Posts made by KHAIRANI ULYA 2213053115

NAMA : KHAIRANI ULYA
NPM : 2213053115

ANALISIS VIDEO
"PENDIDIKAN MORAL ANAK SEKOLAH (PENDIDIKAN PANCASILA)

Dalam video tersebut, ada seorang siswa yang bernama Beni, yang menunjukkan perilaku moral yang kurang baik, baik terhadap teman-temannya maupun guru. Tindakan dan sikap tidak baik Beni dapat diamati dalam beberapa kejadian. Pertama, Beni melemparkan kertas kepada teman dan bahkan guru selama proses pembelajaran, yang mengganggu suasana kelas. Akibatnya, guru meminta Beni untuk meninggalkan kelas. Kedua, Beni secara tidak sengaja menabrak guru saat berjalan, menyebabkan buku guru jatuh, tetapi Beni tidak menunjukkan perhatian dan segera pergi tanpa membantu guru. Ketiga, Beni bahkan mengajak temannya untuk terlibat dalam perilaku negatif seperti merokok dan minum alkohol.

Sebagai respons, Beni dan temannya dipanggil oleh guru karena perilaku mereka yang tidak sesuai dengan nilai dan moral. Mereka kemudian menerima nasihat dari guru dan diminta untuk tidak mengulangi perilaku tersebut. Sebagai siswa, kita seharusnya selalu berperilaku baik, baik di sekolah maupun di luar sekolah, yang sesuai dengan nilai dan moral. Guru memegang peran penting dalam mendidik dan mengajarkan nilai-nilai moral yang baik kepada siswa. Guru harus selalu memberikan nasihat kepada mereka dan tidak ragu untuk memberikan pelajaran ketika siswa melakukan kesalahan.
Nama :Khairani Ulya
NPM : 2213053115

"PENTINGNYA PENDIDIKAN MORAL UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR"

Analisis video mengenai "pentingnya pendidikan moral untuk anak sekolah dasar" menunjukkan bahwa pendidikan moral merupakan salah satu kebutuhan manusia, sejajar dengan kebutuhan akan pangan, sandang, dan tempat tinggal. Pendidikan moral bertujuan untuk mengubah perilaku agar lebih positif dan meningkatkan pengetahuan. Moral adalah pengajaran mengenai perbedaan antara tindakan baik dan buruk yang diterima secara umum, terutama dalam sikap dan kewajiban. Oleh karena itu, pendidikan moral adalah proses yang digunakan untuk menanamkan pemahaman mengenai tindakan yang baik dan buruk guna mencapai kedewasaan.

Pentingnya pendidikan moral bagi anak-anak sekolah dasar terletak pada pembentukan perilaku yang baik di lingkungan sekolah dan keluarga, pemahaman nilai-nilai kebaikan, kemampuan pengambilan keputusan yang bijak, dan pengembangan pola perilaku yang bertanggung jawab. Pendidikan moral ini merupakan tugas penting guru dalam mendidik anak-anak sekolah dasar.

Penurunan moral pada anak dapat disebabkan oleh dua faktor, yakni perlindungan yang berlebihan di sekolah dan kekerasan fisik dalam keluarga, terutama yang dilakukan oleh saudara kandung. Perlindungan berlebihan di sekolah bisa menghambat perkembangan kompetensi personal dan sosial anak, sedangkan kekerasan dalam keluarga dapat merusak lingkungan yang seharusnya aman bagi anak.

Untuk mengatasi masalah penurunan moral anak, diperlukan peran motivator untuk memberikan pembelajaran mengenai kebaikan agar tujuan moral tercapai. Guru juga memiliki peran penting dalam memberikan nasihat harian untuk memastikan siswa mengingat dan mencapai tujuan moral mereka.
(Mohon maaf atas keterlambatan tugasnya Bapak, dikarenakan keterbatasan device/HP yang baru bisa dinyalakan) 

Nama : Khairani Ulya
NPM : 2213053115

Analisis Jurnal
"Penanaman Nilai-nilai Moral pada Anak Usia Dini"

Didalam jurnal tersebut, dibahas beberapa poin penting yaitu:
1. Moral adalah pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, serta apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan dalam suatu masyarakat. Ini melibatkan keyakinan tentang karakter dan kelakuan yang seharusnya dimiliki oleh manusia.

2. Pendidikan moral perlu ditanamkan kepada anak usia dini karena usia ini merupakan waktu yang baik untuk mengembangkan kecerdasan moral. Pendidikan moral adalah suatu program pendidikan yang mengorganisasi sumber-sumber moral dan menyajikannya dengan memperhatikan pertimbangan psikologis.

3. Nilai-nilai moral adalah kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu yang menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang. Nilai-nilai moral berkaitan dengan tanggung jawab pribadi, hati nurani, kewajiban, dan bersifat formal.

4. Penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti bermain, bercerita, pemberian tugas, dan bercakap-cakap. Pendekatan yang berorientasi pada pengalaman dan interaksi sosial akan membantu anak memahami dan menerapkan nilai-nilai moral.

5. Pendekatan formal dalam pendidikan moral anak usia dini dapat dilakukan melalui lembaga PAUD seperti TK dan RA. Selain itu, juga bisa melalui jalur pendidikan non formal, seperti Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, dan pendidikan keluarga.

