Posts made by PUTRI ZAFIKA AQWINTARI

NAMA : PUTRI ZAFIKA AQWINTARI
NPM : 2213053285
KELAS : 3H

Judul : Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat: Suatu Pemikiran Kefilsafatan
Nama Penulis : Suparlan Suhartono

ARTI DAN ISI FILSAFAT
Istilah filsafat berarti cinta kearifan. Jadi, cinta kearifan adalah suatu bentuk perilaku yang bersubstansi nilai -nilai aksiologis keindahan, kebenaran dan kebaikan. Oleh sebab itu, secara etimologis, dalam istilah filsafat sendiri memang terkandung persoalan tentang sistem perilaku (morality) atau etika.

ARTI MORAL DAN ETIKA
Norma moral adalah aturan tentang bagaimana manusia harus hidup supaya menjadi baik sebagai manusia”. Sedangkan mengenai etika, ditandaskan b ahwa “etika bukan sumber tambahan moralitas melainkan merupakan filsafat yang merefleksikan ajaran -ajaran moral”.

PEMIKIRAN FILOSOFIS TENTANG MANUSIA DAN MASYARAKAT

Kehidupan bermasyarakat adalah suatu si stem manajemen untuk mengorganisir kemampuan individual menjadi sebuah kekuatan sosial, agar kemudian tujuan bersama seluruh individu anggotanya dapat terwujud. Masyarakat bukan hanya tempat berkumpul, melainkan suatu proses sosial di dalam mana setiap ind ividu mendapat ruang gerak untuk melakukan berbagai aksi sosial (social action). Masyarakat memproses seluruh jenis pengertian, perasaan dan perilaku individual dalam jumlah tak terbatas. Maka, muncullah suatu pemikiran bahwa seharusnya kehidupan bermasyar akat itu “berkeadilan”.

KESADARAN MORAL, DASAR ETIKA BERMASYARAKAT

Secara langsung atau tidak langsung, moralitas dan etika hanya bisa berlaku secara sempurna di dalam kehidupan bermasyarakat. Orang yang hidup dengan mengisolir diri di tengah hutan, seolah-olah tidak memerlukan moral dan etika. Tetapi ketika mulai memanfaatkan sumber daya hutan, apalagi jka cara pemanfaatannya cenderung merusak, maka perilakunya sudah masuk ke dalam lingkup moral dan etika. Hal itu karena kelangsungan hidup dan kehidupan pada umumnya, termasuk kehidupan bermasyarakat, mutlak bergantung pada keberadaan hutan. Karena sifatnya universal, maka pemikiran kritis tentang moral dan etika lebih menyoal pada masalah kesadaran moral, yang berkedudukan pada awal dari seluruh kegiatan hidup. Sadar akan asal-mula dan tujuan kehidupan, maka manusia sadar tentang apa yang perlu dilakukan dalam menjalani kehidupannya. Atas kesadaran moralnya, seseorang terdorong untuk melakukan perbuatan yang baik dan bernilai guna bagi kelangsungan dan tuj uan hidup.

MORAL DAN ETIKA BERMASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN

Ruang lingkup pendidikan mencakup tiga hal yaitu: 1) pencerdasan spiritual, menumbuhkan kesadaran tentang asal-mula, tujuan, dan eksistensi kehidupan, 2) pencerdasan intelektual, membina kemampuan akal agar mampu memecahkan setiap persoalan yang muncul di sepanjang kehidupan, 3) pencerdasan moral, membimbing setiap perilaku agar selalu bernilai bagi tujuan kehidupan.
Jika pendidikan berhasil membina ketiga kecerdasan tersebut, maka seorang individu menjadi terdidik.
NAMA : PUTRI ZAFIKA AQWINTARI
NPM : 2213053285
KELAS : 3H

Film Pendek Korupsi pendidikan anti korupsi

seorang pelajar dari SMKN 3 Wonosari Hanafi dimintai tolong untuk mem foto copy kertas sebanyak 5rb dan hanafi meminta nota kepada tukang fotocopy, tetapi Hanafi menulisnya sebanyak 10rb di dalam nota. Kebiasaan buruk Hanafi yaitu membuat nota palsu. Saat sedang istirahat, seorang teman Hanafi bernama Bayu mengajak Hanafi berbicara tentang maraknya kasus korupsi di Indonesia, ia khawatir di sekolah juga ada yang melakukan korupsi. Bayu juga menjelaskan apa yang disampaikan oleh ustadz tentang apabila memakan menggunakan uang korupsi maka akan menjadi penyakit didalam tubuh. Hanafi tersadar apakah badan nya terasa sakit karena memakan uang korupsi.
NAMA : PUTRI ZAFIKA AQWINTARI
NPM : 2213053285
KELAS : 3H

Perbedaan Pendidikan Dasar Jepang dan Indonesia

1. Kebersihan sejak dini
Di Indonesia pendidikan tentang kebersihan tidak di masukan di kurikulum sedangkan di Jepang setiap kurikulum ada pendidikan tentang kebersihan , jadi setiap siswa di Jepang punya tanggung jawab terhadap sampah .

