan motivator untuk memberikan pelajaran tentang kebaikan agar tujuannya tercapai. Peranan guru yang dilakukan dengan cara memberikan nasihat setiap harinya agar siswa mengingatnya.

Kesimpulan :
upaya dalam mewujudkan nilai nilai moral melalui pendidikan moral harus diupayakan agar pendidikan moral betul betul maksimal.

Bukan hanya dari guru, tetapi pendidikan moral sudah harus diajarkan sejak dini oleh orang tuanya. Terlebih anak biasanya mengikuti sikap atau perilaku orang tua yang kadang tidak baik untuk ditiru.
NAMA : PUTRI ZAFIKA AQWINTARI
NPM : 2213053285

ANALISIS JURNAL 2

Judul: Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Penulis: Lia Yuliana, M.Pd.

Pengertian moral
Menurut Sjarkawi, (2006: 28), mengemukakan bahwa moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Selain itu moral juga merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

Nilai-nilai Moral
Menurut Henry Hazlitt ( 2003: 32) mengemukakan bahwa nilai adalah suatu kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu, yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang. Menurut Sjarkawi, 2005: 29 Nilai moral diartikan sebagai isi mengenai keseluruhan tatanan yang mengatur perbuatan, tingkah laku, sikap dan kebiasaan manusia dalam masyarakat berdasarkan pada ajaran nilai, prinsip dan norma. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Berkaitan dengan tanggung jawab kita
- Berkaitan dengan hati nurani
- Mewajibkan
- Bersifat formal
dalam moral yang menjadi tolak ukur suatu perbuatan itu bernilai baik atau buruk adalah adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat tertentu. Nilai-nilai moral yang bersifat objectivistic dikategorikan sebagai moral kesusilaan,Adapun nilai-nilai moral yang bersifat relativistik dikategorikan sebagai moral kesopanan.

Pengertian anak usia dini
Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami 5 proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan. Anak usia dini memiliki karakteristik tersendiri (Isjoni, 2009:24-26), diantaranya:
1. Usia 0-1 tahun, Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk, berdiri, dan berjalan. Mempelajari menggunakan panca indera. Mempelajari komunikasi sosial.
2. Usia 2-3 tahun, Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya. Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. Dan mulai mengembangkan emosi.
3. Usia 4-6 tahun, Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan kegiatan. Perkembangan bahasa semakin baik, Perkembangan kognitif sangat pesat, Bentuk permainan anak masih bersifat individu.

Penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini
Hamid Darmadi, (2007: 56-57) Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yaitu :
1. Metode Bermain, Dengan bermain banyak nilai-nilai moral dan sosial yang dapat diajarkan, diantaranya: a) Mengajarkan kepada anak agar mau bersosialisasi dan mampu bekerjasama dengan teman-teman sepermainan. b) Mengajarkan kepada anak agar memiliki sikap tenggang rasa, menolong sesama yang sedang membutuhkan, dan sebagainya.
2. Metode Bercerita, Melalui cerita dapat menyampaikan pesan-pesan atau informasi moral yang dapat menambah pengetahuan anak tentang nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat. Setelah bercerita dapat menyampaikan pesan-pesan moral misalnya sikap rendah hati, kejujuran, dll.
3. Metode Pemberia Tugas, Nilai moral yang dapat disisipkan melalui metode pemberian tugas individu antara lain: Melatih kesabaran seorang anak, mengajari untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah menjadi tugasnya. Belajar untuk menaati aturan yang telah disepakati bersama.
4. Metode Bercakap-cakap, Melalui bercakap-cakap pendidik mengajarkan aturan, nilai, dan norma yang berlaku di masyarakat, agar anak dapat menjalin hubungan dan dapat diterima oleh lingkungan sosial sekitar dengan baik.

Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat diselenggarakan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan sebelum jenjang Sekolah Dasar. Cara pelaksanaan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini, pada jalur pendidikan non formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui pendidikan keluarga dan pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, pada jalur pendidikan formal dapat dilakukan melalui kegiatan pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan lingkungan bermain, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
NAMA : Putri Zafika AqwinTari
NPM : 2213053285

Identitas jurnal
Nama jurnal: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Prodi PGSD FKIP Unsyiah
Volume: 1
Nomor: 1
Tahun: 2016
Judul: Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Siswa di Sd Negeri Lampeuneurut
Penulis: Ruslan, Rosma Elly, Nurul Aini

PEMBAHASAN
membahas implementasi nilai-nilai moral dikalangan siswa di SD Negeri Lampeuneurut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap menurunnya nilai-nilai moral pada anak dan mengeksplorasi metode yang digunakan guru untuk menanamkan nilai-nilai moral pada siswa.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data. Data dikumpulkan dari wawancara terhadap 10 orang guru yang dicatat dengan menggunakan alat tulis dan elektronik. Data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif yang meliputi reduksi data, visualisasi data, penarikan kesimpulan/verifikasi, dan perhitungan persentase.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa guru di SD Negeri Lampeuneurut menanamkan nilai-nilai moral pada siswa dengan mengintegrasikan 10 nilai moral ke dalam semua mata pelajaran yang diajarkan seperti nilai agama, nilai moral, dll. Nilai sosial, nilai gender, nilai keadilan, nilai demokrasi . , nilai kejujuran, kemandirian, nilai ketahanan, nilai tanggung jawab dan nilai apresiasi lingkungan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa siswa memiliki hubungan yang baik dengan teman dan lebih sedikit berbohong kepada guru karena penekanan pada kejujuran.
NAMA : PUTRI ZAFIKA AQWINTARI
NPM : 2213053285

ANALISIS VIDEO 2

PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH DASAR

Pendidikan moral ??
Usaha yang dilakukan secara terencana untuk mengubah sikap perilaku yang di lakukan peserta didik agar mampu berinteraksi dengan lingkungan masyarakat sesuai nilai moral dan kebudayaan di setempat .

Tahap-tahap perkembangan moral
- Usia 6-12 bulan
- Usia 12-18 bulan
- Usia 18-30 bulan
- Usia 30-36 bulan
- Usia 3-4 tahun
- Usia 4-6 tahun
- Usia 7-8 tahun
- Usia 9-11 tahun
- Usia 12-15 tahun
- Usia 16-20 tahun
- Dewasa muda 20-40 tahun
- Dewasa tengah 40-65 tahun
- Dewasa tua 65 tahun ke atas

Implikasi perkembangan sosial dan pribadi anak dalam kbm di sekolah dasar
Perkembangan pribadi dan sosial anak sangat diperlukan dalam belajar anak kadang memerlukan teman untuk proses belajar tapi ada anak yang sendiri atau mandiri

Implikasi identitas gender dalam perkembangan moral anak sekolah dasar
Guru sebaiknya mengajarkan murid mengenai identitas gender supaya mengontrol perilaku mereka sesuai dengan gender nya
Tetapi bukan hanya guru orang tua juga memiliki peranan yang sangat penting .

Permasalahan serta solusi perkembangan moral anak sekolah dasar
1. Hilangnya kejujuran
Ketika anak sudah terbiasa berbohong Akan membuat anak menjadi pribadi yang pembohong
Contoh nya ketika sedang ujian anak mencontek dan kerja sama dengan teman nya
Solusi nya dengan mengajarkan anak untuk lebih percaya diri terhadap jawabannya , mengajarkan anak untuk bersikap jujur dan tidak memarahi nya
2. Hilangnya rasa tanggungjawab
Guru harus mengajarkan anak didiknya untuk memiliki rasa tanggung jawab
Contohnya ketika di berikan pr anak harus mengerjakan tidak boleh tidak di kerjakan
Solusi nya mengajarkan anak untuk bersikap tanggung jawab dari hal kecil
3. Rendah nya disiplin
Contoh ada siswa datang tidak telat waktu ke sekolah sebaiknya guru dan kepala sekolah harus tegas jika tidak tegas maka anak akan menjadi terbiasa .
4. Kurang bisa bekerja sama
Contohnya kerja kelompok
Solusi nya anak harus aktif dalam kerja kelompok jangan biarkan ada anak yang tidak aktif
5. Mengambil hak orang lain