6. Dalam pelaksanaan pembelajaran, penting untuk mempersiapkan lingkungan yang sesuai, menyediakan alat dan bahan yang mendukung pembelajaran moral, serta memberikan dukungan dan bantuan kepada anak-anak dalam kegiatan pembelajaran. Bermain dan aktivitas kreatif juga membantu dalam penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini.

Dengan memahami konsep moral, nilai-nilai moral, dan metode penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini, pendidik dan orang tua dapat berperan dalam membantu anak mengembangkan karakter moral yang kuat dan menjadi individu yang bermoral.
(Mohon maaf atas keterlambatan tugasnya Bapak, dikarenakan keterbatasan device/HP yang baru bisa dinyalakan) 

Nama : Khairani Ulya
NPM : 2213053115

Analisis jurnal
"Penanaman Nilai-nilai Moral Pada Siswa di SD Negeri Lampeuneurut"

Didalam jurnal tersebut, dilakukan penelitian tentang penanaman nilai dan moral di SDN Lampeuneurut. Penelitian ini mengamati penanaman nilai-nilai moral pada siswa melalui observasi dan wawancara dengan guru-guru di SD Negeri Lampeuneurut. Hasil wawancara menunjukkan bahwa guru-guru tidak hanya mengajarkan agama di sekolah, tetapi juga mendorong siswa untuk memperdalam ilmu agama melalui berbagai tempat seperti pengajian, TPA, dan pesantren.

Guru-guru di SD tersebut juga mengajarkan nilai-nilai moral melalui cara-cara yang beragam, termasuk dalam pelajaran mereka dan melalui nasihat, teguran, serta perilaku sebagai contoh. Hal ini membantu siswa untuk belajar berperilaku baik, meskipun mereka kadang-kadang masih menunjukkan perilaku nakal yang wajar pada anak-anak.

Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak berbohong kepada guru karena nilai-nilai kejujuran telah ditanamkan dengan baik. Namun, ada beberapa siswa yang masih berbohong, tetapi dapat diubah melalui teguran dan kerjasama dengan keluarga.

Secara keseluruhan, hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa sebagian besar guru di SD Negeri Lampeuneurut telah berhasil menanamkan nilai-nilai moral kepada siswanya. Nilai-nilai yang ditanamkan termasuk nilai agama, kejujuran, kemandirian, tanggung jawab, penghargaan terhadap perbedaan pendapat, sosialitas, daya juang, hidup sehat, dan sopan-santun. Namun, masih ada beberapa guru yang belum begitu paham mengenai nilai-nilai moral yang seharusnya ditanamkan.

Penanaman nilai-nilai moral ini penting untuk membantu siswa membangun karakter yang baik dan menjaga moral yang baik sepanjang hidup mereka. Kesinambungan dalam pendidikan nilai-nilai moral, baik di dalam maupun di luar kelas, sangat penting untuk menciptakan generasi muda yang memiliki moral yang kuat.
(Mohon maaf atas keterlambatan tugasnya Bapak, dikarenakan keterbatasan device/HP yang baru bisa dinyalakan)

Nama : Khairani Ulya
NPM : 2213053115
Kelas : 3G

"Pendidikan Moral di Sekolah Dasar"

Didalam video tersebut dijelaskan bahwa pendidikan moral adalah usaha terencana untuk mengubah perilaku peserta didik agar mereka dapat berinteraksi sesuai dengan nilai-nilai moral dan budaya setempat. Tahap-tahap perkembangan moral meliputi:

1. Usia 6-12 bulan: Orang tua membimbing bayi.
2. Usia 12-18 bulan: Awal munculnya hati nurani.
3. Usia 18-30 bulan: Munculnya perilaku menolong dan empati.
4. Usia 30-36 bulan: Lebih banyak perkembangan verbal.
5. Usia 3-4 tahun: Motif perilaku menolong lainnya muncul.
6. Usia 4-6 tahun: Penalaran moral menjadi fleksibel.
7. Usia 7-8 tahun: Penalaran moral semakin fleksibel, dan perilaku pro-sosial meningkat.
8. Usia 9-11 tahun: Penalaran moral dipandu oleh rasa keadilan.
9. Usia 12-15 tahun: Peningkatan kesadaran akan keadilan.
10. Usia 16-20 tahun: Peran relativisme dalam penalaran moral.
11. Dewasa muda (20-40 tahun): Penilaian moral lebih kompleks.
12. Dewasa tengah (40-65 tahun): Penilaian moral semakin rumit.
13. Dewasa tua (lebih dari 65 tahun): Penilaian moral semakin rumit.

Implikasi perkembangan sosial dan pribadi anak dalam KBM di sekolah dasar termasuk pentingnya teman dalam proses belajar serta peran identitas gender dalam perkembangan moral. Orang tua juga memiliki peran yang signifikan.

Masalah dan solusi perkembangan anak SD melibatkan kejujuran, rasa tanggung jawab, disiplin, kerjasama, dan penghargaan hak orang lain. Solusinya termasuk mengajarkan anak untuk bersikap jujur, memiliki rasa tanggung jawab, disiplin, bekerjasama dalam kelompok, dan menghormati hak orang lain.