2. Makan bareng
Pendidikan Jepang mengatur makan siswa , mulai dari menu yang di siapkan , gizi pada makanan dan cara mereka makan , makan siang disana di lakukan secara bersama sama , ini di lakukan untuk membangun hubungan positif antara sesama siswa dan guru .

3. Mata pelajaran sedikit
Pendidikan dasar di Jepang mata pelajaran tergolong sedikit dan di ajarkan di hari tertentu jadi ga ada mata pelajaran yang di ulang lagi dalam seminggu .

4. Pendidikan karakter
Pendidikan Jepang pada 3 tahun pertama mereka tidak di beri ujian karena supaya mereka bisa fokus dalam pendidikan karakter seperti sopan santun , tolong menolong , karena pemerintah Jepang percaya pendidikan karakter akan menjadi dasar yang baik dalam pendidikan .

5. Membaca dulu
Di Indonesia minat baca buku masih rendah karena tidak terbiasa membaca buku saat di sekolah , di Jepang siswa diberi 10 menit untuk membaca buku dari situ minta baca di Jepang tinggi .

6. Perlengkapan sekolah
Di Jepang di mulai dari tas sampai sepatu semua sama karena agar siswa tidak ada yang minder .

7. Seragam sekolah
Kalo di Indonesia seragam ada 3 untuk seminggu tetapi di jelang cuma ada satu .
Nama : Putri Zafika AqwinTari
NPM: 2213053285
Kelas : 3H

Potret pendidikan di dusun terpencil

Dusun Terpencil
Siswa SD Negri 2 Glak membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah, karena sekolah yang terletak di dusun terpencil ini terpaksa melakukan kegiatan pembelajaran di teras kelas karena terbatasnya fasilitas ruang kelas imana sekolah hanya memiliki 6 ruang kelas. Meskipun demikian, para siswa tetap bersemangat untuk sekolah. Setiap hari mereka harus berjalan sekitar 2 km untuk bisa belajar di sekolah. Disaat pandemi covid sekolah ini tidak mampu melaksanakan pembelajaran secara daring karena tidak memiliki jaringan telekomunikasi sama sekali sehingga pembelajaran tetap di laksanakan di sekolah. Pihak sekolah berharap agar pemerintah bisa memenuhi fasilitas.
Nama: Putri Zafika AqwinTari
NPM : 2213053285
Kelas :3H

SEPENGGAL CERITA PENGAJAR MUDA DI PELOSOK KALIMANTAN
Martencis Veronica Siregar


Martencis Siregar, pengajar mua dari Indonesia Mengajar yang di tempatkan di desa Tanjung Matol, Kalimantan Utara. Beliau sempat menjadi relavan peduli HIV AIDS di papua. Martencis mengajar anak anak kelas 1 sd dan menjadi guru les kelas 6 sd. Anak- anak di Tanjung Matol masih sedikit yang berminat melanjutkan pendidikan setelah Sekolah menyelesaikan pendidikan Dasar karena orang tua di desa tersebut masih kurang sadar akan pentingnya pendidikan. Banyak anak anak perempuan yang menikah di usia dini di sekitaran umur 12 tahun. Kurangnya perhatian orang tua kepada anak pun masih menjadi persoalan di desa Tanjung Motal. Membuat orang tua sadar akan pentingnya pendidikan masih menjadi pekerjaan yang harus di selesaikan. Kelas 1 menjadi langkah awal untuk menempuh pendidikan panjang karena TK dan PAUD belum masuk di desa Tanjung Matol. Martencis selalu menekankan kepada anak-anak bahwa belajar itu bisa dari mana saja dan dimana saja. Untuk menumbuhkan semangat belajar anak-anak di desa Tanjung Matol ini diberikannya motivasi, anak-anak yang berprestasi diberikan reward. Memberikan hadiah sekedar jalan jalan keluar dari esa Matol memberikan wawasan baru bagi anak anak Matol terutama soal cerita dunia luar. Warga desa Matol mencari makan menggukan cara berburu untuk bertahan hidup.Terdapat seorang pemudi bernama Loly, gadis berusia 18 tahun yang memiliki ketertarikan pada bidang pendidikan di desa Matol dan ialah yang juga membantu Martencis mengajar anak anak di Sekolah Dasar. Tidak hanya Loly, tetapi juga guru-guru yang penuh semangat . Bersama orang-orang hebat seperti mereka kelak masa depan anak-anak desa Matol dapat terukir.