Nama: Khairani Ulya
NPM : 2213053115
Kelas: 2G
Identitas Jurnal
Judul jurnal : INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Halaman : hlm 1-7
Nama Penulis: Agus Maladi Irianto
Kata kunci: integrasi nasional, etnosentrisme dan konflik kepentingan
Pembahàsan :
-Identitas dan Integrasi Nasional
Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya.
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya.
Dengan demikian, identitas adalah produk
kebudayaan yang berlangsung demikian
kompleks.
Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu dierbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah. Pluralitas pada perkembangan saat ini justru lebih menunjuk pada persoalan kepentingan-kepentingan.
Seseorang bisa berbeda dengan orang lain,
bukan lantaran dia berasal dari etnis yang
berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang
pendidikan yang berbeda, bahkan asal asul
daerah yang berbeda. Kepentingan masing-masing oranglah yang kemudian menyatukan identitas tersebut. memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan
tugas utama pembangunan kebudayaan nasional. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan,
ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing. Dengan demikian, integrasi
nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk
pergaulan yang menyebabkan berbagai
kelompok dengan identitas masing-masing
merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa
Indonesia.
-Integrasi Nasional Versus Otonomi Daerah
Integrasi nasional pada hakekatnya mengandung arti menyatukan visi dan misi bangsa untuk berbagai kepentingan setiap anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan dengan situasi Indonesia saat ini. Jika ada konflik antar suku, konflik antar daerah, konflik antar agama, konflik antar partai politik, konflik antar mahasiswa dan masih banyak lagi konflik kepentingan lainnya yang masih terjadi di Indonesia. Dewasa ini, kebijakan otonomi daerah yang berlaku di berbagai pelosok tanah air justru menjadi penghambat implementasi konsep integrasi nasional. Impian untuk mewujudkan konsep integrasi nasional menjadi kenyataan ketika sekelompok anggota masyarakat siap untuk menerobos identitasnya dan menjauhkan diri dari segala kepentingan yang dianggap membentuk diri atau karakter kelompoknya.
Kesimpulan:
Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai
politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah
konflik kepentingan lain yang hingga saat ini
masih terus-menerus melanda Indonesia. Berdasarkan sejumlah gambaran terrsebut, konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini.
Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu
pada kekuatan budaya yang bertolak pada
kedekatan dan pandangan hidup pelaku
kebudayaan dalam kaitannya dengan
kompleksitas kebudayaan yang dianut.
Dengan demikian, mengembangkan konsep
integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.